Sebagai Minuman Persahabatan Fungsi Sosial Tuak 1. Sebagai Minuman kehormatan

bersama ala kadarnya di rumah keluarga yang berbahagia itu, dinamai mangharoani, artinya menyambut tibanya sang anak. Ada juga menyebutnya mamboan aek ni unte, karena pihak hula-hula membawa makanan yang akan memperlancar air susu sang ibu, setelah itu tuan rumah akan memberikan parsituak na tonggi kepada pihak hula-hula sebagai ganti dari pemberian hula-hula tersebut.. Dalam hal ini tuak dianggap sebagai minuman kehormatan sehingga hanya diberikan kepada hula-hula seperti halnya bila diberikan kepada raja-raja adat serta orang-orang yang dihormati oleh masyarakat..

2. Sebagai Minuman Persahabatan

Di daerah Tapanuli Utara, biasanya laki-laki yang menyelesaikan kerjanya berkumpul di kedai pada sore hari. Mereka berbincang-bincang, menyanyi, memain kartu, bercatur dan menonton televisi, sambil minum tuak. Pada umumnya seorang petani biasa minum tuak beberapa gelas sehari. Sekarang harga tuak dihitung Rp 5000,00- 8000,00-per gelasnya di daerah perkampungan khususnya di daerah Tapanuli Utara, laki- laki baik yang muda maupun yang tua minum tuak di lapo tuaki tetapi jarang terdapat perempuan yang minum tuak di lapo tuak bersama laki-laki, kecuali pemilik lapo atau isterinya. Ada juga laki-laki yang membeli tuak di lapo dan membawa botol yang terisi tuak ke rumahnya atau ke rumah temannya untuk minum tuak. Pada jaman dulu saat orang-orang sibuk bekerja di sawah atau di ladang biasanya ada yang membawa tuak secara sukarela, walaupun antara si pembawa dan yang diberikan tuak sebelumnya tidak saling mengenal, pada saat itu tuak berfungsi sebagai minuman persahabatan dan untuk mempererat hubungan, sehingga terjalin perkenalan yang lebih akrab, sehubungan Universitas Sumatera Utara dengan itu tuak tidak dinilai dengan uang tetapi sebagai tanda terima kasih, maka orang yang diberi tuak biasnya akan memberikan hasil panennya berupa beras. Sedangkan di kota Medan, laki-laki Batak Toba tidak semuanya mempunyai kebiasaan minum tuak. Menurut informasi dari beberapa perantau Batak Toba dan observasi serta wawancara di lapo tuak, kebiasaan minum tuak tidak berhubungan dengan status sosial-ekonominya, melainkan berkaitan dengan tahap generasi migran. Dengan kata lain, perantau generasi pertama yang berasal dari Tapanuli Utara lebih cenderung minum tuak di Medan: bukan hanya orang-orang yang berstatus rendah sosial- ekonominya seperti tukang becak, tetapi yang agak tinggi status sosial ekonominya seperti pegawai negeri dan para pengusaha pun minum tuak. Di kedai tuak semua orang sama status sosialnya tidak ada perbedaan, tuak di gunakan sebagi sarana mengakrabkan diri karena disana mereka akan berjoget,bernyanyi dan berbincang sambil minum tuak. Tak jarang ada yang minum tuak sampai mabuk, sehingga ketika dia mau pulang kerumah pun harus di antar oleh sahabatnya. Minum tuak biasanya disertai dengan makanan sebagai temannya tuak, dan biasa disebut oleh orang batak dengan tambul.minum tuak dengan makan tambul akan menambah kenikmatannya.

3.1.2 Fungsi Tuak dalam Upacara Adat