BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian oleh Nasution 2007 mengenai Analisis Kebijakan Piutang Pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan bertujuan untuk menganalisis
kebijakan dan keadaan piutang usaha yang diterapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan, apakah telah efektif atau tidak.
Penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan aktivitas tingkat perputaran piutang usaha receivable turnover, efektifitas pengelolaan piutang
suatu perusahaan tercermin dalam angka rasio receivable turnover yang diperolehnya. Semakin besar angka receivable turnover yang diperoleh berarti
semakin baik, karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat dan tepat waktu. Bila hasil rasio yang diperoleh relatif kecil, berarti perusahaan kurang efektif
dalam memanajemen piutangnya. Penelitian oleh Putri 2005 mengenai Pengaruh Kebijakan Piutang
Terhadap Tingkat Likuiditas dan Rentabilitas Usaha pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional I Sumatera Utara dengan menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif menunjukkan bahwa piutang berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan.
B. Pengertian Piutang
Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang
paling besar setelah kas. Piutang timbul karena adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, bisa juga melalui pemberian pinjaman. Adanya piutang
menunjukkan terjadinya penjualan kredit yang dilakukan perusahaan sebagai salah satu upaya perusahaan dalam menarik minat beli konsumen untuk
memenangkan persaingan. Kebijakan piutang yang efektif dan prosedur penagihan yang tepat waktu
sangat penting untuk ditetapkan, sehingga dapat mengurangi resiko terganggunya likuiditas perusahaan akibat adanya piutang tak tertagih. Kebijakan piutang yang
baik adalah kebijakan piutang yang bisa mengoptimalkan trade-off keuntungan dan kerugian dari piutang.
Beberapa definisi piutang menurut para pakar: Menurut Martono dan Harjito 2007 : 95, piutang dagang account
receivable merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan atau pembeli atau pihak lain yang membeli produk perusahaan.
Menurut Simamora 2000 : 228, piutang dagang adalah klaim yang muncul akibat dari penjualan barang dagangan, penyerahan jasa, pemberian pinjaman
dana atau transaksi lainnya yang membentuk suatu hubungan dimana suatu pihak berhutang kepada pihak lain.
Horne 2005 : 258 mengatakan piutang meliputi jumlah uang yang dipinjam dari perusahaan oleh pelanggan yang telah membeli barang atau memakai jasa secara
kredit. Pengertian piutang secara umum adalah: tuntutan atau klaim antara pihak
yang akan memperoleh pembayaran dengan pihak yang akan membayar kewajibannya, atau dapat disebutkan sebagai tuntutan kreditur kepada debitur
yang pembayarannya biasanya dilakukan dengan uang. Pengelolaan piutang secara efisien sangat diperlukan karena akan berpengaruh langsung terhadap
peningkatan pendapatan. Meningkatnya proporsi piutang dalam laporan keuangan perusahaan akan membuat piutang menjadi bagian yang harus ditangani secara
seksama.
C. Jenis Piutang