Strategi Tela-Tela Fried Cassava Terhadap Produk Sejenis

4.3.1. Strategi Tela-Tela Fried Cassava Terhadap Produk Sejenis

Laris manisnya produk Tela-Tela Fried Cassava membuat banyaknya pedagang mengeluarkan produk sejenis. Menyikapi hal itu, Tela-Tela Fried Cassava mempunyai strategi terhadap maraknya produk sejenis yaitu : 1. Mempertahankan Kualitas Produk Tela-Tela Fried Cassava Pengolahan bahan yang meningkatkan kegurihan ubiketela tetap dijaga oleh karyawan yang selalu diawasi oleh Sub Master Franchisee. 2. Meningkatkan Aneka Produk Tela-Tela Fried Cassava Rasa Lado Mudo dan Rujak adalah dua rasa baru yang dikeluarkan oleh Tela-Tela Fried Cassava. Racikan dengan bumbu-bumbu yang sama menghasilkan rasa yang baru membuat pilihan rasa Tela-Tela Fried Cassava bertambah. Tidak hanya itu saja, Tela-Tela Fried Cassava juga mengeluarkan produk baru yaitu Mr.Piss. Mr.Piss yang diolah dari buah khas Indonesia yaitu Pisang diracik dengan keju dan ditambah dengan rasa modren. Strategi yang dilakukan terhadap Tela-Tela yaitu selera sebagai senjata, hal sama diungkapkan oleh Veblen. Dengan bertambahnya produk dan rasa membuat semakin percaya diri Tela-Tela Fried Cassava terhadap produk sejenisnya. 3. Mempunyai Hak Paten atas Merek Tela-Tela Di pasar saat ini, ada produk sejenis yang memakai sebagian nama Tela- Tela Fried Cassava yaitu Tela-Tela. Tela-Tela tersebut juga mengeluarkan produk yang sama yaitu ubi dengan rasa modren. Tentu saja, hal ini merugikan pihak Tela-Tela Fried Cassava. Tela-Tela Fried Cassava yang dikenal sebagai pelopor akhirnya mempunyai hak paten mereknya yaitu Tela- Universitas Sumatera Utara Tela Fried Cassava. Mengingat banyaknya gerai yang meniru dan memiliki ciri menyerupai Tela-Tela Fried Cassava maka Tela-Tela Fried Cassava memiliki logo resmi seperti berikut : Gambar 4. Logo Tela-Tela Fried Cassava Dengan mempunyai hak paten merek tersebut membuat penjiplakan nama Tela-Tela dapat diselesaikan secara hukum. Somasi akhirnya dilayangkan kepada pedagang Tela-Tela. Pedagang penjiplak menanggapi somasi dengan mengganti nama Tela-Tela dengan nama lain. Adapun maksud dan arti dari logo tersebut adalah : a ® adalah The Original Tela-Tela menandakan keaslian Tela-Tela Fried Cassava b Merah artinya perusahaan ingin selalu tampil menonjol, menunjukkan keberanian, kekuatan, semangat, dan kesuksesan. Warna Merah juga bisa mempengaruhi orang yang melihatnya untuk selalu bergerak dan tidak Universitas Sumatera Utara kenal lelah. Perusahaan juga menunjukkan sikap hangat, terus memompa semangat kerja, cepat mengambil keputusan, menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas, dan berani menentukan sikap. Kuning artinya bahwa perusahaan itu selalu menjunjung tinggi nilai kebijaksanaan dan intelektualitas, kehangatan dan keceriaan yang ditebarkan warna Kuning ini diharapkan bisa meningkatkan kreativitas dan optimis karyawan. Perusahaan juga selalu bersikap spontan, jangan terlalu terpaku pada hal- hal atau aturan yang ada. Sikap kaku hanya akan menghambat kreativitas. Jika perlu selalu asah daya pikir agar ide kreatif bisa muncul. 4 Jaringan Sosial antara Pemberi Waralaba Franchisor, Penerima Waralaba Master Franchisee, Sub Master Franchisee dan Karyawan Semakin banyaknya produk sejenis membutuhkan kerjasama berbagai kerjasama dan hubungan timbal balik respositas antara pemberi waralaba, penerima waralaba, Sub Master Franchisee dan karyawan dapat mempengaruhi faktor kualitas produk dan jangka waktu berjalannya usaha. Oleh karena itu, Franchisor membantu publikasi terhadap media massa maupun media elektronik seperti wawancara dan ucapan selamat atas pembukaan gerai. Master Franchisee juga membantu publikasi gerai tersebut dengan cara menyebarkan selebaran-selebaran di wilayah tersebut dan menyediakan bahan-bahan produk untuk di distribusikan kepada Sub Master Franchisee serta melatih karyawan-karyawan penerima waralaba maupun Sub Master Franchisee. Universitas Sumatera Utara Pemilihan lokasi juga dibutuhkan peran penerima waralaba karena akan berpengaruh terhadap jumlah pelanggan. Tanggung jawab serta peran penerima waralaba sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan sirkulasi penjualan dan mempertahankan kualitas produk seperti yang tertuang dalam empat prasyarat fungsional. Jaringan sosial sesama penerima waralaba juga dilakukan pada saat pemberi waralaba mengadakan pelatihan atau perkenalan terhadap produk baru. Walaupun biaya operasional ditanggung sendiri namun, selain menambah pengetahuan tentang produk dan pasar juga mendiskusikan berbagai kendala yang muncul serta mencari win-win solution. Menjalin ikatan persahabatan dan kekeluargaan merupakan tujuan dari kegiatan tersebut. Di dalam hal ini, sesama penerima waralaba bukanlah pesaing namun, rekan kerja yang memberikan informasi demi kemajuan usaha. Melalui jaringan sosial, sesama penerima waralaba ikut serta dalam tindakan timbal-balik dan melalui hubungan ini pula diperoleh keuntungan yang saling memberikan apa yang dibutuhkan satu sama lain. Berikut hasil wawancara dengan pedagang Tela-Tela Fried Cassava : “Kalau ada produk-produk baru atau rasa-rasa yang baru diadakanlah seminar oleh mas eko franchisor di Jogjakarta. Jadi, wong dari mana-mana kesitu semua. Kesempatan itu digunakan untuk ngobrol-ngobrol, tanyak sana-sini dan menjalin ikatan kekeluargaan, itu penting lho” Karyawan yang merupakan ujung tombak usaha tersebut terus menerus mendapat pengawasan dari Franchisor, Master Franchisee ataupun Universitas Sumatera Utara Sub Master Franchisee. Pengawasan ini dilakukan agar terpeliharanya kualitas produk.

4.3.2. Pelanggan Bertahan Membeli Tela-Tela Fried Cassava