81
hutang debitor ataupun terhadap pelaksanaan tugas-tugasnya sehari-hari.
g Wanprestasi karena pailit Bankruptcy Default Debitor juga dianggap dalam keadaan wanprestasi jika dia
pribadi atau badan hukum dinyatakan pailit oleh pengadilan yang berwenang atau dilikuidasi.
h Wanprestasi karena keterlambatan pelaksanaan perjanjian Completion Date Default
Dalam suatu perjanjian kredit biasanya ditentukan kapan suatu prestasi dari salah satu pihak atau kedua belah pihak telah
selesai dilakukan.
Misalnya, jika diambil
kredit untuk
membangun sesuatu proyek, maka sampai dengan tanggal tertentu proyek tersebut belum juga selesai, debitor yang
bersangkutan dianggap dalam keadaan wanprestasi
3. Wanprestasi dalam pemberian bank garansi yang berkaitan dengan
perjanjian antara kontraktor dengan pemegang jaminan
bouwheer
Sebagaimana disebutkan diatas bahwa dalam suatu perjanjian diberikan kebebasan seluas-luasnya untuk mengadakan perjanjian sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang dan ketertiban umum dan kesusilaan hal ini disebutkan
dalam Pasal 1338 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Perjanjian antara kontraktor dengan pemegang jaminan bouwheer bertujuan
agar para pihak mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dengan tegas dan jelas dengan harapan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki oleh para pihak sesuai yang
dituangkan dalam perjanjian, selanjutnya untuk itu bahwa fungsi kontrak dapat dibedakan menjadi 2 dua macam, yaitu.
109
a. Fungsi yuridis kontrak adalah fungsi dapat memberikan kepastian hukum
bagi para pihak.
109
Salim, H.S, 2010, Perkembangan Hukum Kontrak Innominaat di Indonesia, Jakarta, Sinar
Grafika, hlm.35.
Universitas Sumatera Utara
82
b. Fungsi ekonomis adalah menggerakkan sumber daya dari nilai penggunaan yang lebih rendah menjadi nilai yang lebih tinggi.
Dalam praktek mungkin saja terjadi bahwa terjamin kontraktor lalai memenuhi prestasinya wanprestasi dalam melaksakan proyek yang harus
dikerjakan dengan dengan tenggang waktu yang sudah diperjanjikan, hal ini terlihat dalam perjanjian antara PT. Medco EP Malaka dengan PT.Bella Prayatama dalam
kontrak tersebut ditegaskan bahwa pemilik proyek bouwheer mensyaratkan bahwa kontraktor
harus menyerahkan jaminan pelaksanaan bank garansi disebutkan dalam suatu perjanjian menyatakan bahwa :
110
1 Dalam hal kontraktor diwajibkan untuk menyediakan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan, maka kontraktor wajib menyerahkan dan menyediakan
jaminan pelaksaan dengan nilai sekurang-kurangnya 5 lima persen dari nilai kontrak. Jaminan pelaksanaan ini berlaku pada tanggal efektif kontrak ini
sekurang-kurangnya sampai 30 tiga puluh hari setelah berakhirnya jangka waktu kontrak. Biaya dari jaminan pelaksanaan itu akan menjadi beban
kontraktor
. Jaminan pelaksanaan dikeluarkan oleh bank umum, diutamakan bank nasional. Isi dari jaminan pelaksanaan tersebut wajib mencantumkan
persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 1832 dan menyimpang dari ketentuan yang diatur pada Pasal 1831 Kitab Undang-Undang Hukum
Perdata.
2 Kegagalan kontraktor dalam memenuhi kewajibannya untuk menyediakan dan menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai kontrak perusahaan bouwheer
berhak untuk membatalkan sepihak. 3 Jika kontraktor tidak dapat memenuhi kewajiban seperti diuraikan didalam
kontrak ini, maka perusahaan berhak mencairkan atas seluruh nilai dari jaminan itu dan dibayarkan kepada perusahaan.
Dari isi perjanjian tersebut menunjukan bahwa pada prinsipnya bouwheer penerima jaminan adalah merupakan kewajiban bagi terjamin untuk menyerahkan
110
Hasbi Jalil, Direktur Utama PT. Bella Prayatama, Wawancara di Medan, 25 Maret 2011.
Universitas Sumatera Utara
83
jaminan pelaksanaan berupa bank garansi sebagai jaminan apabila nantinya terjamin wanprestasi. Dengan demikian untuk mengatasi resiko yang mungkin akan timbul
dikemudian hari, maka pihak bank menghendaki agar terjamin memberikan jaminan lawan counter guarantee yang cukup. Adapun yang dimaksud counter guarantee
kontra jaminan adalah kontra jaminan yang diminta oleh bank dari pemohon bank garansi yang mempunyai nilai yang memadai untuk menanggung kerugian yang
mungkin benar direalisasikandicairkan.
111
Dalam prakteknya kontra bank garansi adalah syarat yang selalu diminta oleh bank sebagai lawan bank garansi. Artinya,
bank garansi sebagai produk bank yang juga memiliki resiko cash out bagi bank, maka ia harus di back up oleh suatu jaminan, adapun kontra garansi dapat berupa :
112
a. Uang Tunai yang disetorkan kepada bank b. Dana giro yang dibekukan
c. Deposito d. Surat berharga
e. Harta kekayaan dapat berupa barang bergerak, barang tak bergerak, serta
barang tak berujud
B. Pencairan Bank garansi 1. Prosedur Pencairan Bank Garansi
Dalam pencairan bank garansi, tentunya mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu :
a. Diajukan permohonan secara tertulis oleh pemegangpenerima bank garansi dengan menyerahkan asli warkatatau sertipikat bank garansi dan tidak
111
Neni Sri Imaniyanti, 2010, Pengantar Hukum Perbankan Indonesia, Bandung, PT.Refika Aditama,
hlm.129.
112
H.R.Daeng Naja, 2005, Hukum Kredit dan Bank Garansi, Bandung, PT.Citra Aditya, hlm.169.
Universitas Sumatera Utara
84
melebihi jangka waktu sesuai dengan klausula yang tercantum dalam warkatsertifikat bank garansi, dengan menunjukkan bukti atau pernyataan
dari pemegang jaminan bahwa terjamin wanprestasi. b. Dengan adanya klaim bank garansi tersebut, pihak bank memberitahukan
kepada terjamin tentang klaim bank garansi tersebut, dengan memberikan tenggang waktu, jika pemberitahuan tersebut diabaikan atau telah melampaui
waktu yang ditentukan, maka bank garansi tersebut dicairkan. c. Batas waktu pengajuan klaim terakhir 14 empat belas hari kerja setelah
berakhirnya bank garansi. Jika
bank penerbit bank garansi harus membayar klaim ganti rugi yang diajukan oleh pemegangpenerima bank garansi, maka harus
dibuatkan akta subrogasi, dengan memperhatikan Pasal 1400 dan Pasal 1401 Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata. Pasal 1400 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata :
Subrogasi atau penggantian hak-hak siberpiutang oleh seorang pihak ketiga,
yang membayar kepada siberpiutang itu, terjadi baik dengan persetujuan maupun demi undang-undang.
Pasal 1401 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata : Penggantian ini terjadi dengan persetujuan :
1 Apabila siberpiutang, dengan menerima pembayaran itu dari seorang pihak ketiga, menetapkan bahwa orang ini akan menetapkan bahwa orang ini akan
menggantikan hak-hak istimewanya dan hipotik-hipotik yang dipunyainya
Universitas Sumatera Utara
85
terhadap siberhutang. Subrogasi ini harus dinyatakan dengan tegas dan dilakukan tepat pada waktu pembayaran.
2 Apabila siberhutang meminjam sejumlah uang untuk melunasi utangnya dan menetapkan
bahwa orang yang akan
meminjam hutang itu akan
menggantikan hak-hak siberpiutang, agar subrogasi ini sah baik perjanjian pinjaman uang maupun tanda pelunasan harus dibuat dengan akta autentik
dan dalam surat perjanjian pinjam uang harus diterangkan bahwa uang itu dipinjam guna melunasi hutang tersebut, dan selanjutnya surat tanda
pelunasan harus menerangkan bahwa pembayaran dilakukan dengan uang yang untuk itu dipinjamkan oleh siberpiutang baru. Subrogasi ini
dilaksanakan tanpa bantuan siberpiutang. Dari uraian tersebut diatas bahwa apabila penerbit bank garansi membayar
klaimganti rugi yang diajukan oleh pemegang jaminan bank, harus dibuat akta Subrogasi
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1401 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
113
Namun penerapan dalam praktek bahwa apabila bank garansi telah dicairkan atas permintaan dari pemegang jaminan sebagaimana ditunjuk dalam
bank garansi itu, maka tanpa memerlukan pembuktian yang lain, kecuali tentang telah dicairkannya bank garansi tersebut, sifatnya berubah menjadi pinjaman hutang tunai
untuk jumlah pokok yang sama dengan nilai bank garansi yang dicairkan tersebut, dan untuk itu akan diberlakukan seluruh syarat-syarat umum yang berlaku bagi
113
Neni Sri Imaniyati, 2010, Pengantar Hukum Perbankan Indonesia, Bandung, PT. Refika
Aditama, hlm.132.
Universitas Sumatera Utara
86
terjamin atas pemberian pinjaman kredit pada saat kejadian tersebut berlangsung, antara lain seperti akan tetapi tidak terbatas pada ketentuan atas kewajiban debitor
kepada kreditor berupa pembayaran bunga provisi, denda dan lain sebagainya, pencairan bank garansi berikut kewajiban-kewajiban lainnya adalah
merupakan hutang yang wajib dilunasi oleh terjamin yang wajib dilunasi oleh terjamin selambat-
lambatnya dalam waktu 14 empat belas hari kalender terhitung sejak tanggal dicairkannya bank garansi oleh bank tersebut.
114
2. Hubungan antara bank garansi dengan borgtocht