Hasil Pengujian Hipotesis HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

CP_X1 .096 .059 .249 1.622 .112 Growth_X2 -.591 .801 -.111 -.737 .465 Firm_Size_X3 -4.213E-8 .000 -.171 -.945 .350 DER_X4 -.021 .103 -.037 -.207 .837 Profitability_X5 -.058 2.183 -.004 -.027 .979 a. Dependent Variable: Absut_1 Sumber: Hasil pengolahan SPSS Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak terdapat variabel independen yang signifikan pada taraf alpha 5 , atau dengan kata lain nilai t hitung diatas alpha 5 , hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 5.2.4 Uji Autokorelasi Gejala Autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan pengujian Durbin- Watson DW.. Suatu model regresi bebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson DW berada diantara - 2 dan 2 dengan tingkat signifikansi 5. Berdadasarkan hasil pengolahan data SPSS, nilai Durbin-Watson DW dapat dilihat pada tabel 5.5 berikut ini: Tabel 5.5 : Nilai Durbin-Watson Model R R Square Durbin-Watson 1 .495 a .245 1.685 a. Predictors: Constant, Profitability_X5, Growth_X2, Firm_Size_X3, CP_X1, DER_X4 b. Dependent Variable : DPR_Y Berdasarkan tabel 5.5 diatas, dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,685. nilai ini berada diantara -2 dan 2, hal ini berarti model regresi bebas dari autokorelasi.

5.3 Hasil Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian kelayakan suatu model regresi dengan pengujian goodness of fit. Dalam penelitian ini, variabel penelitian Universitas Sumatera Utara lebih dari dua variabel, maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data SPSS dapat dilihat pada tabel 5.6 di bawah ini : Tabel 5.6 Pengujian Goodness of Fit Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .495 a .245 .212 47.10712 a. Predictors: Constant, Profitability_X5, Growth_X2, Firm_Size_X3, CP_X1, DER_X4 b. Dependent Variable: DPR_Y Nilai Adjusted R Square pada tabel 5.6 diatas sebesar 0,212. Hal ini menunjukkan bahwa 21,2 variabel dependen divident payout ratio Y dapat dijelaskan oleh variabel independen cash position X 1 , growth X 2 , firm size X 3 , debt to equity ratio X 4 , dan profitability X 5 Untuk menguji apakah parameter koefesien Adjusted R Square signifikan atau tidak, maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher Uji F dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95 . Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila F , sedangkan sisanya sebesar 78,8 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini. hitung F tabel maka Ho ditolak; dan apabila F hitung ≤ F tabel Tabel 5.7 Uji Simultan Terhadap Variabel Y maka Ho dapat diterima. Hasil Uji F yang dilakukan dapat dilihat dalam tabel 5.7 berikut ini: ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1Regression 82152.224 5 16430.445 7.404 .000 a Residual 252975.186 114 2219.081 Total 335127.409 119 a. Predictors: Constant, Profitability_X5, Growth_X2, Firm_Size_X3, CP_X1, DER_X4 b. Dependent Variable: DPR_Y Sumber : Hasil pengolahan SPSS Berdasarkan Tabel 5.7 di atas, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah 7.404 dengan tingkat signifikansi 0,000. Untuk menentukan nilai F tabel, terlebih dahulu dihitung derajat Universitas Sumatera Utara pembilang yaitu jumlah variabel-1 k-1 = 6-1=5, untuk derajat penyebut n-k yaitu jumlah sampel-k, atau 125-5= 120. Jadi nilai F tabel dengan derajat pembilang 5, derajat penyebut 120, dengan taraf nyata 5 0,05 adalah 2,292, berarti F hitung F tabel, 7,4042,292 dan nilai signifikansi F lebih kecil dari α 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa cash position X 1 , growth X 2 , firm size X 3 , debt to equity ratio X 4 , dan profitability X 5 secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap didident payout ratio Y. Hasil penelitian ini kontradiksi dengan hasil penelitian Hasanul Aswadi Nasution 2004 yang mengatakan bahwa cash position X 1 , growth X 2 , firm size X 3 , debt to equity ratio X 4 , dan profitability X 5 Untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dapat dilihat dari hasil pengujian pada tabel 5.8 berikut ini: tidak berpengaruh signifikan terhadap didident payout ratio Y. Tabel 5.8 Uji Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 31.425 9.814 3.202 .002 CP_X1 7.579 1.533 .423 4.944 .000 Growth_X2 -44.890 19.880 -.190 -2.258 .026 Firm_Size_X3 5.571E-7 .000 .053 .563 .574 DER_X4 -3.634 2.722 -.128 -1.335 .185 Profitability_X5 14.930 39.314 .032 .380 .705 a. Dependent Variable: DPR_Y Sumber : Hasil pengolahan SPSS Berdasarkan tabel 5.8 di atas, maka model regresi yang dapat dibentuk adalah sebagai berikut: Y = 31.425 + 7.579 X 1 – 44.890X 2 + 0.5571X 3 – 3.634X 4 + 14.930X Hasil uji statistik tersebut di atas menunjukkan bahwa, secara parsial hanya variabel cash position X 5 1 , dan growth X 2 tingkat signifikansi dibawah 0.05. yaitu masing-masing 0,002 dan 0,000. sedangkan varibel independen lainya: firm size X 3 , debt to equity ratio X 4 , dan profitability X 5 tingkat signifikasinya di atas 0,05. Dengan demikian daerah penerimaan Universitas Sumatera Utara hipotesis berada diluar daerah penerimaan H . Hal ini berarti bahwa cash position, growth, firm size, debt to equity ratio, dan profitability secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap dividend payout ratio.

5.4 Pembahasan