Analisis Mutlivariat Korelasi Analisis Korelasi Ganda atau R

peroleh nilai t hitung t tabel yaitu 1,9161,693, dan nilai P value sebesar 0,025 0,05 dengan nilai r sebesar 0,466, Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa dimensi tingkat kemampuan dalam bekerja dengan variabel ketepatan waktu tanggap memiliki kekuatan hubungan yang cukup kuat dan signifikan. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil tabulasi silang antara dimensi kemampuan menganalisis datainformasi dengan variabel ketepatan waktu tanggap di peroleh nilai t hitung t tabel yaitu 1,9111,693, dan nilai P value sebesar 0,009 0,05 dengan nilai r sebesar 0,298, Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa dimensi kemampuan menganalisa datainformasi dengan variabel ketepatan waktu tanggap memiliki kekuatan hubungan yang rendah dan signifikan . Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa hasil tabulasi silang antara dimensi kemampuan mengevaluasi keluhankeberatan konsumenmasyarakat dengan variabel ketepatan waktu tanggap di peroleh nilai t hitung t tabel yaitu 1,8991,693, dan nilai P value sebesar 0,001 0,05 dengan nilai r sebesar 0,565, Dari hasil ini dapat dijelaskan bahwa dimensi kemampuan mengevaluasi keluhankeberatan konsumenmasyarakat dengan variabel ketepatan waktu tanggap memiliki kekuatan hubungan yang cukup kuat dan signifikan.

4.4. Analisis Mutlivariat Korelasi Analisis Korelasi Ganda atau R

Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen X 1 , X 2 ,…X n terhadap variabel dependen Y secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel Universitas Sumatera Utara independen X 1 , X 2 ,……X n secara serentak terhadap variabel dependen Y. nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Menurut Sugiyono 2007 pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: Tabel 4.8. Interpretasi Koefisien Korelasi No Koefisien Korelasi Interpretasi Koefisien Korelasi 1. 0,00 - 0,199 Sangat rendah 2. 0,20 - 0,399 Rendah 3. 0,40 - 0,599 Cukup Kuat 4. 0,60 - 0,799 Kuat 5. 0,80 - 1,000 Sangat Kuat Sumber :Sugiyono 2007 Hasil dari uji multivariat korelasi dengan menggunakan 2 cara yaitu untuk mendapatkan nilai koefisien korelasi Pearson Correlation dan untuk mendapatkan nilai std.error dan nilai sig. digunakan uji regresi secara simultan kedua variabel X Dimensi Kuantitatif Pekerjaan dan Dimensi Kualitatif Pekerjaan terhadap variabel Y waktu tanggap. Hasil analisa tersebut di rangkum pada tabel 4.8. dibawah ini. Tabel 4.9. Identifikasi variabel dominan Hubungan Penatalaksanaan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap Keperawatan Di Ruang Instalasi Gawat Darurat IGD Rumah Sakit Permata Bunda 2014 No. Variabel Koefisien Korealsi B S.E P 1. Dimensi Kuantitatif Pelayanan X1 0,057 0,013 0,011 0,024 2. Dimensi Kuantitatif Pelayanan X2 0,069 0,016 0,012 0,022 3. Konstanta 1,522 0,751 0,051 Sumber : data diolah 2015 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui ada dua variabel penelitian yaitu Dimensi kuantitatif pekerjaan X1 dan Dimensi kualitatif pekerjaan X2 yang memiliki hubungan sangat rendah namun signifikan p0,05 dengan waktu tanggap. Jika di lihat dari nilai koefisien korelasi Pearson Correlation dan tabel Interpretasi Koefisien Korelasi, kedua variabel memiliki hubungan yang sangat rendah dengan waktu tanggap. Jika dilihat dari hubungan yang kuat dengan waktu tanggap, maka nilai koefisien korelasi Pearson Correlation yang paling besar adalah nilai Dimensi Kualitatif Pekerjaan X2 yaitu sebesar 0,069. Untuk mengetahui tingkat signifikansi koefisien korelasi ganda di uji secara keseluruhan. Hipotesis yang diajukann dalam pembahasan ini adalah: a. Ho : Dimensi kualitatif pekerjaan X2, Dimensi kuantitatif pekerjaan X1 X1 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan dengan waktu tanggap. b. Ha : Dimensi kualitatif pekerjaan X2, Dimensi kuantitatif pekerjaan X1 X1 berhubungan secara simultan dan signifikan dengan waktu tanggap. Berdasarkan tabel model summary diperoleh nilai probabiltas sig.F change = 0,000. Karena nilai sig.F change 0,039 0,05 maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Dimensi kualitatif pekerjaan X2, Dimensi kuantitatif pekerjaan X1 berhubungan secara simultan dan signifikan dengan waktu tanggap. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat IGD Rumah Sakit Permata Bunda 2014 5.1.1. Hubungan Dimensi Kuantitatif Pekerjaan dengan Kecepatan Waktu Tanggap Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014 Dari hasil tabulasi silang antara dimensi proses kerja dan kondisi pekerjaan dengan variabel kecepatan waktu tanggap memiliki hubungan yang rendah dan Signifikan. Dimensi Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan dengan variabel kecepatan waktu tanggap memiliki kekuatan hubungan yang sangat rendah dan Signifikan. Dimensi Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan dengan variabel kecepatan waktu tanggap memilki hubungan yang sangat rendah dan signifikan. Dimensi Jumlah Dan Jenis Pemberian Pelayanan Dalam Bekerja dengan variabel kecepatan waktu tanggap memiliki hubungan yang sangat rendah dan Signifikan. Penelitian menunjukkan bahwa beban yang terlalu berat berhubungan dengan erat dengan menurunnya kepercayaan, berkurangnya motivasi kerja, dan meningkatnya kemangkiran. Beban kerja berlebihan juga menyebabkan menurunnya mutu pengambilan keputusan, merosotnya hubungan interpersonal, dan naiknya kecelakaan B.L. Margolis dalam James L. Gibson, 1994. 76 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI

0 3 6

HUBUNGAN RESPONSE TIME PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DENGAN TINGKAT KEPUASAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2 7 18

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI.

0 0 17

PENDAHULUAN HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI.

0 0 9

Hubungan Berpikir Kritis Dan Waktu Tanggap Perawat Dengan Kualitas Asuhan Keperawatan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Surabaya.

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMANYA WAKTU TANGGAP DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN

2 10 8

A. Identitas responden - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penatalaksanaan Pelayanan Gawat Darurat 2.1.1. Pengertian - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 0 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 2 9

GAMBARAN PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN - Elib Repository

0 0 40