Kerangka Operasional Hipotesis KERANGKA PEMIKIRAN

Dengan demikian model yang digunakan dalam analisis regresi logistik biner adalah sebagai berikut ini : Logit p i = β + β 1 X dengan logit p i adalah nilai transformasi logit untuk peluang kejadian sukses, β adalah intersep model garis regresi, β 1 adalah slope model garis regresi dan X adalah peubah penjelas. Di dalam kajian hubungan antar peubah kategorik dikenal adanya ukuran asosiasi, atau ukuran keeratan hubungan antar peubah kategori. Salah satu keuntungan penggunaan analisis regresi logistik adalah bahwa ukuran asosiasi ini seringkali merupakan fungsi dari penduga parameter yang didapatkan. Salah satu ukuran asosiasi yang dapat diperoleh melalui analisis regresi logistik adalah rasio odd. Odd sendiri dapat diartikan sebagai rasio peluang kejadian sukses dengan kejadian tidak sukses dari peubah respon. Adapun rasio odd mengindikasikan seberapa lebih mungkin, dalam kaitannya adegan nilai odd, munculnya kejadian sukses pada suatu kelompok dibandingkan dengan kelompok lainnya.

3.2 Kerangka Operasional

Situ Babakan merupakan salah satu situ yang berada di wilayah Jabodetabek, tepatnya di wilayah Jakarta Selatan. Secara fungsional Situ Babakan berfungsi sebagai daerah resapan air untuk menjaga keseimbangan lingkungan daerah Jakarta bagian Selatan dan juga sebagai salah satu penampung debit air sungai Ciliwung. Fungsi Situ Babakan juga bertambah sejak diterbitkannya Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 92 Tahun 2000 tentang Penataan Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi PBB di Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa Kotamadya Jakarta Selatan oleh Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dengan Keputusan ini secara otomatis menyertakan Situ Babakan menjadi salah satu kawasan PBB dan difungsikan sebagai lokasi tujuan wisata alam dan budaya Betawi. Pengelolaan suatu kawasan wisata alam agar tetap terjaga kelestariannya memerlukan suatu dana yang cukup besar. Imbal jasa yang diambil atas kepuasan konsumen dari nilai keindahan yang dimiliki objek wisata berupa retribusi merupakan suatu proses perdagangan yang sah dan lumrah. Retribusi yang dikenakan kepada pengunjung digunakan sebagai dana operasional seperti untuk membayar karyawan serta membeli sarana dan prasarana untuk pelaksanaan program pelestarian situ agar tetap terjaga fungsi utamanya yaitu sebagai daerah resapan air untuk pengendali banjir. Besarnya imbal jasa retribusi tidak bisa diputuskan begitu saja tanpa pertimbangan ilmiah. Untuk itulah perlu dilakukan analisis willingness to pay sehingga besarnya retribusi mempunyai dasar yang kuat. Dengan adanya retribusi ini tentu saja harus diimbangi dengan pelayanan yang baik berupa penciptaan suasana nyaman sehingga nilai kepuasan dari konsumen menjadi optimal.

3.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran dan perumusan masalah, dapat dikembangkan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan tingkat pengetahuan mengenai manfaat situ berpengaruh positif terhadap kesedian untuk membayar retribusi. 2. Biaya untuk melakukan kunjungan ke Situ Babakan, domisili pengunjung dan frekuensi kunjungan berpengaruh negatif terhadap kesedian untuk membayar retribusi. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya nilai WTP pengunjung di pengaruhi secara positif oleh tingkat pendidikan dan tingkat pendapatan, sedangkan secara negatif dipengaruhi oleh biaya melakukan kunjungan, frekuensi kunjungan dan status pernikahan pengunjung. Sebagai daerah resapan air,tendon air, pengendali banjir daerah Jakarata Selatan SITU BABAKAN REKREASI Berpotensi merusak fungsi dan lingkungan Situ Babakan Diperlukan pengelolaan dalam upaya pelestraian alam Situ Babakan Penilaian ekonomi mengenai besarnya WTP pengunjung terhadap pelestraian alam Situ Babakan Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi WTP pengunjung terhadap pelestraian alam Situ Babakan Mengkaji karakteristik pengunjung Situ Babakan Mengkaji faktor- faktor yang mempengaruhi kesedianketidakse- diaan membayar WTP dari pengunjung terhadap rencana penarikan retribusi dalam upaya pelestarian Situ Babakan Analisis Regresi Logit Contingent Valuation Method Besarnya Willingness To Pay WTP Analisis Deskriptif Regresi Berganda Penarikan retribusi dalam upaya pelestarian Situ Babakan Gambar 2. Diagram Alur Kerangka Berfikir

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di objek wisata Situ Babakan, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja purposive karena Situ Babakan memiliki karakteristik berbeda yaitu suatu objek wisata alam yang sekaligus dijadikan sebagai wahana wisata budaya betawi berdasarkan Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 92 Tahun 2000 tentang Penataan Lingkungan Perkampungan Budaya Betawi PBB. Lokasi ini dipilih karena selain telah ditetapkan sebagai objek wisata alam dan budaya betawi, untuk memasuki kawasan Situ Babakan belum dilakukan penarikan retribusi terhadap pegunjungnya. Penelitian dilaksanankan selama dua bulan, yaitu Februari hingga Maret 2008.

4.2 Metode Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan accidental sampling yaitu mengambil respondensampel yang ada atau yang kebetulan ditemui Rakhmat, 2002. Responden yang dipilih dalam penelitian ini adalah pengunjung Situ Babakan yang berusia 17 tahun ke atas dan