belajar siswa. Penelitian yang terkait dengan pokok bahasan ini juga dilakukan oleh Ristiyani 2010, tentang Pengaruh motivasi berprestasi siswa
dan persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan akuntansi SMA
Negeri 1 Pabelan yang menyatakan motivasi berprestasi siswa dan persepsi siswa mengenai kompetnsi profesional guru secara simultan sebesar 26,8
berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Berbagai penelitian telah menyatakan terdapat hubungan antara motivasi berprestasi,
keterampilan mengajar guru, dan prestasi belajar siswa.
2.9. Kerangka Berfikir
Tujuan pembelajaran, prestasi belajar sebagai gambaran pemahaman siswa terhadap bidang studi yang di pelajarinya, prestasi belajar dikatakan
tercapai apabila siswa mengalami perubahan dalam bentuk perkembangan ke arah yang positif. Prestasi siswa dikatakan baik apabila dibuktikan dengan
nilai hasil belajar, dalam hal ini nilai rata-rata ulangan harian, nilai ulangan semester, untuk itu nilai dijadikan suatu indikator tingkat keberhasilan
prestasi belajar siswa. Proses pembelajaran selalu diarahkan agar lebih meningkat dari waktu
ke waktu serta mencapai hasil yang optimal. Untuk itu perlu adanya kajian mengenai komponen-komponen dalam pendidikan yang meliputi kondisi
belajar siswa termasuk motivasi di dalamnya, guru sebagai pengelola kegiatan belajar-mengajar di dalam kelas, dan prestasi belajar sebagai
evaluasi untuk mengukur belajar siswa dan terus melakukan perbaikan untuk
meningkatkan hasil belajar. Semua itu bertujuan agar siswa aktif dalam proses pembelajaran yang efektif.
Seorang guru memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembelajaran. Dalam pembelajaran di sekolah memuat sebuah sistem
yang terdiri dari beberapa komponen yaitu siswa, guru dengan berbagai kompetensi dan perangkat pembelajarannya, dan hasil yang diharapkan.
Beberapa komponen tersebut kemudian saling bersinergi dan membuat suatu alur yaitu input, proses, dan output. Input berarti masukan yang berupa
kondisi siswa itu sendiri, kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, proses berarti langkah-langkah selama pembelajaran berlangsung di sekolah. Yang
berperan didalam proses ini adalah guru selaku pihak yang mengkondisikan proses belajar di dalam kelas. Kemudian output berarti keluaran atau hasil
yang dicapai setelah melalui proses pembelajaran yang dalam hal ini dibuktikan dalam nilai yang diperoleh siswa setelah diadakan evaluasi.
Memahami karakteristik mata pelajaran ekonomi yang memerlukan analisis kegiatan ekonomi manusia yang kompleks dan terus berkembang diikuti
dengan beberapa konsep yang memerlukan daya nalar dan ingatan siswa, maka diperlukan kemampuan guru dalam hal ini adalah keterampilan
mengajar guru untuk mencapai proses pembelajaran yang ideal. Keterampilan mengajar guru terdiri dari keterampilan bertanya,
keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pelajaran,
keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola
kelas, dan keterampilan mengelola kelompok kecil dan perorangan. Baik tidaknya keterampilan mengajar guru juga mempengaruhi kondisi psikologis
siswa itu sendiri. Informasi pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru, menimbulkan persepsi siswa terhadap keterampilan mengajar guru. Menurut
Kotler 2000:54, persepsi merupakan proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi
untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Bahwa nantinya siswa akan mempunyai persepsi tentang bagaimana
keterampilan guru dalam mengajar. Persepsi tersebut akan menjadi stimulus siswa dalam belajar di kelas kemudian akan menimbulkan respons positif
maupun negatif dalam bentuk tingkah laku, motivasi maupun prestasi belajar siswa itu sendiri. Dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Purworejo,
diketahui antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah masih kurang dengan gambaran siswa masih kurang fokus ketika guru
menerangkan, tingkat kedisplinan dan ketepatan mengerjakan tugas atau PR, kurangnya partisipasi aktif dari siswa membuat prestasi belajar siswa kurang
maksimal. Banyak hal yang bisa mempengaruhi prestasi belajar diantaranya adalah
motivasi berprestasi dari siswa itu sendiri. Motivasi berprestasi merupakan daya dorong atau keinginan seseorang untuk berprestasi atau melakukan suatu
pencapaian dirinya. Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang baik maka dia akan berusaha keras belajar dan melakukan sesuatu yang terbaik,
berani berkompetisi, bertanggung jawab akan segala keputusan yang diambilnya dan berusaha mewujudkan tujuannya.
Adapun indikator siswa yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi adalah berorientasi sukses yakin serta optimis akan sebuah kesuksesan,
berorientasi ke depan, suka tantangan, dan tangguh tidak mudah menyerah. Berikut alur hubungan persepsi siswa mengenai keterampilan
mengajar guru dan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa.
Keterangan :
Bagan 1. Kerangka berpikir Prestasi belajar siswa
- Rata-rata nilai ulangan harian.
- Ujian Tengah Semester genap
Persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru :
1. Keterampilan bertanya 2. Keterampilan menguatkan
3. Keterampilan membuka dan
menutup pelajaran 4. Keterampilan mengelola kelas
5. Keterampilan menjelaskan 6. Keterampilan mengadakan variasi
7. Keterampilan membimbing diskusi
kelompok kecil 8. Keterampilan mengajar kelompok
kecil dan perorangan
Motivasi Berprestasi : 1. Berorientasi sukses
2. Berorientasi ke depan 3. Suka terhadap tantangan
4. Ulet dan tangguh
= Parsial = Simultan
2.10. Hipotesis