Manajemen Risiko dalam Pengelolaan Risiko Operasional

48 Bila terjadi masalah pada kredit yang diberikan kepada debitur misalkan penurunan kredit, maka langkah yang dilakukan adalah : 1. Mencari penyebab 2. Menelepon debitur yang menunggak oleh ARM 3. Mengirimkan surat pemberitahuan tunggakan bungapokok. 4. Mengirimkan surat peringatan 5. Mendatangi langsung debitur. Melakukan Loan Review setahun sekali. Tujuan Loan Review adalah untuk menilai ulang penetapan kolektibilitas rating kredit menurut kualitasnya, memeriksa apakah seluruh proses pemberian kredit sampai pada pengadministrasiannya telah mematuhi kebijakan dan prosedur Bank serta ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku, berikut saran untuk mengatasinya sehingga tindak perbaikan dapat segera dilakukan. Kegagalan hubungan dengan nasabah Jika semua langkah untuk memperingati nasabah namun tetap terjadi kegagalan hubungan dengan nasabah maka SBDC Medan akan melimpahkannya ke bagian RCR Regional Credit Recovery yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol Medan.

4. Manajemen Risiko dalam Pengelolaan Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan Universitas Sumatera Utara 49 manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung meupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Pengawasan intern risiko operasional sebagai bagian dari penerapan manajemen risiko pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk. cabang SBDC Medan :  ProfilKualitas Karyawan Sejalan dengan Peraturan BI No 58PBI2003 mengenai penerapan Manajemen Risiko di dalam kegiatan operasional bank, maka sekitar 98 karyawan PT. Bank Mandiri Persero Tbk. cabang SBDC Medan telah mengikuti ujian kelulusan manajemen risiko dari BSMR Badan Sertifikasi Manajemen Risiko. Hal ini mendukung bahwa para karyawan di SBDC Medan memiliki integritas, pengalaman, dan kompetensi yang cukup memadai untuk melakukan pengendalian risiko operasional.  Teknologi PT. Bank Mandiri Persero Tbk. cabang SBDC Medan mempergunakan sistem LOS-SME Loan Organization System-Small Medium Enterprise yaitu suatu sistem untuk memudahkan penginputan data calon debitur dalam menilai kelayakan menerima kredit. Universitas Sumatera Utara 50  Penyimpanan dokumen-dokumen misal agunan debitur SBDC Medan tidak menyimpan dokumenagunan yang diterima dari debitur. Dokumenagunan yang diterima dari debitur ketika kredit disetujui untuk diberikan akan disimpan di MCO Medan City Operation yang berlokasi di Balai Kota Medan.  Penagihan Soft Collection Penagihan pada debitur dilakukan setiap tanggal 23 setiap bulan.  Pencegahan Kecurangan. SBDC Medan mempunyai simbol yang telah menjadi budayakebiasaan para karyawannya yaitu : TIPCE Trust  Saling menghargai dan bekerjasama.  Jujur , tulus dan terbuka. Integrity  Disiplin dan konsisten.  Berpikir, berkata, dan bertindak jujur. Profesionalisme  Kompeten dan bertanggungjawab.  Memberikan solusi dan hasil terbaik. Customer  Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.  Inovatif, proaktif dan cepat tanggap. Universitas Sumatera Utara 51 Excellent  Orientasi pada nilai tambah dan perbaikan terus menerus.  Peduli lingkungan. Dengan adanya TIPCE ini membuat para karyawan menjadi lebih disiplin dalam menjalankan tugas masing-masing.  Pengawasan Risiko Operasional Dilakukan dengan Self Risk Assessment kepada para karyawan SBDC Medan berupa checklists untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pada lingkungan risiko operasional bank, oleh SKAI dan dilaksanakan setahun sekali.  Penyelesaian kesalahan ataupun kecurangan Untuk penyelesaiannya adalah dengan melihat surat edaran bagaimana aturan yang dibuat, bertanya pada karyawan yang bermasalah ataupun bisa juga kepada debiturnya langsung.  Akuntansi Sistem akuntansi tidak dilakukan di SBDC melainkan di Kanwil Kantor Wilayah yang bertempat di Jalan Pulau Pinang No. 1 Medan.  Audit Audit dilakukan oleh SKAI. SKAI ada di Kanwil Kantor Wilayah yang bertempat di Jalan Pulau Pinang No. 1 Medan. Audit dilaksanakan setahun sekali. Universitas Sumatera Utara 52

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Penerapan Manajemen Risiko dalam Pengelolaan Risiko

Kredit Sebagai otoritas pengawasan bank, Bank Indonesia telah menetapkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum karena mempertimbangkan pentingnya pengelolaan risiko yang melekat pada kegiatan usaha perbankan. PT. Bank Mandiri Persero Tbk. cabang SBDC Medan mengkhususkan kegiatan operasionalnya pada pemberian Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi. Dalam menjalankan kegiatan perkreditan sesuai dengan struktur organisasi pada PT. Bank Mandiri Persero Tbk. cabang SBDC Medan telah diatur pelaksanaan tugas masing-masing secara jelas dan rinci. Dari rincian tugas dapat dilihat adanya pemisahan tugas dalam hal pelaksanaan pemberian kredit mulai dari melakukan pencarian calon debitur yang layak untuk dibiayai, scoring wawancara, penganalisaan, pengumpulan datadokumen, pemutusan pemberian kredit, melakukan loan review secara periodik, melakukan OTS, penagihan soft collection dan menangani kredit yang bermasalah. Pelaksanaan tugas ini telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 bahwa adanya pemisahan tugas dari setiap bagian. Selain adanya pemisahan tugas ini sesuai dengan Universitas Sumatera Utara