Jenis-jenis bank garansi Peranan Bank Garansi Dan Penerapannya Dalam Praktek Yang Dihubungkan Dengan Perjanjian Kredit

39 2. Nama dan alamat bank pemberi garansi bank. 3. Tanggal penerbitan bank garansi. 4. Jenis transaksi antara pihak yang dijamin dengan penerima jaminan bank. 5. Jumlah nominal uang yang dijamin oleh bank. 6. Tanggal mulai berlaku dan berakhirnya bank garansi. 7. Penegasan batas waktu pengajuan klaim. 8. Pernyataan bahwa penjamin bank akan memenuhi pembayaran dengan terlebih dahulu menyita dan menjual benda-benda siberutang untuk melunasi hutangnya sesuai dengan pasal 1831 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, atau pernyataan bahwa penjamin bank melepaskan hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-benda siberutang lebih dahulu disita dan dijual untuk melunasi hutang- hutangnya sesuai dengan Pasal 1832 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2. Jenis-jenis bank garansi

Sebagaimana disebutkan dalam Ketentuan Bank Indonesia bahwa bank garansi adalah : Garansi dalam bentuk warkat yang diterbitkan oleh bank yang mengakibatkan kewajiban membayar terhadap pihak yang menerima garansi apabila yang dijamin cidera janji wanprestasi. Dalam hal ini hanya akan menguraikan 4 empat jenis bank garansi yang diterbitkan oleh bank dalam bentuk warkat yang diberikan kepada nasabahnya adalah sebagai berikut : 1. Bank garansi untuk jaminan tender dalam negeri tender bid bond Universitas Sumatera Utara 40 Yaitu bank garansi yang diterbitkan oleh bank bagi nasabahnya agar dapat mengikuti tenderpenawaran atas suatu proyek. Terjadi cidera janji wanprestasi apabila yang terjamin nasabah bank tidak menerima penunjukan untuk melaksanakan proyek padahal ia telah dinyatakan sebagai pemenangnya oleh bouwheer atau pemberi proyek. 2. Bank garansi untuk jaminan pelaksanaan performance bond Yaitu bank garansi yang diterbitkan oleh bank untuk menjamin kepastian mutu dan ketepatan pengerjaan suatu proyek atau untuk menjamin performance salah satu pihak dalam suatu transaksi. Terjadi cidera janji wanprestasi apabila pihak dijamin nasabah bank tidak melakukan pekerjaannya sesuai dengan waktu dan kualitas atau mutu kerja yang diperjanjikan atau mengalami keterlambatan dalam penyelesaiannya. 3. Bank garansi untuk jaminan penerima uang muka payment bond. Yaitu bank garansi yang diterbitkan oleh bank untuk menjamin pembayaran terlebih dahulu telah diterima oleh pemohon bank garansi dari pemilik proyek bouwheer atau pemberi order, baik dalam bentuk uang muka, pembayaran termin, maupun keseluruhan nilai proyek. Terjadi cidera janji wanprestasi apabila terjamin nasabah bank tidak melaksanakan kewajibannya untuk melaksanakan atau mengerjakan proyek yang telah diberikannya, padahal ia telah menerima pembayaran dimuka atas proyek tersebut dari bouwheer atau pemberi kerja proyek. 4. Bank garansi pemeliharaan Retention bond. Universitas Sumatera Utara 41 Yaitu bank garansi yang diberikan kepada pemilik proyek bouwheer untuk kepentingan kontraktor guna menjamin pemeliharaan atas proyek yang telah diselesaikan oleh kontraktor tersebut. 59 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam bank garansi: a Waktu berlaku dan berakhirnya perjanjian pokok; b Waktu berlaku dan berakhirnya bank garansi; c Waktu terjadinya cidra janji yang secara sah masih dapat ditanggung oleh bank garansi; d Waktu selambat-lambatnya untuk pengajuan klaim oleh tertanggung. 60 Namun demikian pihak penerima bank garansi dan pihak terjamin juga perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : Bagi penerima bank garansi. 1 Pastikan keaslian dan keabsahan bank garansi dengan cara menghubungi bank penerbit. 2 Periksa masa berlaku bank garansi sesuai dengan jangka waktu proyek anda. 3 Periksa dan pahami syarat-syarat klaim untuk memudahkan anda melakukan klaim apabila diperlukan. Bagi pihak yang dijamin bank garansi. 1 Perhatikan biaya-biaya yang harus dibayar dalam rangka penerbitan bank garansi. 59 .Suwito, bidang pengawasan Bank Indonesia, Cabang Medan, Wawancara, tgl.25 Maret 2011. 60 http: edratna-wordpress.com. Diakses tanggal 29 Mei 2011, jam 7.05 WIB . Universitas Sumatera Utara 42 2 Laksanakan kewajiban sesuai dengan yang diperjanjikan dengan pihak penerima jaminan sehingga tidak terjadi klaim atas bank garansi yang diterbitkan. 3 Proses penerbitan bank garansi sama halnya dengan proses pemberian kredit, sehingga perlu menjelaskan usahanya terbuka kepada bank. 61

3. Larangan dan pembatasan dalam pemberian bank garansi