Hal-hal yang mengakibatkan wanprestasi Event of Default

78 sehingga ‘terlambat’ dari jadwal waktu yang ditentukan atau dalam melaksanakan prestasi tidak menurut sepatutnyaselayaknya”. 105 Dengan demikian hak-hak kreditor kalau terjadi ingkar janji adalah sebagai berikut : a. Hak menuntut pemenuhan perikatan; b. Hak menuntut pemutusan perikatan atau apabila perikatan itu bersifat timbal balik, menuntut pembatalan perikatan; c. Hak menuntut ganti rugi; d. Hak menuntut pemenuhan perikatan dengan ganti rugi; e. Hak menuntut pemutusan atau pembatalan perikatan dengan ganti rugi. 106

2. Hal-hal yang mengakibatkan wanprestasi Event of Default

Ada beberapa akibat yang dapat ditimbulkan dari suatu keadaan wanprestasi, yaitu : a Bagi debitor : 1 Mengganti kerugian 2 Objek perjanjian menjadi tanggung jawab debitor b Bagi kreditor Pasal 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Kreditor dapat menuntut : 1 Pemenuhan perikatan. 2 Ganti kerugian Pasal 1243-1252 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Adalah akibat hukum yang ditanggung debitor yang tidak memenuhi kewajibannya wanprestasi yang berupa memberikan atau mengganti a Biaya, yaitu segala pengeluaran atau ongkos yang nyata-nyata telah dikeluarkan kreditor. 105 Johannes Ibrahim, Ibid, hlm.55 106 Mariam Darus Badrulzaman, Op.cit. hlm.21. Universitas Sumatera Utara 79 b Rugi, yaitu segala akibat negatif yang menimpa kreditor akibat kelalaian debitorkerugian nyata yang didapat atau diperoleh pada saat perikatan itu diadakan yang timbul sebagai akibat ingkar janji. c Bunga, yaitu keuntungan yang diharapkan namun tidak diperoleh kreditor, macam-macamnya : 1 Bunga konvensional adalah bunga uang yang dijanjikan pihak- pihak dalam perjanjian Pasal 1249 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. 2 Bunga moratoire adalah bunga pada perikatan yang prestasinya berupa membayar sejumlah uang,penggantian biaya rugi, dan bunga yang disebabkan karena terlambatnya pelaksanaan perikatan. Hanya terdiri dari bunga yang ditentukan dalam undang- undangsejumlah uang yang harus dibayarkan sebagai ganti kerugian dalam perikatan yang prestasinya berupa sejumlah uang. Besarnya bunga sesuai Pasal 1767 Kitab-Kitab Undang-Undang Hukum Perdata para ahli berpendapat bahwa bunga disesuaikan dengan bunga deposito yang berlaku. 3 Bunga Kompensatoir adalah bunga uang yang harus dibayar debitor untuk mengganti bunga yang dibayar kreditor pada pihak lain karena debitor tidak memenuhi perikatan atau kurang baik melaksanakan perikatan. Pihak yang menetapkan besarnya jumlah bunga itu adalah hakim dan besarnya jumlahnya bunga tidak ditentukan berdasar perkiraan akan tetapi ditentukan menurut kenyataannya oleh hakim sejak saat kerugian itu benar-benar terjadi. 4 Bunga berganda adalah bunga yang diperhitungkan dari bunga utang pokok yang tidak dilunasi oleh debitor Pasal 1251 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ,namun pada prakteknya dilingkungan bank swasta untuk kredit umum sebesar 3 perbulan. 107 Mengingat bahwa debitor banyak hal yang apabila dilakukan debitor, maka debitor tersebut akan dianggap dalam keadaan default wanprestasi antaran lain sebagai berikut. 108 a Wanprestasi pembayaran payment Default 107 Handri Raharjo, 2009, Hukum Perjanjian di Indonesia, Yokyakarta, Pustaka Yustisia. hlm.81-83. 108 Munir Fuady, 2002, Hukum Perkreditan Kontemporer, Bandung, PT.Citra Aditya Bakti. hlm.45. Universitas Sumatera Utara 80 Dalam hal ini debitor dianggap melakukan wanprestasi seandainya dia gagal melakukan pembayaran kembali pokok pinjaman atau bunga pada tanggal jatuh tempo atau tidak membayar biaya-biaya lainnya yang merupakan kewajiban menurut perjanjian kredit atau dokumen lainnya yang terkait. b Wanprestasi yang berhubungan dengan Representasi Dalam suatu perjanjian kredit, biasanya terdapat bagian yang disebut representasi dan waransi, yang berisikan jaminan dari debitor akan kebenaran dan keabsahan terhadap tindakan- tindakan perusahaan maupun terhadap dokumen-dokumen yang ada. Apabila ada diantara hal tersebut yang kemudian ternyata tidak benar, maka debitur dianggap melakukan wanprestasi , yakni wanprestasi yang berhubungan dengan representasi . c Wanprestasi yang berhubungan dengan hal-hal yang dilarang Convenant Default Wanprestasi seperti ini dimaksudkan jika debitor melanggar salah satu hal yang biasanya diperinci dalam hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh debitor Negative Covenant, yaitu covenant yang berisikan tentang larangan melakukan merger, akuisisi, konsolidasi dan penjualan aset, larangan mengambil kredit yang lain larangan pergantian pengurus atau pemegang saham, dan lain-lain. d Wanprestasi atas kewajiban lain-lain Dalam bagian ini biasanya ditegaskan bahwa kelalaian debitor terhadap pasal-pasal lain dalam perjanjian kredit tersebut selain pasal larangan-larangan bagi debitor,atau pasal tentang representasi dan waransi ,juga dianggap terjadinya wanprestasi . Biasanya wanprestasi tersebut akan efektif setelah lewat jangka waktu tertentu misalnya 14 empat belas hari setelah ditegur oleh kreditor, tetapi debitor tidak memperbaiki kesalahannya. e Wanprestasi karena perizinan Approval Default Hal ini adalah wanprestasi dari debitor yang timbul karena adanya izin-izin, persetujuan, pengesahan, atau kuasa, yang kemudian dibatalkan oleh yang berwenang danatau yang oleh debitor tidak berhasil diperolehnya dari yang berwenang padahal dalam perjanjian kredit disyaratkan. f Wanprestasi karena kasus hukum Judgement Default Apabila karena kasus pengadilan perdata atau pidana terhadap perseroan, penguruskomisaris, ataupun terhadap para pemegang sahamnya, yang menurut pertimbangan kreditor dapat mempunyai pengaruh yang berarti terhadap pembayaran Universitas Sumatera Utara 81 hutang debitor ataupun terhadap pelaksanaan tugas-tugasnya sehari-hari. g Wanprestasi karena pailit Bankruptcy Default Debitor juga dianggap dalam keadaan wanprestasi jika dia pribadi atau badan hukum dinyatakan pailit oleh pengadilan yang berwenang atau dilikuidasi. h Wanprestasi karena keterlambatan pelaksanaan perjanjian Completion Date Default Dalam suatu perjanjian kredit biasanya ditentukan kapan suatu prestasi dari salah satu pihak atau kedua belah pihak telah selesai dilakukan. Misalnya, jika diambil kredit untuk membangun sesuatu proyek, maka sampai dengan tanggal tertentu proyek tersebut belum juga selesai, debitor yang bersangkutan dianggap dalam keadaan wanprestasi

3. Wanprestasi dalam pemberian bank garansi yang berkaitan dengan