Uji Kointegrasi Metode Analisis Data

γ γ S t hit = 5 Dimana: γ S = Simpangan baku dari γ . Jika nilai t-hit ADF statistic lebih kecil dari nilai MacKinnon Critical Value, maka keputusan yang diambil adalah tolak H . Hal ini berarti bahwa data tersebut stasioner. Selain dengan memperhatikan nilai ADF statistik, pengujian kestasioneran juga dapat dilakukan dengan memperhatikan nilai probabilitas prob. Jika nilai probabilitas prob lebih besar dari taraf nyata yang digunakan, maka data tersebut tidak stasioner. Sementara itu, jika nilai probabilitas prob lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan, maka data tersebut sudah stasioner.

3.3.2. Uji Kointegrasi

Uji kointegrasi digunakan untuk memperoleh hubungan jangka panjang antar-variabel dalam permodelan. Enders 2004 mengatakan bahwa kointegrasi merujuk pada kombinasi linier antara variabel-variabel yang tidak stasioner. Engle dan Granger dalam Enders 2004 mengemukakan bahwa hubungan kointegrasi hanya bisa dibentuk oleh variabel-variabel yang terintegrasi pada derajat yang sama. Selain itu, menurut Engle dan Granger komponen-komponen dari vektor X t = X 1t , X 2t , ..., X nt dikatakan terkointegrasi pada order d,b jika: a. Semua komponen dari Xt terintegrasi pada order d, b. Terdapat vektor = 1 , 2 , ..., n sehingga kombinasi linier dari X t = 1 X 1t + 2 X 2t + ...+ n X nt terintegrasi pada order d-b dengan b 0. Granger juga mengatakan bahwa suatu uji kointegrasi dapat dianggap sebagai awal untuk menghindari regresi yang palsu. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melihat uji kointegrasi yaitu uji kointegrasi Engle-Granger Engle-Granger Cointegration Test, uji kointegrasi Johansen Johansen Cointegration Test dan uji kointegrasi Durbin- Watson Cointegrating Regression Durbin-Watson Test. Dalam penelitian ini, uji kointegrasi dilakukan dengan menggunakan uji kointegrasi Engle-Granger. Metode kointegrasi Engle-Granger menggunakan metode Augmented Dickey Fuller ADF yang terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah meregresi persamaan OLS kemudian mendapatkan residual U dari persamaan tersebut. Kedua adalah dengan menggunakan metode ADF diuji akar unit terhadap U dengan hipotesis yang sama dengan hipotesis uji akar-akar unit sebelumnya. Jika hipotesis null H ditolak atau signifikan, maka variabel U adalah stasioner atau dalam hal ini kombinasi linier antar-variabel adalah stasioner atau U=I0. Hal ini berarti meskipun variabel-variabel yang digunakan tidak stasioner, namun dalam jangka panjang variabel-variabel tersebut cenderung menuju kepada keseimbangan. Oleh karena itu, kombinasi linier dari variabel-variabel tersebut disebut co-integrated regression atau regresi kointegrasi dan parameter-parameter yang dihasilkan disebut dengan sebagai co-integrated parameters atau koefisien jangka panjang. ULN_GDP = fGD_GDP, INF, PE, LIBOR 6 ULN_GDP t = b + b 1 GD_GDP t + b 2 INF t + b 3 PE t + b 4 LIBOR t + U t 7 dimana: ULN_GDP t = Jumlah utang luar negeri pemerintah pada periode t miliar rupiah, GD_GDP t = Posisi keuangan pemerintah riil Government Defisit pada periode t miliar rupiah, INF t = Inflasi pada periode t persen, PE t = Pertumbuhan ekonomi persen, LIBOR t = London Inter Bank Offered Rate pada periode t persen, U t = error distribunce pada periode t.

3.3.3. Error Correction Model ECM