Lingkup dan batasan perancangan Kerangka Berfikir

xvii mempengaruhi dalam proses perancangan. Selain itu, merasakan dan melihat secara langsung keadaan sekitar maupun dalam stasiun yang ada.

I.5. Lingkup dan batasan perancangan

Lingkup bahasan yang akan dikemukakan pada proyek ini adalah sejauh mana cakupan penerapan konsep-konsep terhadap permasalahan yang ada pada sebuah stasiun. Adapun lingkup pembahasan pada proyek ini adalah sebagai berikut: • Untuk mempelajari dan menerapkan standar ruang dan pola sirkulasi bagi para penumpang, calon penumpang serta bagasi dengan berbagai kepentingan dan tujuan perjalanan, baik itu kedatangan maupun kepergian. • Mempelajari standar-standar dan spesifikasi moda-moda transportasi yang diusulkan. • Menerapkan konsep ruang yang mix used untuk mengakomodasi kebutuhan pengunjung dan area komersial dalam stasiun. • Pedoman yang digunakan dalam pengembangan area adalah Rencana tata ruang Wilayah. Adapun batasan-batasan pembahasan pada proyek ini adalah sebagai berikut: • Batasan bahasan proyek hanya pada penerapan konsep perancangan pada bangunan berkaitan dengan fungsi proyek yaitu Stasiun Kereta Api Lhokseumawe Lhokseumawe Commuter Central Station. • Pembahasan proyek tidak pada penentuan jalur-jalur yang akan dilalui oleh moda- moda transportasi usulan, sedangkan penentuan jalur-jalur tersebut ditentukan dari jalur-jalur yang sudah ada atau yang akan direncanakan dan yang diasumsikan.

I.6. Kerangka Berfikir

Pembahasan dan perumusan masalah hingga menghasilkan suatu disain, pada proyek ini terangkum dalam suatu kerangka berpikir. Kerangka berpikir tersebut seperti yang terlihat pada diagram 1.1 berikut ini: xviii Lhokseumawe Commuter Central Station Latar Belakang Proyek • Dibutuhkannya sarana yang mendukung kelancaran transportasi, untuk mendukung berjalannya konsep komuter. • Dibutuhkannya wadah yang dapat menjadi stasiun antar moda yang mengakomodasi pergerakan masyarakat yang efisien dan lancar. Latar Belakang Tema • Menghadirkan konsep arsitektur yang sesuai dengan kebutuhan fungsi dan mendukung revitalisasi kota dan menarik pengunjung dan menjadi stasiun yang nyaman dan aman. • Bnagunan yang dapat membawa dampak positif bagi apa yang ada di sekitarnya. Permasalahan Proyek Permasalahan perancangan : • Sirkulasi • Tata Informasi • Keamanan • Ruang • Area Komersial Tujuan Proyek • Membangun stasiun kereta api sebagai sarana angkutan publik secara masal. • Meningkatkan kualitas bagian kota dengan pengolahan arsitektural. • Merancang bentuk yang menarik sehingga dapat mendorong minat masyarakat lokal maupun pengunjung untuk datang ke kota Lhokseumawe • Mengakomodasi kegiatan dan sirkulasi penumpang, sehingga tercapai kondisi aman, cepat, dan lancar yang berorientasi pada kordinasi antar moda. • Merancang stasiun yang mampu menampung fungsi-fungsi stasiun kereta dan fungsi penunjang yang sesuai dengan standar. • Merancang ruang publik sebagai sarana pendukung bangunan Pengumpulan Data • Studi Literatur • Studi banding • Pengamatan lapangan Analisa Data • Analisa fisik analisa tapak dan lingkungan, seperti: view, sirkulasi, pencapaian, orientasi, dsb. • Analisa non fisik analisa fungsional, seperti: pengguna, alur kegiatan,dsb. Konsep Perancangan Konsep ruang secara kawasan, konsep ruang dalam, konsep sirkulasi, massa, struktur dan utilitas. Desain Perancangan Berupa gambar-gambar hasil perancangan, seperti: denah, tampak, potongan, rencana-rencana, dsb. Diagram 1.1 Kerangka Berpikir xix

I.7. Sistematika Penyusunan Laporan