Faktor-faktor yang Menentukan Jumlah Bantuan Luar Negeri bagi Pembangunan Ekonomi

2.1.6. Faktor-faktor yang Menentukan Jumlah Bantuan Luar Negeri bagi Pembangunan Ekonomi

Jhingan 1990 meneliti tentang beberapa faktor yang menentukan jumlah bantuan luar negeri yang mengalir ke negara terbelakang. Faktor-faktor tersebut terdapat dalam Tabel 2 berikut: Tabel 2. Faktor-Faktor yang Menentukan Jumlah Bantuan Luar Negeri yang Mengalir ke Negara Terbelakang. No. Faktor Keterangan 1. Ketersediaan dana Negara-negara maju seharusnya menyediakan surplus modalnya untuk dialokasikan bagi pembangunan di negara-negara terbelakang. Namun, pada kenyataan- nya negara-negara maju tidak menyediakan modal surplus dalam jumlah yan cukup besar kecuali Amerika Serikat. 2 Daya serap negara penerima Jumlah bantuan yang akan diterima oleh negara penerima juga dipengaruhi oleh daya serap negara tersebut. Negara terbelakang harus mendapat bantuan asing sebanyak yang dapat mereka investasikan secara bermanfaat. Daya serap mencakup kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan proyek pembangu- nan, untuk mengubah struktur perekonomian dan untuk mengalokasikan kembali sumber itu dibatasi oleh kurangnya faktor-faktor penting, problem kelembagaan atau organisasi yang tidak sesuai. 3 Ketersediaan sumber Negara terbelakang yang mempunyai sumber daya manusia dan sumber daya alam yang kurang memadai akan menghambat pemanfaatan modal asing secara efektif. Hal ini akan berakibat terhadap semakin sulitnya negara tersebut memanfaatkan bantuan tersebut yang pada akhirnya mengurangi minat negara maju untuk memberikan bantuan. 4 Kemampuan negara penerima untuk membayar kembali Hal ini sering menjadi masalah dalam negara terbelakang, karena biasanya negara terbelakang tidak memiliki kemampuan dalam melakukan repayment terhadap negara donor. Semakin tinggi kemampuan repayment negara penerima maka trust negara donor akan semakin tinggi terhadap negara tersebut. 5 Kemauan dan usaha negara penerima untuk membangun Modal yang diterima dari luar negeri akan memberikan hasil yang maksimal juka ada usaha dan kemauan negara penerima untuk menggunakannya secara efektif. Sumber: Jhingan, 1990, hal 510.

2.1.7. Alasan Negara Berkembang Menerima Bantuan