H. Cash Ratio pada PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada latar belakang pemilihan judul bahwa piutang usaha secara langsung berpengaruh terhadap likuiditas perusahaan,
ditinjau dari segi ketersediaan kas-nya, maka dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana pengaruh piutang usaha terhadap cash ratio PT. WIM Cycle Cabang
Setia Budi - Medan. Rumus cash ratio menurut Kasmir 2000 : 289 adalah: Rasio Kas =
x gLancar
Hu SetaraKas
Kas tan
+ 100
Berikut ini adalah perhitungan cash ratio untuk periode 2003 s.d 2008: Tahun 2003 :
790 .
007 .
134 .
1 239
. 584
. 545
x 100 = 48,11 Tahun 2004 :
384 .
764 .
196 .
1 497
. 067
. 551
x 100 = 46,05 Tahun 2005 :
940 .
780 .
245 .
1 835
. 822
. 553
x 100 = 44,46 Tahun 2006 :
289 .
474 .
258 .
1 949
. 591
. 556
x 100 = 44,23 Tahun 2007 :
362 .
797 .
265 .
1 977
. 513
. 581
x 100 = 45,94 Tahun 2008 :
200 .
173 .
173 .
1 807
. 900
. 528
x 100 = 45,08
I. Net Profit Margin, Operating Assets Turnover, dan Earning Power PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan
Berdasarkan uraian pada latar belakang pemilihan judul yang mengatakan alasan terkuat suatu perusahaan memberikan piutang kepada pelanggan adalah
demi peningkatan perolehan laba guna memenangkan persaingan industri, maka haruslah diperhatikan oleh perusahaan bahwa perolehan laba yang besar tidak bisa
dijadikan sebagai tolok ukur penilaian atas efisiensi kerja perusahaan tersebut. Yang terpenting adalah bagaimana perusahaan lebih mengarahkan usahanya untuk
mendapatkan titik rentabilitas maksimal untuk mengukur efisiensi kinerjanya Riyanto, 2001:37.
Penulis menggunakan Earning Power atau Rentabilitas Ekonomi sebagai tolok ukur penilaian efisiensi PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan dalam
mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada pada perusahaan tersebut.
Untuk mengetahui besar earning power perusahaan maka harus dihitung pula faktor-faktor sebagai berikut:
1. Profit Margin yang dapat dihitung dengan rumus: Net Profit Margin =
NetSales ngIncome
NetOperati x 100
2. Operating Assets Turnover yang dapat dihitung dengan rumus: Operating Assets Turnover =
ssets OperatingA
NetSales x 100
Berdasarkan kedua faktor tersebut akan diperoleh besarnya earning power dengan rumus:
Earning Power = Profit Margin x Operating Assets Turnover
Berikut ini adalah perhitungan Net Profit Margin untuk periode 2003 s.d 2008:
Tahun 2003 :
000 .
550 .
372 .
9 243
. 112
. 362
x 100 = 3,86 Tahun 2004
:
000 .
035 .
454 .
9 952
. 142
. 382
x 100 = 4,04 Tahun 2005
:
000 .
239 .
481 .
9 809
. 235
. 391
x 100 = 4,13 Tahun 2006
:
510 .
325 .
505 .
9 790
. 741
. 402
x 100 = 4,24 Tahun 2007
: 260
. 027
. 978
. 9
735 .
955 .
423 x 100 = 4,25
Tahun 2008 :
536 .
293 .
453 .
10 121
. 418
. 677
x 100 = 6,48
Perhitungan Operating Assets Turnover dengan pembulatan angka untuk periode 2003 s.d 2008 adalah sebagai berikut:
Tahun 2003:
609 .
540 .
714 .
2 000
. 550
. 372
. 9
x 100 = 3,45 kali Tahun 2004:
945 .
160 .
730 .
2 000
. 035
. 454
. 9
x 100 = 3,46 kali Tahun 2005:
412 .
633 .
737 .
2 000
. 239
. 481
. 9
x 100 = 3,46 kali Tahun 2006:
845 .
955 .
750 .
2 510
. 325
. 505
. 9
x 100 = 3,46 kali Tahun 2007:
461 .
452 .
884 .
2 260
. 027
. 978
. 9
x 100 = 3,46 kali Tahun 2008:
916 .
539 .
003 .
3 536
. 293
. 453
. 10
x 100 = 3,48 kali
Berikut ini adalah perhitungan Earning Power untuk periode 2003 s.d 2008: Tahun 2003 : 3,86 x 3,45 = 13,32
Tahun 2004 : 4,04 x 3,46 = 13,98 Tahun 2005 : 4,13 x 3,46 = 14,29
Tahun 2006 : 4,24 x 3,46 = 14,67 Tahun 2007 : 4,25 x 3,46 = 14,71
Tahun 2008 : 6,48 x 3,48 = 22,55
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI