Sylvofisheries Kelayakan Pengelolaan Sumberdaya a. SumberdayaHabitat

hath. Estimasi nilai mangrove dalam fungsinya sebagai penyedia habitat bagi berbagai jenis ikan mencapai USD 1.522,24hath, didasarkan pada nilai produksi perikanan di seputar hutan. Estimasi nilai kehidupan liar di dalam ekosistem mangrove mencapai USD 8,22hath, didasarkan pada kekayaan spesies seperti burung, mamalia dan reptil yang dimiliki hutan ini. Estimasi nilai biodiversitas keanekaragaman hayati ekosistem mangrove mencapai USD 15hath, disetarakan dengan nilai biodiversitas hutan hujan tropis tropical rain forest dengan fungsi ekologi tinggi. Data-data tersebut juga menunjukkan, bahwa investment cost pengelolaan hutan mangrove diestimasi mencapai USD 190,39ha5th. Biaya pemeliharaan dan eksploitasi standing stock USD 30m 3 dan USD 78,57hath; dengan demikian total biaya pemeliharaan dan eksploitasi mangrove 19.305 ha mencapai USD 102,93hath. Fishing cost sumberdaya perikanan di sekeliling hutan mangrove diestimasi mencapai USD 681,95hath; sedangkan biaya pemanfaatan kehidupan liar di dalam area hutan mangrove mencapai USD 0,59hath. Secara keseluruhan, estimasi benefit dan cost pengelolaan hutan mangrove pada opsi sustainable management disajikan pada Tabel 33. Berdasarkan data-data tersebut, dengan luas total mencapai 285 ha, benefit dan cost pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten pada opsi sustainable management disajikan pada Tabel 34.

2. Sylvofisheries

Opsi ini didasarkan pada asumsi 20 luas hutan mangrove digunakan untuk sylvofisheries dan sisanya 228 ha untuk sustainable management. Berdasarkan kondisi ini, data-data yang digunakan oleh Kusumastanto et al. 1998 menunjukkan bahwa benefit dari milkfish sylvofishery diestimasi mencapai USD 224,03hath, polyculture sylvofishery USD 447,49hath, dan shrimp sylvofishery USD 1.249,84hath. Externality cost mencapai USD 825,91hath, diestimasi berdasarkan hilangnya nilai ekonomi 20 hutan mangrove 57 ha akibat aktivitas sylvofisheries . Secara keseluruhan, estimasi benefit dan cost pengelolaan hutan mangrove pada opsi sylvofisheries management disajikan pada Tabel 35. Berdasarkan data-data tersebut, dengan luas total mencapai 285 ha dan asumsi 20 luas hutan mangrove digunakan untuk sylvofisheries, benefit dan cost pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten pada opsi sylvofisheries management disajikan pada Tabel 36. Tabel 33. Estimasi benefit dan cost pengelolaan hutan mangrove pada opsi sustainable management Benefit-cost Komponen Nilai USDhath Asumsi Benefit Standing stock 165,00 konstan per tahun Perikanan 1.522,24 konstan per tahun Kehidupan liar 8,22 konstan per tahun Biodiversitas 15,00 konstan per tahun Physical value 726,26 konstan per tahun Existence value 2.516,40 konstan per tahun Cost Investment cost 190,39 konstan per 5 tahun Standing stock 102,93 konstan per tahun Perikanan 681,95 konstan per tahun Kehidupan liar 0,59 konstan per tahun Kusumastanto et al.1998 Tabel 34. Benefit dan cost pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten pada opsi sustainable management Benefit-cost Komponen Nilai USDth Asumsi Benefit Standing stock 47.025,00 konstan per tahun Perikanan 433.838,40 konstan per tahun Kehidupan liar 2.342,70 konstan per tahun Biodiversitas 4.275,00 konstan per tahun Physical value 206.984,10 konstan per tahun Existence value 717.174,00 konstan per tahun Cost Investment cost 54.261,15 konstan per 5 tahun Standing stock 29.335,05 konstan per tahun Perikanan 194.355,75 konstan per tahun Kehidupan liar 168,15 konstan per tahun Tabel 35 . Estimasi benefit dan cost pengelolaan hutan mangrove pada opsi sylvofishery milkfish 1 , polyculture 2 , dan shrimp 3 management Benefit-cost Komponen Nilai USDhath Asumsi Benefit Sylvofishery 1 224,03 konstan per tahun Sylvofishery 2 447,49 konstan per tahun Sylvofishery 3 1.248,64 konstan per tahun Standing stock 132,00 konstan per tahun Perikanan 1.217,79 konstan per tahun Hidupan liar 6,58 konstan per tahun Biodiversitas 12,00 konstan per tahun Physical value 581,02 konstan per tahun Existence value 2.013,12 konstan per tahun Cost Investment cost 1 30,45 konstan per 5 tahun Investment cost 2 36,18 konstan per 5 tahun Investment cost 3 153,47 konstan per 5 tahun Sylvofishery 1 46,24 konstan per tahun Sylvofishery 2 47,53 konstan per tahun Sylvofishery 3 215,49 konstan per tahun Standing stock 82,34 konstan per tahun Perikanan 545,56 konstan per tahun Hidupan liar 0,47 konstan per tahun Eksternalitas 825,91 konstan per tahun Kusumastanto et al.1998 Berdasarkan data-data pada Tabel 33, 34, 35 dan 36 dilakukan analisis kelayakan untuk setiap opsi pengelolaan hutan mangrove dengan hasil disajikan pada Tabel 37. Secara grafis, distribusi NPV untuk setiap opsi pengelolaan disajikan pada Gambar 7. Perhitungan secara detail aliran benefit dan cost untuk setiap opsi pengelolaan disajikan pada Lampiran 2, 3, 4 dan 5. Dari Tabel 37 diketahui bahwa semua opsi pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten dinilai layak untuk dijalankan. Hal ini diindikasikan oleh kriteria kelayakan pengelolaan yang menunjukkan nilai yang layak: NPV dari semua opsi pengelolaan bernilai positif dan BCR dari semua opsi pengelolaan bernilai lebih dari 1. Tabel 36. Benefit dan cost pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten pada opsi sylvofishery milkfish 1 , polyculture 2 , dan shrimp 3 management Benefit-cost Komponen Nilai USDth Asumsi Benefit Sylvofishery 1 12.769,71 konstan per tahun Sylvofishery 2 25.506,93 konstan per tahun Sylvofishery 3 71.172,48 konstan per tahun Standing stock 37.620,00 konstan per tahun Perikanan 347.070,15 konstan per tahun Hidupan liar 1.875,30 konstan per tahun Biodiversitas 3.420,00 konstan per tahun Physical value 165.590,70 konstan per tahun Existence value 573.739,20 konstan per tahun Cost Investment cost 1 1.735,65 konstan per 5 tahun Investment cost 2 2.062,26 konstan per 5 tahun Investment cost 3 8.747,79 konstan per 5 tahun Sylvofishery 1 2.635,68 konstan per tahun Sylvofishery 2 2.709,21 konstan per tahun Sylvofishery 3 12.282,93 konstan per tahun Standing stock 23.466,90 konstan per tahun Perikanan 155.484,60 konstan per tahun Hidupan liar 133,95 konstan per tahun Eksternalitas 235.384,35 konstan per tahun Tabel 37. Hasil analisis kelayakan dari beberapa opsi pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten No. Opsi pengelolaan NPV USD BCR Hasil analisis 1. Sustainable management 4.956.640,85 5,96 layak 2. Milkfish sylvofishery 3.066.800,88 2,74 layak 3. Polyculture sylvofishery 3.118.918,91 2,76 layak 4. Shrimp sylvofishery 3.263.940,88 2,80 layak 0,00 2.000.000,00 4.000.000,00 6.000.000,00 sustainable management milkfish sylvofishery polyculture sylvofishery shrimp sylvofishery opsi pengelolaan NPV USD Gambar 7. Distribusi NPV dari beberapa opsi pengelolaan hutan mangrove di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten. b. Shallow Water Resources 1. Coral Reef Protected Areas Luas total ekosistem terumbu karang di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten diperkirakan mencapai 250 ha Bapedal Propinsi Banten dan PKSPL IPB, 2004. Ekosistem terumbu karang tersebar di sekeliling pulau-pulau kecil, terutama Pulau Panjang. Pulau-pulau kecil lainnya yang dikelilingi terumbu karang adalah Pulau Kubur, Pulau Kambing, Pulau Lima, Pulau Pamujan Kecil, Pulau Tarahan, Pulau Tanjungbatu, Pulau Cikantung, Pulau Kamanisan dan Pulau Kali. Selain itu terumbu karang juga dijumpai di sekitar Tanjung Awuran, Tanjung Kopo, Tanjung Gorenjang dan di pantai timur Argawana. Pengelolaan shallow water resources pada opsi coral reef protected areas berpotensi menghasilkan baik direct maupun indirect benefit. Direct benefit yang dihasilkan berupa nilai ekonomi coral fisheries antara lain ornamental fish, coral fish dan coral shrimp serta seaweed harvesting. Indirect benefit yang diperoleh antara lain berupa nilai biodiversitas dan coastal protection. Dari data-data yang digunakan oleh Kusumastanto et al. 1998, diketahui bahwa estimasi nilai coral fisheries ekosistem terumbu karang mencapai USD 202,13hath; sedangkan nilai seaweed harvesting -nya mencapai USD 9.174hath. Terumbu karang merupakan ekosistem yang memiliki nilai ekologi penting, terkait dengan tingginya tingkat biodiversitas dan potensi sumberdaya genetik yang dimiliki. Nilai biodiversitas ekosistem terumbu karang disetarakan dengan ekosistem yang memiliki biodiversitas alami dan nilai ekologi tinggi seperti hutan hujan tropis tropical rain forest, yakni mencapai USD 15hath. Ekosistem terumbu karang juga berperan penting dalam perlindungan pantai. Nilai perlindungan pantai diestimasi menggunakan pendekatan analogi analogical approach; yaitu disetarakan dengan nilai pembangunan fasilitas breakwater. Dengan asumsi ini, nilai coastal protection ekosistem terumbu karang diestimasi mencapai USD 555,27hath. Selain memperoleh benefit, pengelolaan shallow water resources pada opsi coral reef protected areas juga menanggung direct cost. Ada dua macam direct cost , yaitu direct cost untuk coral fisheries dan direct cost untuk seaweed harvesting . Direct cost untuk coral fisheries terdiri dari investment cost, annual cost, operational cost dan mitigation cost. Direct cost untuk seaweed harvesting berupa investment cost, annual cost dan operational cost. Berkaitan dengan hal tersebut, data-data yang digunakan oleh Kusumastanto et al. 1998 juga menunjukkan, bahwa untuk coral fisheries, investment cost antara lain digunakan untuk pengadaan boat, mesin 11 PK, jaring, kompas dan tali slambar dengan estimasi nilai mencapai USD 8.320ha20th. Annual cost digunakan untuk pemeliharaan dan biaya akibat depresiasi nilai dari alat-alat tersebut dengan estimasi nilai mencapai USD 3.064,52hath. Operational cost digunakan untuk kepentingan pembelian bahan habis pakai seperti solar, oli dan es dengan estimasi nilai mencapai USD 1.019,04hath. Mitigation cost digunakan untuk kepentingan pencegahan dan penanggulangan dampak dari aktivitas coral fisheries yang dilakukan. Nilainya diestimasi berdasarkan analogi terhadap alokasi dana yang disediakan oleh Asian Development Bank ADB untuk COREMAP coral reef rehabilitation and management project , yakni mencapai USD 5,75hath. Untuk seaweed harvesting , investment cost antara lain digunakan untuk pengadaan rift boat , keranjang, pisau, culture box, alat pengering, jaring, anker dan tali rafia dengan estimasi nilai mencapai USD 2.736ha5th. Annual cost digunakan untuk pemeliharaan dan biaya akibat depresiasi alat-alat tersebut dengan estimasi nilai mencapai USD 874,64hath. Operational cost digunakan untuk pembelian bahan habis pakai seperti solar dan oli dengan estimasi nilai mencapai USD 774,56hath. Secara keseluruhan, estimasi benefit dan cost pengelolaan shallow water resources pada opsi coral reef protected areas disajikan pada Tabel 38. Berdasarkan data-data tersebut, dengan luas total mencapai 250 ha, benefit dan cost pengelolaan shallow water resources di wilayah pesisir dan laut Teluk Banten pada opsi coral reef protected areas disajikan pada Tabel 39. Tabel 38. Estimasi benefit dan cost pengelolaan shallow water resources pada opsi coral reef protected areas Benefit-cost Komponen Nilai USDhath Asumsi Benefit Coral fisheries 202,13 konstan per tahun Seaweed harvesting 9.174,00 konstan per tahun Biodiversitas 15,00 konstan per tahun Coastal protection 555,27 konstan per tahun Cost Coral fisheries : Investment cost 8.320,00 konstan per 20 tahun Annual cost 3.064,52 konstan per tahun Operational cost 1.019,04 konstan per tahun Mitigation cost 5,75 konstan per tahun Seaweed harvesting : Investment cost 2.736,00 konstan per 5 tahun Annual cost 874,64 konstan per tahun Operational cost 774,56 konstan per tahun Kusumastanto et al. 1998

2. Sustainable Harvest