II. 4 Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal adalah pertukaran pesan diantara orang-orang yang sama tingkatan otoritasnya di dalam organisasi. Pesan yang mengalir menurut fungsi dalam
organisasi diarahkan secara horizontal. Pesan ini biasanya berhubungan dengan tugas- tugas atau tujuan kemanusiaan, seperti koordinasi, pemecahan masalah, penyelesaian
konflik dan saling memberikan informasi. Menurut Azhari Azhari, 1997 : 137 komnikasi horizontal adalah jenis
komunikasi yang berlangsung antar pegawai atau rekan sekerja dalam suatu perusahaan. Komunikasi model ini paling sering terjadi pada karyawan yang bekerja sama dalam
suatu team. Penerapan komunikasi ini sangat efektif karena tidak dibatasi oleh hierarki
birokratif formal. Akan tetapi komunikasi ini beerfungsi secara spontan dalam perusahaan yang merupakan dampak positif bagi pembinaan hubungan kerja antar
karyawan. berbeda dengan komunikasi vertikal yang bersifat formal, komunikasi horizontal seringkali berlangsung dalam situasi yang tidak formal. Karyawan
berkomunikasi satu sama lain bukan hanya pada waktu kerja, melainkan pada saat istirahat, rekreasi, atau pada waktu pulang kerja Effendy, 1992 : 124.
Komunikasi jenis ini sebaiknya dipelihara karena dapat mempengaruhi situasi kerja. Untuk memperlancar tugas masing-masing dapat dikembangkan melalui kegiatan
rutin, baik dari organisasi maupun inisiatif dari para karyawan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi terjadinya komunikasi horizontal Azhari, 1997 : 137, antara lain :
a. Memberikan kesempatan istirahat pada jam tertentu
b. Menyediakan fasilitas kantin dan sarana peribadatan bagi para karyawan
Universitas Sumatera Utara
c. Memberikan waktu untuk kegiatan olahraga
d. Menyediakan waktu untuk rekreasi
e. Mengadakan perlombaan olahraga dalam perayaan hari-hari besar
tertentu f.
Menerbitkan buletin berkala yang memuat informasi perusahaan. Komunikasi mempunyai tujuan tertentu, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan tugas-tugas. Kepala-kepala bagian dalam
suatu organisasi kadang-kadang perlu mengadakan rapat atau pertemuan, untuk mendiskusikan bagaimana tiap-tiap bagian
memberikan kontribusi dalam mencapai tujuan organisasi. 2.
Saling membagi informasi untuk perencanaan dan aktivitas- aktivitas. Ide dari banyak orang biasanya akan lebih baik daripada
ide dari satu orang saja. Oleh karena itu komunikasi horizontal sangat diperlukan untuk mencari ide yang lebih baik.
3. Memecahkan permasalahan yang timbul di antara orang-orang
yang berada dalam tingkat yang sama. Dengan adanya keterlibatan dalam memecahkan masalah akan menambah
kepercayaan dan moral dari karyawan. 4.
Menyelesaikan konflik di antara anggota yang ada dalam bagian organisasi dan juga antara bagian dengan bagian lainnya. Ini
penting bagi perkembangan sosial dan emosional dari anggota dan juga akan menciptakan iklim organisasi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
5. Menjamin pemahaman yang sama. Bila perubahan dalam suatu
organisasi diusulkan, maka perlu ada pemahaman yang sama antara unit-unit organisasi atau anggota unit organisasi tentang
perubahan itu. Untuk itu mungkin suatu unit dengan unit lainnya mengadakan rapat untuk mencari kesepakatan terhadap
perubahan tersebut. 6.
Mengembangkan sokongan interpersonal. Karena sebagian besar dari waktu kerja karyawan berinteraksi dengan temannya maka
mereka memperoleh sokongan hubungan interpersonal dari temannya. Hal ini akan memperkuat hubungan di antara sesama
karyawan dan akan membantu kekompakkan dalam kerja kelompok. Interaksi ini akan mengembangkan rasa sosial dan
emosional karyawan. Bentuk yang paling umum dari komunikasi horizontal adalah kontak interpersonal
yang mungkin terjadi dalam berbagai tipe. Adapun metode komunikasi horizontal yang seringkali terjadi adalah sebagai berikut :
1. Rapat-rapat komite. Rapat-rapat komite ini biasanya diadakan untuk
melakukan koordinasi pekerjaan, saling berbagi informasi, memecahkan masalah dan menyelesaikan konflik diantara sesama
karyawan. 2.
Interaksi informal pada waktu jam istirahat. Anggota unit-unit kerja dalam suatu organisasi mungkin bekerja terpisah satu sama lain, tetapi
Universitas Sumatera Utara
pada waktu istirahat mereka mempunyai kesempatan berkumpul bersama saling terlibat dalam komunikasi interpersonal satu sama lain.
3. Percakapan telepon. Karena pada masa sekarang tiap-tiap organisasi
pada umumnya mempunyai telepon maka pemberian informasi di antara satu karyawan dengan karyawan lainnya dapat dilakukan
melalui telepon. Dalam kenyataannya telepon dapat mempercepat dan menambah kontak di antara sesama anggota organisasi dengan anggota
lain yang tempat kerjanya berjauhan. 4.
Memo dan nota. Tulisan tangan yang berbentuk memo atau nota adalah bentuk yang paling umum digunakan dalam saling
berhubungan dengan teman sekerja. 5.
Aktivitas sosial. Di dalam suatu organisasi biasanya ada kelompok- kelompok untuk rekreasi, olahraga, kegiatan sosial dan sebagainya.
kelompok-kelompok ini mengembangkan komunikasi horizontal dalam organisasi.
6. Kelompok mutu. Kelompok mutu adalah suatu kelompok dalam
organisasi yang secara sukarela bertanggung jawab untuk memperbaiki mutu pekerjaan mereka. Kelompok ini biasanya sekali
dalam seminggu mengadakan diskusi melakukan analisis dan memberikan saran-saran untuk penyempurnaan kualitas atau mutu
pekerjaan mereka. Rapat-rapat persatuan ini dilakukan pada waktu jam kerja organisasi.
Universitas Sumatera Utara
II. 5 Masalah-masalah dalam Komunikasi Horizontal