2.2. Wisata Alam
Pariwisata merupakan suatu kegiatan perpindahan sementara dari orang-orang menuju suatu tempat yang berbeda dari kondisi rumah dan
tempat bekerjanya dengan tujuan untuk menikmati berbagai fasilitas di tempat tersebut sesuai dengan keinginannya Gunn 1994. Pariwisata juga
didefiniskan sebagai kegiatan manusia yang meliputi perilaku manusia menggunakan sumber daya alam dan terjadi interaksi antara manusia,
ekonomi, dan lingkungan Holden, 2000. Menurut United Nation Environmental Programme UNEP 1999 suatu kawasan dapat menjadi
kawasan wisata jika mempunyai kriteria yang memadai Tabel 2. Tabel 2. Kriteria untuk Kawasan Wisata Alam
No Kriteria
1 Kekhasan atraksi alam
- Tipe hutan, sungai, danau situ - Kenaekaragaman hayati
- Keunikan spesies tertentu - Kemudahan flora dan fauna untuk diamati
2 Atraksi pendukung atau pelengkap
- Peluang atau untuk berenang air terjun, sungai, atau pantai - Peluang untuk kegiatan berolah raga mandayung,
memancing, dsb - Budaya lokal kesenian, kebiasaan tradisional
- Peninggalan sejarah 3
Aksesibilitas dan Infrastruktur - Jarak lokasi tempat wisata
- Akses jalan raya, kereta api, penerbangan - Fasilitas kesehatan. komunikasi yang memadai
4 Iklim - Cuaca yang mendukung rekreasi
- Banyaknya curah hujan dan distribusinya 5
Kondisi Sosial dan Politik - Adanya stabilitas sosial politik
- Terjaminnya keamanan wisatawan - Wisatawan dapat diterima oleh masyarakat setempat lokal
Sumber : UNEP 1999
Indecon Indonesia Ecotourism Network pada tanggal 16 Januari 1996 melakukan sebuah simposium kepariwisataan dengan mengangkat
tema pariwisata yang berbasis alam. Simposium tersebut menghasilkan suatu definisi bagi ekowisata sebagai penyelenggaraan kegiatan wisata yang
bertanggung jawab di tempat-tempat alami dan daerah-daerah yang dibuat berdasarkan kaidah alam, yang mendukung upaya-upaya pelestarian
lingkungan alam dan budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Menurut Stecker 1996 dalam Maryadi 2003, terdapat beberapa
penerimaan yang diperoleh dari pengelolaan sumberdaya alam sebagai kawasan wisata Tabel 3.
Tabel 3. Potensi Pendapatan dalam Kegiatan Pariwisata
No Kategori Biaya
fee Keterangan
1 Biaya Masuk entrance fee Biaya yang dikenakan kepada
wisatawan yang akan masuk ke wilayah objek wisata
2 Biaya penggunaan user fee Bagi wisata yang menggunakan
tempat parkir, sewa tempat untuk berkemah, menggunakan perahu,
biaya peminjaman alat teropong, alat memancing, pemandu wisata
3 Royalti profit share
Pembuatan buku panduan wisata, cinderamata, pemotretan dikawasan
tertentu
4 Biaya Penyewaan kavling concession fee
Bagi perusahaan yang akan menggunakan tempat untuk
berjualan, biro perjalanan
5 Surat Izin licenses Operator
perjalanan, Pemandu
wisata, peneliti, pemburu 6 Pajak
taxes Pajak yang dikenakan bagi para
wisatawan yang menyewa hotel, taksi
7 Bantuan donation
Bantuan yang diberikan oleh donatur yang mempunyai perhatian
terhadap kawasan ini
Sumber : Stecker dalam Maryadi 2003
Fandelli 2000 menyimpulkan ada delapan prinsip dalam kegiatan ekowisata, yaitu : 1 Mencegah dan menanggulangi dari aktivitas yang
mengganggu terhadap alam dan budaya, 2 Pendidikan konservasi lingkungan, 3 Pendapatan langsung untuk kawasan, 4 Partisipasi
masyarakat dalam perencanaan, 5 Meningkatkan penghasilan masyarakat, 6 Menjaga keharmonisan dengan alam, 7 Menjaga daya dukung
lingkungan, 8 Meningkatkan devisa bagi pemerintah.
2.3. Metode Estimasi Peniliaian Nilai Lingkungan