Fina Nita Anton Informan Biasa

di sini karena unik dan murah. Mulai dari warna outlet, rasa dan pengemasannya. Rasa yang paling diminati pembeli adalah Barbeque dan Balado.

3. Murni

Murni 40 tahun adalah salah satu pelanggan Tela-Tela Fried Cassava. Nenek yang sehari-hari tidak mempunyai pekerjaan, selalu menghabiskan waktu dengan cucu di rumah yang tidak jauh dengan lokasi penjualan. Nenek ini adalah penggemar berat ubi sejak masih muda. Semenjak dia mengetahui Tela-Tela Fried Cassava dari televisi maka nenek ini mulai menjadi pelanggan Tela-Tela tersebut. Dari setahun yang lalu, hampir setiap hari dia membeli ubi gaul di sini dengan rasa Ballado. Selain karena dekat dari rumah, Tela-Tela Fried Cassava lebih gurih dibanding produk sejenisnya. Berikut penuturannya : “ Nenek suka ubi, dari muda dulu. Waktu nenek nonton tv penguasahanya di wawancarai, yang dari jogja. Ternyata Tela- Tela yang inih sambil menunjuk outlet. Karena deket dari rumah jadi sering-sering beli. Di pringgan juga ada, tapi lebih gurih di sini.kreyes kreyes makannya” Hasil wawancara, bulan Agustus 2008.

4. Fina

Fina 21 tahun adalah seorang gadis manis yang mempunyai toko sepatu. Awalnya dia tidak menyukai ubi. Namun, karena penasaran dengan warna-warna yang cerah pada outlet tersebut membuat dia mencoba produknya. Rasa penasarannya bertambah ketika si karyawan menawarkan Universitas Sumatera Utara banyak rasa. Agak sedikit bingung akhirnya dia memilih rasa Ballado. Berikut penuturannya : “Warnanya itu lho yang buat aq tertarik dan rasa-rasa yang gak mungkin kalilah ubi koq rasanya aneh-aneh, malah agak sok gaul sambil tertawa. Hasil wawancara, bulan Agustus 2008 Setelah itu, dia mulai menyukai Tela-Tela Fried Cassava dengan rasa Ballado yang menjadi pilihannya. Apalagi murahnya harga serta kemasannya membuat semakin gaul tapi tidak boros membuatnya hampir setiap hari membelinya. Berikut penuturannya : “Aku suka pedas. Ballado kan pedas jadi sama dia. Harganya pun murah. Adek bayangkan aja, di Carrefour mana ada makanan yang harganya tiga setengah. Plus bungkusnya ini, gak malu-maluin Hasil wawancara, bulan Agustus 2008

5. Nita

Nita 21 tahun adalah karyawan di salah satu toko di Medan Fair Plaza. Awal mulanya dia di ajak temennya untuk membeli Tela-Tela Fried Cassava. Murahnya harga dan rasa yang beraneka ragam membuat dia menjadi pelanggan Tela-Tela Fried Cassava yang tidak jauh dari tempat kerjanya. Setiap pulang kerja sambil menunggu angkutan umum dia membeli Tela-Tela. “Makanan ini cocok untuk cemilan aku waktu nunggu angkot. Ngenyangin, enak dan murah. Hasil wawancara, bulan Agustus 2008 Universitas Sumatera Utara

6. Anton

Anton 20 tahun, seorang mahasiswa yang lagi jalan-jalan di Medan Fair Plaza adalah penggemar berat Tela-Tela Fried Cassava. Dia tidak menyukai ubi karena merupakan makanan masyarakat desa. Namun, dengan rasa yang gaul, unik dan modern membuatnya menjadi pelanggan Tela-Tela Fried Cassava. berikut penuturannya : “Ubi kan makanan desa, gue kan orang kota. Tapi…….karena rasanya yang gaul ituh, saya jadi suka. Apalagi ini kan lagi booming-booming. Kalo murahnya seh, bukan karena itu gue beli tapi ra..sa…nya” Hasil wawancara, bulan Agustus 2008

7. Rizal