Tujuan Perancangan Masalah Perancangan Pendekatan Perancangan

xv itu Kereta api menjadi salah satu alternatif yang sangat baik sebagai armada pengangkut mengingat kereta api merupakan salah satau transportasi yang lazim diterapkan pada negara maju dan berkembang karena tingkat efisiensi yang sangat tinggi, disamping itu juga Kota Lhokseumawe memiliki transportasi penunjang lainnya seperti pesawat udara dan bus. Berdasarkan uraian diatas maka Kota Lhokseumawe membutuhkan suatu alat transportasi umum yang mendukung akomodasi dalam dan luar kota secara efisien, yang mana dalam hal ini di bentuk ke dalam suatu wadah yaitu Lhokseumawe Commuter Central Station. Wadah ini diharapkan dapat menjadi sebuah stasiun multi moda yang dapat mengakomodasi pergerakan masyarakat secara efisien dan lancar. Dan yang berperan dari wadah pusat transportasi Transportation Central ini adalah sebagai stasiun yang mengakomodasi perpindahan antar moda transportasi, baik dari jalan ke penggunaan railway maupun sebaliknya. Juga menjadi terminal pusat persinggahan bagi persilangan arah tujuan jalur-jalur railway yang ada. Dan bangunan pendukung sebagai pusat pengembangan area komersial dan perdagangan di Kota Lhokseumawe. Sehingga wadah Lhokseumawe Commuter Central Station ini merupakan bangunan mixed use yang mampu mendukung pengembangan kota Kota Lhokseumawe.

I.2. Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan Lhokseumawe Commuter Central Station ini adalah : • Membangun stasiun kereta api sebagai sarana angkutan publik secara masal . • Meningkatkan kualitas bagian kota dengan pengolahan arsitektural. • Merancang bentuk yang menarik sehingga dapat mendorong minat masyarakat lokal maupun pengunjung untuk datang ke kota Lhokseumawe • Mengakomodasi kegiatan dan sirkulasi penumpang, sehingga tercapai kondisi aman, cepat, dan lancar yang berorientasi pada kordinasi antar moda. • Merancang stasiun yang yang mampu menampung fungsi-fungsi stasiun kereta dan fungsi penunjang yang sesuai dengan standar. • Merancang ruang publik sebagai sarana pendukung bangunan transportasi.

I.3. Masalah Perancangan

Masalah-masalah perancangan yang perlu diselesaikan : • Sirkulasi Masalah utama perancangan stasiun adalah sirkulasi. Karena stasiun harus memfasilitasi manusia dalam jumlah banyak, oleh karena itu stasiun harus dirancang sedemikian rupa agar setiap orang dapat bergerak dengan aman dan nyaman dan dapat menemukan tempat tujuannya dengan mudah. • Tata Informasi xvi Tata informasi juga merupakan salah satu masalah perancangan yang cukup penting. Adanya tata informasi dapat memudahkan pengguna stasiun menemukan tempat yang ditujunya dengan mudah. • Keamanan Stasiun merupakan fasilitas umum yang dapat dikunjungi siapa saja. Oleh karena itu masalah keamanan menjadi hal yang sangat penting. • Ruang Permasalahan lain dari merancang stasiun adalah ruang. Stasiun membutuhkan ruang untuk pergerakan manusia dalam jumlah banyak, ruang untuk menunggu dalam waktu cukup lama, dan ruang untuk mengantri membeli tiket. Ruang yang cukup luas dan besar, dapat member rasa aman pada orang-orang sehingga bila terjadi sesuatu, mereka dapat menyelamatkan diri dengan cepat. • Komersial Perancangan stasiun sebagai bangunan yang dapat menghasilkan pendapatan baik sumber primer maupun sekunder.

I.4. Pendekatan Perancangan

• Studi Literatur Pendekatan perancangan melalui kajian pustaka untuk menambah pemahaman mengenai stasiun, jenis-jenis stasiun, sejarah stasiun di Indonesia dan hal-hal yang akan terlibat dalam perancangan, serta teknis perancangan bangunan stasiun dan mencari kajian yang bisa menjadi solusi permasalahan desain. • Studi banding Untuk dapat memahami kasus sejenis dilakukan studi preseden stasiun yang telah dibangun dan berdasarkan tujuan kereta apinya dalam kota, antarkota, antarpropinsi, dan bandara. Dilakukan juga studi mengenai fungsi-fungsi dan kegiatan yang diwadahi di setiap stasiun sehingga menjadi pertimbangan dalam merancang stasiun yang baru. • Pengamatan lapangan Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan data kondisi lahan maupun kondisi stasiun yang ada, serta permasalahan terhadap daerah sekitar yang dapat xvii mempengaruhi dalam proses perancangan. Selain itu, merasakan dan melihat secara langsung keadaan sekitar maupun dalam stasiun yang ada.

I.5. Lingkup dan batasan perancangan