b Pemeriksaan penunjang : laboratorium, rontgen, EKG.
2.3. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini penulis memaparkan dua penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang Pengaruh Waktu Tanggap
Keperawatan Terhadap Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat di Ruang Instalasi Gawat Darurat IGD.
Penelitian Suyanto 2010 tentang Pengaruh Strategi Respon Time di Instalasi Gawat Darurat Dalam Upaya Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Di Rumah
Sakit Semen Gresik dimana Strategi Respon Time adalah kecepatan dan ketepatan pelayanan di suatu rumah sakit yang dapt memberikan keyakinan kepada pelanggan
agar selalu menggunakan jasa pelayanan kesehatan di rumh sakit tersebut. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa dengan signifikansi 5 atau tingkat keyakinan 95
menunjukkan hasil F ratio sebesar 1,713 lebih kecil dari F tabel yang besarnya 2,6994. Di antara ketiga variabel ternyata secara simultan punya pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Haryatun 2008 tentang Perbedaan Waktu
Tanggap Tindakan Keperawatan Pasien Cedera Kepala Kategori 1 – V di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Moewardi diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang
signifikan waktu tanggap tindakan keperawatan pada pasien cedera kepala kategori I – V, dan Pasien cedera kepala kategori I memperoleh waktu tindakan keperawatan
Universitas Sumatera Utara
lebih lama dan pasien cedera kepala kategori V memperoleh waktu keperawatan yang lebih cepat.
2.4. Landasan Teori 2.4.1. Teori Kinerja
Menurut Furtwengler 2002 kinerja dilihat dari hal kecepatan, kualitas, layanan dan nilai maksudnya kecepatan dalam proses kerja yang memiliki kualitas
yang terandalkan dan layanan yang baik dan memiliki nilai merupakan hal yang di lihat dari tercapainya kinerja atau tidak.
Mangkunegara 2001 mendifinisikan kinerja prestasi kerja sebagai berikut: “Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”
Menurut Mangkunegara 2006 terdapat aspek-aspek standar pekerjaan yang terdiri dari aspek kuantitatif dan aspek kualitatif meliputi :
a. Aspek kuantitatif yaitu :
1 Proses kerja dan kondisi pekerjaan.
2 Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan.
3 Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan.
4 Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja.
b. Aspek kualitatif yaitu :
1 Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan.
Universitas Sumatera Utara
2 Tingkat kemampuan dalam bekerja.
3 Kemampuan menganalisis datainformasi, kemampuankegagalan
menggunakan mesinperalatan, dan 4
Kemampuan mengevaluasi keluhankeberatan konsumenmasyarakat. Kinerja dalam konteks pelayanan dapat dijelaskan di mana pelayanan gawat
darurat merupakan salah satu komponen pelayanan di rumah sakit yang dilaksanakan di instalasi gawat darurat. Adapun tugas instalasi gawat darurat adalah
menyelenggarakan pelayanan asuhan medis dan asuhan keperawatan serta pelayanan pembedahan darurat bagi pasien yang datang dengan gawat darurat medis. Sebagai
unit pelayanan yang menanggulangi penderita gawat darurat, komponen pelayanan di instalasi gawat darurat harus memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
penanggulangan penderita gawat darurat dan dikelola sedemikian rupa sehingga terjalin kerja sama yang harmonis dengan unit-unit dan instalasi-instalasi lain dalam
rumah sakit Depkes R.I. 2006. Menurut Depkes R.I 2006 petugas kesehatan di instalasi gawat darurat di
rumah sakit terdiri dokter ahli, dokter umum, atau perawat yang telah mendapat pelatihan penanganan ke gawat daruratan yang dibantu oleh perwakilan unit-unit lain
yang bekerja di instalasi gawat darurat Basoeki dkk, 2008.
2.5. Kerangka Konsep