6. Anton
Anton 20 tahun, seorang mahasiswa yang lagi jalan-jalan di Medan Fair Plaza adalah penggemar berat Tela-Tela Fried Cassava. Dia tidak
menyukai ubi karena merupakan makanan masyarakat desa. Namun, dengan rasa yang gaul, unik dan modern membuatnya menjadi pelanggan Tela-Tela
Fried Cassava. berikut penuturannya : “Ubi kan makanan desa, gue kan orang kota. Tapi…….karena
rasanya yang gaul ituh, saya jadi suka. Apalagi ini kan lagi booming-booming. Kalo murahnya seh, bukan karena itu gue
beli tapi ra..sa…nya” Hasil wawancara, bulan Agustus 2008
7. Rizal
Rizal 25 tahun adalah menejer di Matahari dengan penghasilan ± Rp 3 juta menyukai makanan tradisional ini. Bosan dengan makanan impor,
membuat dia beralih ke Tela-Tela. Di waktu istirahat pekerjaan, dia menyempatkan untuk membeli Tela-Tela Fried Cassava. kebiasaan tersebut
dilakukannya sejak tiga bulan yang lalu. Berikut penuturannya :
“Bosen dengan makanan impor, yang pizza lah, Mc D, sampe makanan jepang. Abang memang penyuka makanan tradisional
seperti ayam penyet dan bakso. Nah, tela-tela ini juga abang sukai karena memang dari ubi. Kalo rasanya gak berapa kali
suka,mungkin karena dah bosen yah rasa-rasa modern. Kalo abang beli Tela-Tela gak dicampur bumbu, lebih original.
Dimakan selagi hangat, wah enak tenan” Hasil wawancara bulan Agustus 2008
Universitas Sumatera Utara
8. Dedi
Dedi 22 tahun adalah seorang karyawan yang sedang berbelanja di Medan Fair Plaza. Membeli Tela-Tela karena sedang menunggu angkutan
umum.alasan memilih Tela-Tela karena murah dan rasanya yang beraneka. Namun, dia bukanlah penggemar Tela-Tela jadi, ketika lagi berbelanja saja
dan tidak mempunyai uang. Berikut penuturannya :
“Abis dari belanja dek, sekalian nyobain Tela-Tela ini sambil nunggu angkot. Harganya juga murah”
Hasil wawancara, bulan Agustus 2008.
9. Pretti
Pretti 17 tahun adalah seorang mahasiswa yang sedang menghabiskan waktunya di Medan Fair Plaza. Baru pertama kali membeli
Tela-Tela karena di rayu temannya. Dia segan menolak, hingga akhirnya membeli sebungkus Tela-Tela Fried Cassava rasa jagung bakar. Berikut
penuturannya : “Inih..nih diajak dia, males aja cobain makanan yang aneh-
aneh. Terpaksa juga aq beli. Lumayan enak sih, tapi gak terlalu wah”
Hasil wawancara, bulan Agustus 2008
10. Mismi Z
Mismi Z 45 tahun adalah seorang staf pemerintahan yang bekerja di kelurahan Petisah Tengah, Medan Petisah. Bekerja sejak tahun 1999 sampai
saat ini sudah menduduki posisi seksi umum. Informasi yang diberikan lebih
Universitas Sumatera Utara
kepada lokasi penelitian yaitu jalan Gatot Subroto, kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah. Menurutnya, persaingan antara pedagang ataupun
pengusaha disini selalu berputar, sehingga tingginya persaingan tersebut, banyak pedagang yang gulung tikar tetapi tidak mengurangi para pedagang
untuk mengais rezeki disini. Berikut penuturannya :
“
Maaf yah dek, kalo masalah waralaba, bapak gak ngerti tapi kalo tanyak mengenai kelurahan ini, bisalah bapak bantu.
Disini, persaingannya tinggi sekali apalagi di kalangan pengusaha atau pedagang. Yang kalah yang gulung tikar dan
yang lainnya berlomba-lomba mengais rezeki disini. Gak jera- jera. Namanya juga cari makan dek”
Hasil wawancara bulan September 2008
4.3. Strategi Tela-Tela Fried Cassava Merekrut Pelanggan