Prestasi siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-
ulangan atau ujian yang ditempuhnya. Prestasi belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa
dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi kognitif, karena aspek ini digunakan sebagai pengukuran hasil belajar siswa.
Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya proses belajar mengajar dalam jangka
waktu tertentu.
2.2. Proses Belajar Sebagai Suatu Sistem
Belajar memegang peranan penting didalam perkembangan, kebiasaan, perilaku, kenyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia. Oleh
karena itu dengan menguasai prinsip – prinsip dasar tentang belajar,
seseorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis Catharina, 2007:2.
Menurut Hilgrad dalam Sanjaya, 2005:89, belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam
diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan
lingkungan yang disadari. W.S. Winkel dalam Darsono, 2000 mengatakan bahwa belajar adalah
suatu aktivitas mental psikis yang berlansung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Belajar dikatakan sebagai proses perubahan dari
belum mampu menjadi mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu. Perubahan yang terjadi harus secara relatif permanen dan tidak hanya terjadi
pada perilaku yang saat ini nampak tetapi juga perilaku yang mungkin terjadi di masa mendatang
Bruner dalam Nasution, 2009:55 proses belajar dapat dibedakan ke dalam tiga fase yaitu 1 informasi bahwa dalam belajar seseorang
memperoleh informasi untuk memperoleh pengetahuan; 2 transformasi ketika telah mendapatkan informasi, seseorang akan menganalisis dan
mengubah ke dalam bentuk abstrak atau berupa konsep; 3 evaluasi hingga pengetahuan yang diperoleh dan transformasi itu dapat dimanfaatkan untuk
memahami gejala-gejala lain. Belajar merupakan sebuah sistem yang terdiri dari tiga komponen yaitu
masukan input, proses proces, dan keluaran output. Komponen masukan terdiri dari siswa dengan segala aspek yang ada misalnya kondisi belajar
siswa, kedisiplinan, kecerdasan, motivasi, bakat, dan minat. Komponen proses yang di dalamnya terdapat lingkungan belajar. Lingkungan belajar di
dalam kelas meliputi guru. Guru memegang peran penting dalam proses belajar mengajar. Adanya interaksi belajar antara guru dengan siswa,
memunculkan tranformasi informasi pengetahuan, umpan balik dalam belajar, adanya stimulus atau rangsangan yang diberikan guru dan respons atau
tanggapan dari siswa. Aspek keluaran atau output berupa prestasi belajar
siswa. Prestasi belajar siswa dapat berupa nilai evaluasi dari sisi kognitif ilmu pengetahuan yang didapat, afektif berupa penilaian sikap dan emosi, maupun
psikomotorik berupa keterampilan dan keaktifan siswa, keluaran tersebut merupakan hasil dari proses belajar yang diharapkan sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Di dalam proses belajar terdapat berbagai unsur yang saling berkaitan
sehingga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran Dapat berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar dan peserta
pelatihan. Pembelajar memiliki organ penginderaan yang digunakan untuk menangkap rangsangan; otak yang digunakan untuk menstransformasikan
hasil penginderaannya ke dalam memori yang kompleks; dan syarat atau otot yang digunakan untuk menampilkan kinerja yang menunjukan apa
yang telah dipelajari. 2. Memori
Memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan dari aktivitas belajar
sebelumnya. 3. Rangsangan stimulus
Peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajar disebut situasi stimulus. Dalam kehidupan seseorang terdapat banyak stimulus yang
berada di lingkungannya. Agar pembelajar mampu belajar optimal, ia harus menfokuskan pada stimulus tertentu yang diminati.
4. Respon Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut respon.
Pembelajar yang sedang mengamati stimulus maka memori yang ada di dalam dirinya kemudian memberiakn respon terhadap stimulus tersebut.
Respon dalam pembelajaran diamati pada akhir proses belajar yang disebut perubahan perilaku atau perubahan kinerja performance.
Catharina, 2007:5 Aktivitas belajar akan terjadi pada diri pembelajar apabila terdapat interaksi antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga
perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi stimulus tersebut. Perubahan perilaku pada diri pembelajar itu menunjukan bahwa
pembelajar telah melakukan aktivitas belajar Belajar merupakan merupakan suatu proses yang berkesinambungan
yang dialami oleh manusia, dimana di dalamnya terjadi perubahan perilaku positif yang diakibatkan adanya perolehan pengalaman sehingga dapat
memecahkan masalah dan dapat memperoleh gagasan yang baru untuk membuat sesuatu berdasarkan pengetahuan yang didapat yang berguna untuk
kehidupannya kelak. Dalam konteks pembelajaran, tujuan utama mengajar adalah
membelajarkan siswa. Oleh sebab itu, kriteria keberhasilan proses pembelajaran tidak diukur dari sejauh mana siswa telah menguasai materi
pelajaran, akan tetapi diukur sejauh mana siswa telah melakukan proses belajar.
2.3. Persepsi Siswa Mengenai Keterampilan Mengajar Guru 2.3.1. Pengertian Persepsi