64 321K tahun 1993 tanggal 12 April 1993. Penyesuaian tarif air minum tersebut baru
terlaksana pada bulan Mei 1993. Tingginya jumlah kehilangan air dikarenakan pipa transmisidistribusi
keropos, dan water meter pelanggan yang rusak. Tarif dasar air minum saat ini adalah Rp. 480m³ yang ditetapkan melalui surat keputusan Bupati Nomor: 188.457778-
EKON tanggal 23 Juli 1998 dan berlaku efektif. Adapun kenaikan tarif rata-rata pertahun berada di bawah 10 , disebabkan
tarif air minum PDAM Tirta Lihou Kabupaten Simalungun belum pernah disesuaikan mulai dari tahun 1998.
3.4. Permasalahan yang dihadapi PDAM
Permasalahan PDAM di Simalungun cukup signifikan, seperti kesulitan keuangan, instalasi yang tua, manajemen pelayanan yang kurang berjalan dengan
baik, dan SDM yang tidak memadai. Masalah PDAM Simalungun merupakan salah satu gambaran PDAM yang kurang sehat. Selain masalah keuangan, instalasi yang
tua, menajemen pelayanan yang kurang berjalan dengan baik, dan SDM yang tidak memadai, muncul permasalahan lain yang dapat merugikan perusahaan.
Adapun masalah lain yang dihadapi oleh PDAM adalah:
a. Kebocoran teknis seringkali menimbulkan kerugian pada pihak PDAM dan
pelanggan. Misalnya jaringan pipa yang bocor, kualitas pipa jaringan, lain- lain merupakan faktor yang dapat menurunkan mutu air bersih.
b. Kebocoran administrasi, dalam arti manejemen perusahaan yang belum
efisien dan efektif serta adanya pihak-pihak yang melakukan penyimpangan
Universitas Sumatera Utara
65 yaitu mempersulit konsumen dalam pengurusan permohonan berlangganan air
minum. c.
Perilaku konsumen atau pelanggan membuat resah pihak PDAM, misalnya merusak meteran air agar rekening yang harus dibayar tidak tinggi atau juga
yang terjadi pada rumah-rumah besar yang berpagar tinggi. Para petugas penagih rekening dan pencatat meter air cukup sulit untuk masuk ke
pekarangan rumah. Hal ini dapat mengakibatkan dampak yang panjang yaitu tunggakan rekening air semakin meningkat dan akhrinya menghambat
perputaran uang yang seharusnya untuk membangun jaringan baru dan membayar utang. Selain itu pelanggan semakin berhemat menggunakan air
bersih dimana mereka menggunakan air sungai untuk mandi dan mencuci piring.
d. Adanya perkembangan jumlah pelanggan yang semakin meningkat dari tahun
ke tahun sehingga hal tersebut menuntut PDAM agar di dalam pelayanan kepada pelanggan lebih ditingkatkan. Adapun jumlah pelanggan PDAM tahun
1987 adalah 4.616 pelanggan, yang terdiri dari 75 pelanggan Rumah Tangga, 25 Toko, Industri, dan lainnya. Pada tahun 1996 berkisar 18.399
pelanggan, terdiri dari 85 pelanggan Rumah Tangga, 15 Toko, Industri, dan lainnya. Sedangkan pada tahun 2000 jumlah pelanggan sekitar 29.596
pelanggan yang terdiri dari 93 pelanggan Rumah Tangga, 7 Toko, Industri dan lainnya.
e. Masih ada orang dalam yaitu pegawai PDAM sendiri yang bertindak sebagai
pengurus penyambungan yang tidak mengatasnamakan instansi.
Universitas Sumatera Utara
66 f.
Sikap dan tanggapan PDAM dalam hal penanganan kerusakan jaringan air minum pelanggan ternyata masih kurang atau lambat.
g. Terlalu lamanya realisasi penyambungan bila diurus sendiri, apabila
dibandingkan dengan diurus orang lain atau orang dalam.
Universitas Sumatera Utara
67
BAB IV
PERANAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA LIHOU TERHADAP KABUPATEN SIMALUNGUN
Dari uraian mengenai Perusahaan Daerah Air Minum dapat diketahui peranan perusahaan bagi kebutuhan masyarakat daerah Simalungun akan ketersediaan air
bersih yang merupakan hal yang sangat penting yang di butuhkan masyarakat pedesaan atau masyarakat kota, karena air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya Perusahaan Air Minum di daerah Simalungun, maka dapat
dipastikan bahwa perusahaan tersebut sangat membantu kebutuhan air bersih. Tetapi pasti ada dampak ataupun masalah yang ditimbulkan akibat dari pembangunan
Perusahaan Air Minum. Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia, yang kebutuhannya dari hari
ke hari semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan dan pola hidup masyarakat terhadap air. Di beberapa daerah di Indonesia fasilitas penyediaan air
bersih masih kurang, baik itu disebabkan karena sumber air yang jauh dari pemukiman, daerah yang belum memiliki sumber air, ataupun sumber air yang ada
belum dikelola dengan baik, sehingga kapasitasnya belum terpenuhi dan kualitasnya belum terjamin.
Universitas Sumatera Utara
68 Dampak yang ditimbulkan dari berdirinya PDAM Tirta Lihou ini sangat terasa
seperti terbukanya usaha-usaha rumah makan, penginapan, penyediaan air untuk perkantoran, untuk rumah-rumah ibadah, dan sekolah-sekolah.
PDAM Tirta Lihou tidak hanya memberikan peranan yang besar bagi masyarakat Kabupaten Simalungun, tetapi juga bagi pemerintah khususnya
pemerintah daerah. Pelayanan PDAM Tirta Lihou akan air minum kepada masyarakat menghasilkan sesuatu yang dapat meningkatkan pendapatan dari pemerintah
Kabupaten Simalungun. Perkembangan PDAM di Simalungun secara kuantitas dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti, peranan pemerintah, perkembangan sarana dan prasarana akan air bersih, serta kesadaran masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan sumber air.
Sedangkan jika dilihat dari segi kualitasnya, dipengaruhi oleh lemahnya pengawasan pemerintah dan instansi yang terkait, serta budaya masyarakat.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman aliran-aliran sungai yang ada merupakan harta yang tidak ternilai harganya, dimana mereka menggunakan
sungai sebagai tempat mandi dan sebagian untuk keperluan air minum. Kebiasaan tradisional ini juga tergambar pada masyarakat di Simalungun yang sering
menggunakan sungai sebagai sumber air minum keluarga khususnya yang tinggal di daerah pedalaman yang jauh dari instalasi-instalasi air minum yang ada di pusat-pusat
kecamatan. Dengan adanya PDAM Tirta Lihou, perannya sangat membantu dalam pengembangan pembangunan masyarakat dan daerah di Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
69
4.1. Peranan PDAM terhadap Masyarakat Simalungun