Tidak perlu ada prosedur tetap

untuk mencapai lokasi Instalasi Gawat Darurat IGD di rumah sakit, dan kemudahan transportasi pasien dari dan ke Instalasi Gawat Darurat IGD dari arah dalam rumah sakit. 9. Menurut saya perlu ada pemisahan tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan kondisi penyakitnya. 10. Menurut saya tidak perlu ada ada sistem komunikasi untuk menjamin kelancaran hubungan antara instalasi gawat darurat Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan 11. Menurut saya Rumah Sakit perlu menyelenggarakan pelayanan gawat darurat secara terus menerus selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu. 12. Sebaikya jam buka pelayanan gawat darurat standar 24 jam 14. Sebaiknya waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat, standar ≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan 15. Menurut saya perlu diupayakan agar tidak ada pasien yang diharuskan membayar uang muka standar 100.

16. Tidak perlu ada prosedur tetap

mengenai penggunaan obat dan alat untuk life saving sesuai dengan standar 17. Perlu ada prosedur media tertulis yang antara lain berisi Tanggung jawab dokter 18. Perlu ada prosedur media tertulis yang antara lain berisi Batasan tindakan medis 19. Tidak perlu ada prosedur media tertulis yang antara lain berisi Protokol medis untuk kasus-kasus tertentu yang mengancam jiwa Universitas Sumatera Utara Jumlah Dan Jenis Pemberian Pelayanan Dalam Bekerja 20. Sebaiknya ada dokter terlatih sebagai kepala Instalasi Gawat Darurat yang bertanggung jawab atas pelayanan di Instalasi Gawat Darurat. 21. Sebaiknya ada Perawat sebagai penanggung jawab pelayanan keperawatan gawat darurat. 22. Sebaiknya Semua tenaga dokter dan keperawatan mampu melakukan teknik pertolongan hidup dasar Basic Life Support. 23. Tidak perlu ada jadwal jaga harian bagi konsulen, dokter dan perawat serta petugas non medis yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat IGD. 24. Pelayanan radiologi, hematologi, kimia, mikrobiologi dan patologi harus diorganisir diatur sesuai kemampuan pelayanan rumah sakit. 25. Sebaiknya perlu ada pelayanan transfusi darah selama 2 jam. 26. Tidak perlu ada ketentuan tentang pengadaan peralatan obat-obatan life saving, cairan infus sesuai dengan stándar dalam Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat Depkes yang berlaku. 27. Rekam Medik harus disediakan untuk setiap kunjungan. 28. Tenaga cadangan untuk unit harus diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan. 29. Ada jadwal jaga harian bagi konsulen, dokter dan perawat serta petugas non medis yang bertugas di Instalasi Gawat Darurat IGD. 30. Pelayanan radiologi, hematologi, kimia, mikrobiologi dan patologi tidak prlu diorganisir diatur sesuai kemampuan pelayanan rumah sakit. Universitas Sumatera Utara 31. Menurut saya perlu ada pelayanan transfusi darah selama 2 jam. 32. Menurut saya rekam medik harus disediakan untuk setiap kunjungan II. ASPEK KUALITATIF PELAYANAN Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan 33. Menurut saya sebaiknya Unit mempunyai bagan organisasi organ – organ yang dapat menunjukkan hubungan antara staf medis, keperawatan, dan penunjang medis serta garis otoritas, dan tanggung jawab. 34. Instalasi Gawat Darurat tidak perlu ada bukti tertulis tentang pertemuan staf yang dilakukan secara tetap dan teratur membahas masalah pelayanan gawat dan langkah pemecahannya. 35. Menurut saya, Rincian tugas tertulis sejak penugasan harus selalu ada bagi tiap petugas. 36. Pada saat mulai diterima sebagai tenaga kerja harus selalu ada untuk melaksanakan masin-masing tugasnya. 37. Menuurt saya sebaiknya ada program penilaian untuk kerja sebagai umpan balik untuk seluruh staf 38. Sebaiknya perlu ada daftar petugas, alamat dan nomor telephone 39. Menurut saya sebaiknya ada program orientasi pelatihan bagi petugas baru yang bekerja di unit gawat darurat. 40. Menurut saya tidak perlu ada program tertulis tiap tahun tentang peningkatan ketrampilan bagi tenaga di Instalasi Gawat Darurat. 41. Sebaiknya ada latihan secara teratur bagi petugas Instalasi Gawat Darurat dalam keadaan menghadapi berbagai Universitas Sumatera Utara bencana disaster. Tingkat kemampuan dalam bekerja 42. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa, standar 100; 43. Pemberi pelayanan ke gawat daruratan yang bersertifikat “yang masih berlaku”, standar 100. 44. Ketersediaan tim penanggulangan bencana, standar 1 tim. 45. Kepuasan pelanggan, standar ≥ 70. 46. Kematian pasien ≤ 24 jam, standar ≤ 2 per 1000 pindah ke pelayanan rawat inap setelah 8 jam 47. Perawat minimal D3 dan bersertifikat pelatihan Pelayanan Gawat Darurat Kemampuan Menganalisis DataInformasi, KemampuanKegagalan Menggunakan MesinPeralatan 48. Semua pasien yang masuk tidak perlu melalui Triase. Bila perlu triase dilakukan sebelum indentifikasi. 49. Triase sebaiknya dilakukan hanya oleh perawat senior yang berijazah berpengalaman. 50. Triase sangat penting untuk penilaian ke gawat daruratan pasien dan pemberian pertolongan terapi sesuai dengan derajat kegawatdaruratan yang dihadapi. 51. Petugas triase juga bertanggung jawab dalam organisasi dan pengawasan penerimaan pasien dan daerah ruang tunggu. 52. Rumah Sakit yang hanya dapat memberi pelayanan terbatas pada pasien gawat darurat tidak perlu dapat mengatur untuk rujukan ke rumah sakit lainnya 53. Pasien dengan kegawatan yang mengancam nyawa harus selalu diobservasi dan dipantau oleh tenaga Universitas Sumatera Utara terampil dan mampu 54. Tidak perlu tersedia alat untuk membaca foto untuk akomodasi staf radiologi. 55. Menurut saya perlu tersedia alat dan obat untuk Life Saving sesuai dengan standar pada Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat yang berlaku. Kemampuan Mengevaluasi KeluhanKeberatan KonsumenMasyarakat 56. Menurut saya, Dokter tidak perlu menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan disetujui oleh pasienkeluarga informed consent. 57. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan medik, penunjang, ranap, pasienkeluarga menandatangani surat penolakan. 58. Pasien tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar, dokter atau paramedis berhak melakukan tindakan penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa pasien. 59. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat pengantar ke unit terkait dan mengonfirmasi lewat telpon, pengambilan sampel laboratorium dilakukan di ruang gawat darurat, untuk pemeriksaan rontgen, paramedik mengantarkan pasien ke unit radiologi 60. Ada program tertulis setiap tahun bagi peningkatan keterampilan dalam bidang gawat darurat untuk pegawai rumah sakit dan masyarakat. Universitas Sumatera Utara Lampiran 2. Lembar Observasi

B. Waktu Tanggap Y

Kecepatan Selisih waktu Kategori Ketepatan Total Waktu Kategori Waktu pasien masuk ke pintu Instalasi Gawat Darurat IGD Waktu respon dari petugas instalasi gawat darurat Cepat ≤ 5 menit Tidak Cepat 5 menit Waktu pasien masuk ke pintu Instalas i Gawat Darura t IGD Waktu respon dari petugas instalasi gawat darurat Tepat ≤ 5 menit Tidak tepat 5 menit 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 99 Universitas Sumatera Utara 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. Universitas Sumatera Utara Lampiran 3. Hasil SPPS

1. UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI

0 3 6

HUBUNGAN RESPONSE TIME PELAYANAN INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) DENGAN TINGKAT KEPUASAN Hubungan Response Time Pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Rumah Sakit Islam Surakarta.

2 7 18

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI.

0 0 17

PENDAHULUAN HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN WAKTU TANGGAP PERAWAT GAWAT DARURAT MENURUT PERSEPSI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSU PANDAN ARANG BOYOLALI.

0 0 9

Hubungan Berpikir Kritis Dan Waktu Tanggap Perawat Dengan Kualitas Asuhan Keperawatan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Surabaya.

0 0 12

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAMANYA WAKTU TANGGAP DALAM PELAYANAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN

2 10 8

A. Identitas responden - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penatalaksanaan Pelayanan Gawat Darurat 2.1.1. Pengertian - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 0 26

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat Darurat dengan Waktu Tanggap (Respon Time) Keperawatan di Ruang Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Permata Bunda 2014

0 2 9

GAMBARAN PROSES KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN DAN RUMAH SAKIT UMUM PERMATA MEDIKA KEBUMEN - Elib Repository

0 0 40