Tabel 7. Tabel Koreksi Nilai Observasi dan Harapan Peluang Responden Bersedia atau Tidak Bersedia Membayar Retribusi
Harapan
Bersedia Tidak
Bersedia Total
Koreksi
Bersedia 43 0 43
100 Tidak Bersedia
7 7
100
Observasi
Total 43 7
50
Nilai Keseluruhan Terkoreksi 100
Tabel 7 menunjukkan nilai observasi dan harapan peluang reponden bersedia membayar retribusi secara keseluruhan. Dari data tersebut diperoleh
bahwa nilai observasi dan nilai harapan responden tidak terdapat perbedaan bias sehingga kebenaran observasi nilai koreksi keseluruhan bernilai 100
persen dan menunjukkan bahwa model yang dihasilkan sudah baik.
6.3 Analisis Willingness To Pay dengan Pendekatan Contingent Valuation
Method
Pendekatan CVM dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis WTP responden terhadap upaya pelestarian Situ Babakan melalui penarikan
retribusi. Hasil pelaksanaan langkah kerja dalam metode CVM adalah sebagai berikut :
1. Membangun Pasar Hipotetis Setting Up The Hypothetical Market
Seluruh responden diberi informasi mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan Situ Babakan baik di wilayah perairan maupun daratan
pasca penetapan Situ Babakan sebagai objek wisata. Responden juga diberi informasi mengenai belum adanya anggaran khusus dalam
pengelolaan kawasan Situ Babakan. Pengelola kawasan Situ Babakan berencana untuk melakukan program pelestarian Situ Babakan agar fungsi
dari situ sebagai tandon air alami serta daerah penyerapan air dan sebagai objek wisata alam yang indah tetap terjaga dengan melakukan
pemeliharaan kebersihan baik di daratan maupun di wilayah perairan Situ Babakan. Pengelola PBB mengharapkan partisipasi para pengunjung Situ
Babakan untuk membayar retribusi yang dananya akan digunakan sebagai dana operasional seperti membayar karyawan serta membeli sarana dan
prasarana untuk pelaksanaan program tersebut. Dengan demikian responden mengetahui gambaran situasi hipotetik mengenai rencana
penarikan retribusi untuk pelestarian Situ Babakan.
2. Mendapatkan Penawaran Besarnya Nilai WTP Obtaining Bids
Teknik yang digunakan dalam mendapatkan nilai penawaran pada penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode pertanyaan terbuka
sehingga tingkat kepedulian masyarakat, yang dilihat dari besarnya nilai WTP, dapat diketahui. Melalui pendekatan pertanyaan terbuka ini, nilai
WTP terendah dan nilai tertinggi yang diberikan oleh pengunjung dapat diketahui pula sehingga pengelola mengetahui perkiraan minimal tarif
retribusi yang dapat dijangkau masyarakat luas.
3. Menghitung Dugaan Rata-Rata Nilai WTP Estimating Mean
WTPEWTP
Dugaan rata-rata nilai WTP responden diperoleh berdasarkan rasio jumlah nilai WTP yang diberikan responden dengan jumlah total responden yang
bersedia membayar. Distribusi nilai WTP respnden dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Distribusi Nilai WTP Responden Pengunjung Situ Babakan WTP Rp
Jumlah Responden Orang
Persentase WTP x
Jmlh Resp No
a b
c a x b
1 1000 8 18,6
8000 2
1500 6 14 9000
3 2000 14 33
28000 4
2500 4 9,3 10000
5 3000 7 16,3
21000 6
3500 3 7 10500
7 4000 1 2,3
4000 Total 43
100 90500
Berdasarkan data pada Tabel 8 diperoleh rata-rata nilai WTP responden sebesar Rp 2.104,65. Nilai ini lebih dari nilai yang direncanakan Pengelola
Kawasan Situ Babakan sebesar Rp 1.200,00.
4. Menduga Kurva WTP
Kurva WTP dapat diperkirakan dengan menggunakan nilai WTP sebagai variabel dependen dan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
tersebut sebagai variabel independen. Kurva ini dapat digunakan untuk memperkirakan perubahan nilai WTP karena perubahan sejumlah variabel
independen yang berhubungan dengan mutu lingkungan. Nilai WTP dari hasil analisis regresi berganda dipengaruhi oleh frekuensi kunjungan,
biaya kunjungan dan pendapatan responden. Kurva WTP pada Gambar 10 merupakan kurva yang
menggambarkan hubungan antara nilai WTP dengan frekuensi kunjungan. Kenaikan nilai WTP dipengaruhi oleh sering tidaknya pengunjung
mendatangi Situ Babakan. Sedangkan Gambar 11 adalah kurva yang menghubungkan WTP dengan biaya kunjungan dimana WTP dipengaruhi
secara positif oleh biaya kunjungan. Pada Gambar 12 menunjukkan
hubungan antara WTP dengan pendapatan dimana semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi pula nilai WTP.
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500
10 20
30 40
50 60
70 80
Rata-rata Frekuensi Kunjungan Responden Per Tahun WT
P
Gambar 10. Kurva WTP dengan Variabel Frekuensi Kunjungan
Gambar 10. Kurva WTP dengan Variabel Frekuensi Kunjungan
500 10
15 00
00 2000
2500 3000
3500 4000
4500
20000 40000
60000 80000
100000
Biaya Kunjungan WT
P
Gambar 11. Kurva WTP dengan Variabel Biaya Kunjungan
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500
1000000 2000000
3000000 4000000
5000000
Pendapatan WT
P
Gambar 12. Kurva WTP dengan Variabel Pendapatan
5. Menentukan WTP Total
Hasil perhitungan TWTP dapat dilihat pada Tabel 9. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai total WTP responden sebesar
Rp 23.603.663,- per bulan. Nilai ini menunjukkan nilai dugaan rata-rata WTP dari total populasi.
Tabel 9. Total WTP Responden Situ Babakan WTP
Jumlah respoonden Populasi
TWTP 1000 8
2087 2,087,000
1500 6 1565
2,347,500 2000 14
3651 7,302,000
2500 4 1043
2,607,500 3000 7
1826 5,478,000
3500 3 782
2,737,000 4000 1
261 1,044,000
TOTAL 43 11215
23,603,000
6. Evaluasi Pelaksanaan CVM
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda, diperoleh nilai R
2
= 44,2 persen. Penelitian yang berkaitan dengan benda-benda lingkungan dapat
mentolerir nilai R
2
sampai dengan 15 persen Mitchell dan Carson, 1989 dalam Hanley dan Spash, 1993. Hal ini karena penelitian tentang
lingkungan berhubungan dengan perilaku manusia sehingga nilai R
2
tidak harus besar. Oleh karena itu, hasil pelaksanaan CVM dalam penelitian ini
masih dapat diyakini kebenaran atau keandalannya.
6.4 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai WTP