BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
A. Analisis dan Evaluasi Perkembangan Receivable Turnover pada PT.
WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan
1. Rasio Receivable Turnover
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang tercantum pada Bab III, perkembangan Receivable Turnover dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.1 Deskriptif Rasio Receivable Turnover
Tahun 2003 - 2008 Tahun
Receivable Turnover Naik Turun
2003 11.32 Kali
- 2004
11.39 Kali Naik
0.62 2005
11.34 Kali Turun
0.44 2006
11.31 Kali Turun 0.26
2007 11.34 Kali
Naik 0.27
2008 11.67 Kali
Naik 2.91
Sumber: Laporan Keuangan PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan periode 2003 s.d 2008, data diolah
Receivable Turnover cenderung stabil dengan sedikit fluktuasi yang terjadi selama periode 2003 s.d 2008. Berdasarkan data pada tabel di atas maka dapat
dilihat bahwa Receivable Turnover terendah berada pada tahun 2006. Jumlah perputaran ini menurun sebesar 0,26 dari 11,34 kali di tahun 2005 menjadi
11,31 kali di tahun 2006. Dari angka 11,31 kali tersebut dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2006 rata-rata dana tertanam dalam piutang berputar sebanyak 11,31
kali. Receivable Turnover tertinggi berada pada tahun 2008. Jumlah perputaran ini meningkat sebanyak 2,91 dari 11,34 kali di tahun 2007 menjadi 11,67 kali di
tahun 2008. Hal ini dikarenakan adanya penurunan alokasi piutang rata-rata pada tahun 2008 dan para pelanggan banyak menggunakan fasilitas diskon yang
disediakan dalam syarat piutang. Selain itu para pelanggan juga belajar dari efek kenaikan bunga kredit yang diberlakukan oleh PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi
- Medan pada tahun 2007, dimana bunga kredit yang semula adalah sebesar 13 per bulan menjadi 18 per bulan untuk setiap pembayaran angsurannya, sehingga
banyak pelanggan yang membayarkan kredit mereka sebelum masa 30 - 60 hari berakhir.
2. Periode Pengumpulan Piutang Usaha
Berikut ini juga akan disajikan informasi perkembangan Periode Pengumpulan Piutang Usaha PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan selama
periode 2003 s.d 2008.
Tabel 4.2 Deskriptif Periode Pengumpulan Piutang Usaha
Tahun 2003 - 2008
Tahun Periode Pengumpulan
Piutang Usaha Naik Turun
2003 32.23 Hari
- 2004
32.04 Hari Turun 0.59
2005 32.18 Hari
Naik 0.44
2006 32.26 Hari
Naik 0.25
2007 32.18 Hari
Turun 0.25 2008
31.29 Hari Turun 2.77
Pada dasarnya informasi yang disajikan oleh Receivable Turnover mengenai kondisi piutang PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan sejalan dengan
informasi Periode Pengumpulan Piutang Usahanya. Akan tetapi berbeda dengan Receivable Turnover, Periode Pengumpulan Piutang Usaha memberikan informasi
mengenai perkiraan berapa lama dana piutang usaha tersebut tertanam sebelum
akhirnya diperoleh kembali dalam bentuk kas. Semakin rendah angka Periode Pengumpulan Piutang Usaha berarti semakin singkat pula waktu yang diperlukan
untuk mentranformasi bentuk piutang tersebut menjadi kas. Berdasarkan tabel di atas dapat diamati bahwa Periode Pengumpulan
Piutang Usaha cenderung stabil dengan sedikit fluktuasi selama periode 2003 s.d 2008. Periode Pengumpulan Piutang Usaha terlama adalah di tahun 2006 yakni
selama 32,26 hari yang berarti bahwa perusahaan memerlukan waktu selama 32,26 hari untuk mengumpulkan seluruh piutangnya dari para langganan. Periode
Pengumpulan Piutang Usaha tercepat adalah di tahun 2008 yakni selama 31,29 hari yang berarti bahwa perusahaan memerlukan waktu selama 31,29 hari untuk
mengumpulkan piutangnya dari para langganan. Penilaian atas manajemen piutang PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi -
Medan dapat dilakukan secara eksternal yaitu dengan membandingkan kondisi Receivable Turnover-nya dengan Receivable Turnover perusahaan-perusahaan
pesaing pada industri yang sejenis. Dalam hal ini maka penelitian harus juga dilakukan di dalam perusahaan-perusahaan pesaing tersebut.
Penilaian atas manajemen piutang PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan juga dapat dilakukan secara internal yaitu dengan membandingkan rata-
rata Periode Pengumpulan Piutang Usaha dengan syarat piutang yang telah ditetapkan oleh perusahaan tersebut.
Berdasarkan informasi yang diperoleh penulis dari karyawan PT. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan, diketahui bahwa perusahaan-perusahaan yang
menjadi pesaing WIM Cycle di Indonesia adalah Polygon dan United Bike. Kedua perusahaan tersebut juga memiliki kantor cabang di kota Medan dan saling
bersaing dalam memperebutkan pangsa pasar untuk wilayah Sumatera Utara. Oleh karena keterbatasan waktu dan informasi yang telah diusahakan untuk diperoleh
maka penulis memutuskan untuk melakukan penilaian manajemen piutang PT.. WIM Cycle Cabang Setia Budi - Medan secara internal.
3. Analisis dan Evaluasi Manajemen Piutang pada PT. WIM Cycle