kapan siswa perlu dimotivasi selama proses belajar sehingga aktivitas belajar berlangsung lebih menyenangkan, arus komunikasi lebih lancar, menurunkan
kecemasan siswa, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar siswa.
4.2.3. Pembahasan Analisis Regresi
Motivasi belajar siswa merupakan pendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar dengan perasaan senang dan pada ahirnya akan meningkatkan hasil
belajar. Motivasi berprestasi siswa merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya rangsangan dari dalam maupun dari luar sehingga seseorang berkeinginan
untuk mengadakan perubahan tingkah laku atau aktivitas tertentu yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. Adanya kemauan dari dalam diri siswa untuk berprestasi
ditambah dengan rangsangan dari luar dalam hal ini adalah keterampilan mengajar guru, maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Mulyani, 2006:15
orang yang memiliki motivasi berprestasi yang baik mempunyai karakteristik berorientasi sukses, berorientasi ke depan, suka tantangan, ulet dan tangguh.
Kondisi lingkungan tempat siswa belajar akan mempengaruhi besar kecilnya minat belajar siswa terhadap suatu mata pelajaran. Salah satu kondisi lingkungan sekolah
sebagai tempat belajar siswa yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah keterampilan mengajar guru.
Besarnya pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan motivasi berprestasi siswa secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa sebesar 45,9 , sedangkan selebihnya sebesar 54.1 100 - 45,9 dipengaruhi faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Hal tersebut
senada dengan yang
di
nyatakan oleh Dalyono, dalam Siswati, dkk 2009 bahwa
kondisi lingkungan sekolah sebagai tempat belajar siswa terutama didalamnya kemampuan guru dan fasilitas belajar siswa dapat mempengaruhi minat belajar
siswa. Persamaan regresi persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan
motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS Ekonomi dinyatakan sebagai berikut Y = 16.942 + 0.467X
1
+ 0.344X
2.
Dari persamaan tersebut, koefisien regresi variabel X
1
menyatakan bahwa setiap persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru meningkat sebesar sebesar satu satuan
maka akan menyebabkan peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,467. Sedangkan koefisien regresi variabel X
2
menyatakan bahwa setiap peningkatan motivasi berprestasi siswa sebesar satu satuan maka akan menyebabkan
peningkatan atau kenaikan prestasi belajar sebesar 0,344. Senada dengan hasil penelitian diatas, Rollis Astriani 2009:77
menjelaskan bahwa keterampilan mengajar guru sangat berperan dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, selain itu sudah menjadi tanggungjawab
sekolah untuk mengembangkan lingkungan sekolah yang diperkaya agar dapat merangsang motivasi siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar.
Berdasarkan uji parsial uji t yang dilakukan peneliti, variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dinyatakan berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa. Seperti yang dikemukakan Suparman dalam Jurnal pendidikan Ekonomi UNPAS 2009 bahwa cara mengajar guru sangat penting
kaitanya dalam meningkatkan daya dorong belajar siswa pada suatu pelajaran. Cara guru dalam mengajar dapat tercermin dari keterampilan mengajar guru dalam
berinteraksi dengan peserta didik di kelas. Moedjiono 2009:58 menyatakan beberapa keterampilan yang hendaknya dimiliki seorang guru adalah keterampilan
menggunakan variasi, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya keterampilan membuka dan menutup
pelajaran, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.
Keterampilan mengajar yang baik dari guru akan di persepsi baik pula oleh siswa sehingga, dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah siswa akan lebih
tertarik dan merasa senang dalam mengikuti pembelajaran. Dengan perasaan yang senang dari siswa maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Pengujian partial
pada variabel motivasi berprestasi siswa, diperoleh hasil pengaruh positif dan signifikan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran
Ekonomi. Adanya motivasi berprestasi yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa persepsi siswa mengenai
keterampilan mengajar guru dan motivasi berprestasi siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi. Sementara terdapat beberapa indikator dari
kedua variabel yang termasuk dalam kategori kurang, hal ini menyebabkan beberapa target yang sudah ditentukan oleh sekolah kurang dapat terpenuhi. Jadi
dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan motivasi berprestasi siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
namun kedua variabel tersebut tidak mempunyai pengaruh yang begitu besar tetapi besaran kedua variabel tersebut dapat menentukan besar kecilnya prestasi belajar
siswa.
107
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini antara lain:
5. Terdapat pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3
Purworejo dengan nilai kontribusi parsial sebesar sebesar 41,09. 6. Terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar Ekonomi
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Purworejo dengan nilai kontribusi parsial sebesar 8,70
7. Terdapat pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 3 Purworejo dengan nilai kontribusi simultan sebesar 45,9
8. Besarnya pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 3 Purworejo secara simultan adalah 45,9 sedangkan secara parsial persepsi siswa mngenai keterampilan mengajar guru
memberi kontribusi sebesar 41,09 dan motivasi berprestasi memberikan kontribusi sebesar 8,70.