sebenarnya yang tidak dapat diamati secara langsung. Djamarah dan Zain 2002 menyebutkan salah satu kelebihan metode simulasi bermain peran adalah siswa
melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan didramakan. Selain itu, menurut Yiyu et al. 2006 permainan simulasi yang
berbasis bioedutainment
mampu meningkatkan motivasi
siswa untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan mereka. Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian Susanti 2009 yaitu
penelitian tentang strategi pembelajaran bioedutainment pada materi sistem gerak kelas XI menunjukkan keberhasilan dengan keaktifan siswa meningkat dari siklus
ke siklus, demikian juga dengan ketuntasan belajar secara klasikal. Kusumowati 2010 dalam penelitiannya tentang penerapan pembelajaran biologi berbasis
bioedutainment menunjukkan bahwa ketuntasan belajar klasikal dapat meningkat. Fauriya 2009 dalam penelitiannya yang menerapkan metode role playing
menunjukkan hasil yang positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian Huda 2010 tentang penerapan pendekatan JAS Jelajah Alam Sekitar dengan metode
role playing pada materi sistem peredaran darah menyimpulkan bahwa metode tersebut mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terjadi karena
penerapan metode role playing dalam pembelajaran materi sistem tersebut siswa dituntut melakukan kegiatan simulasi sesuai dengan perannya masing-masing
sehingga siswa mudah memehami materi yang mereka pelajari.
3. Tanggapan Siswa Terhadap Pembelajaran
Hasil analisis tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment pada materi sistem peredaran
darah memperoleh respon yang positif. Siswa sangat senang dengan adanya kegiatan simulasi dalam pembelajaran materi sistem peredaran darah karena
suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dibanding saat pembelajaran dengan metode yang biasa diterapkan sehingga dapat membangkitkan semangat
siswa dalam belajar. Pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi taman sirkulasi
berbasis bioedutainment menjadi lebih menarik dan tidak membosankan karena pembelajarannya dilakukan di luar ruangan. Selain itu kegiatan simulasi juga bisa
meningkatkan sportivitas, kerjasama, dan kompetisi pada diri siswa. Hal ini bisa
dilihat pada persentase hasil angket siswa dimana rata-rata tanggapan siswa dari ketiga kelas sampel adalah 91,33 dalam kriteria sangat baik. Siswa menyatakan
bahwa mereka senang belajar dengan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment karena menjadikan mereka lebih aktif, kreatif, dan mandiri. Selain
itu mereka juga berpendapat bahwa dengan adanya metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment mereka bisa mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang materi yang dipelajari. 4. Tanggapan Guru Terhadap Pembelajaran
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru terhadap pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment, diperoleh
respon yang positif. Menurut guru, pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment lebih menarik dan lebih memahami suatu
konsep karena siswa dapat memperoleh pengetahuan dengan melakukan kegiatan simulasi. Selama pembelajaran berlangsung kondisi kelas kondusif dan aktivitas
siswa tergolong aktif karena siswa sibuk melakukan simulasi dan siswa yang tidak sedang bertugas melakukan simulasi sibuk mengerjakan LKS, diskusi dalam
kelompok, sehingga tidak hanya mendengar ceramah. Hasil belajar siswa juga meningkat karena siswa tidak sekedar mengahafal materi yang ada dalam buku
tetapi siswa dapat belajar menemukan serta membangun pengetahuannya sendiri, sehingga konsep yang diperoleh lebih lama diingat.
Melihat dari sejumlah keberhasilan dalam pembelajaran menggunakan metode simulasi taman sirkulasi berbasis bioedutainment guru pun tertarik untuk
menerapkan model pembelajaran ini pada materi lain seperti materi sistem pencernaan, sistem pernafasan, dan materi-materi lainnya, karena pembelajaran
dengan metode ini lebih menyenangkan sehingga materi lebih mudah dipahami oleh siswa. Guru juga berpendapat bahwa terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penerapan pembelajaran menggunakan metode ini, antara lain waktu dan tempat perlu dipersiapkan secara lebih matang agar pembelajaran berjalan lancar. Guru
juga menyarankan harus lebih kreatif dalam membuat taman untuk arena simulasi, begitu pula dengan skenario yang akan dipakai dalam kegiatan simulasi agar lebih
menarik dan membuat siswa lebih antusias.
5. Kinerja Guru