keluhankeberatan, konsumenmasyarakat memiliki hubungan yang rendah dan signifikan.
5.
Analisa multivariat korelasi terdapat hubungan yang sngat rendah antara
kuantitatif pekerjaan X
1
dan dimensi kualitatif pekerjaan X
2
terhadap waktu tanggap Y atau dengan kata lain Hubungan Penatalaksanaan Penanganan Gawat
Darurat Dengan Waktu Tanggap Keperawatan Di Ruang Instalasi Gawat Darurat
IGD Rumah Sakit Permata Bunda 2014 adalah sangat rendah.
6.2. Saran
1. Sebaiknya pihak Rumah Sakit Permata Bunda melakukan proses rekrutmen
dengan benar dan objektif melalui tahap-tahap seleksi sesuai dengan yang telah ditentukan.
2. Sebaiknya pihak Rumah Sakit Permata Bunda mengirimkan petugas kesehatan di
IGD Rumah Sakit Permata Bunda untuk mengikuti pelatihan secara berkala. 3.
Di sarankan agar pihak Rumah Sakit Permata Bunda khususnya IGD agar waktu tanggap ke gawat daruratan sesuai dengan standar selama 5 menit untuk
menghindari kematian dan kecacatan yang seharusnya tidak perlu terjadi. 4.
Di sarankan kepada Rumah Sakit Permata Bunda dapat meningkatkan pelayanan kesehatan agar lebih baik khususnya tenaga kesehatan di IGD Rumah Sakit
Permata Bunda.
Universitas Sumatera Utara
5. Melakukan pengawasan yang bersifat menyeluruh dan berkelanjutan oleh kepala
IGD terhadap tenaga kesehatan yaitu dokter dan perawat IGD Rumah Sakit Permata Bunda
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Aditama, T.Y.,2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Universitas Indonesia, Jakarta.
Apriyani., 2008. PMK No 129 Tahun 2008 Tengan SPM RS Lengkap. Arief, M., Kuspuji, T. Rakhmi, S. 2007. Kapita Selekta Kedokteran.Edisi ke-
3.Jakarta:Media Aesculapius Arikunto S., 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed Revisi VI,.
Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta Azwar, A.,1996 Pengantar Administrasi Kesehatan. Binarupa Aksara, Jakarta
Basuki, Achmad., 2005. Metode Numerik dan Algoritma Komputasi. Yogyakarta:
ANDI Dahlan, M. S., 2010. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika Dahlan, M. S., 2010. Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Salemba Medika Departemen kesehatan RI. 2006. Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehatan
Indonesia Departemen Kesehatan RI. 2009, Sistem Kesehatan Nasional Departemen Kesehatan
RI: Dasar Pembangunan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. 2009, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun
2009 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit,. Departemen Kesehatan RI. 2010, Standar Pelayanan Minimal SPM
Djemari., 2011 Pelayanan Gawat Darurat Emergency Care UGD Duwi Priyatno., 2009. SPSS Untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate,
Penerbit Gava Media, Yogyakarta. Furtwengler, Dale., 2002. Penilaian Kinerja: Menguasai Keahlian Yang Anda.
Perlukan Dalam 10 menit. Penerbit Andi. Yogyakarta 88
Universitas Sumatera Utara
Ghozali, Imam., 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program. SPSS”. Semarang : Badan Penerbit Undip.
Hafizurrachman., 2004, Pengukuran Kepuasan Suatu Institusi Kesehatan, Majalah Kedokteran indonesia, Vol,54, No.7, 282-288
Haksever., C. et al. 2000. Service Management and Operations. New Jersey : Prentice-Hall, Inc
Haryatun., 2008. Perbedaan Waktu Tanggap Tindakan Keperawatan Pasien Cedera Kepala Kategori 1 – V di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr. Moewardi. Berita
Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol. 1. No.70 2, Juni 2008 69-74 Herkutanto.,2007. Aspek Medikolegal Pelayanan Gawat Darurat. Bagian Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Majalah Kedokteran
Indonesia, Volum: 57, Nomor: 2, Pebruari 2007.
Irwandy., 2007. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Beban Kerja Perawat di Unit Rawat Inap RSJ Dadi Makassar. Makasar: Universitas Hasanuddin
James L. Gibson., 1994 Organisasi dan Manajemen Jakarta: Erlangga, Keban, Yeremias T., 2008. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep,
Teori, dan Isu. Yogyakarta: Gava Media Kelmanutu., 2013. Saredimensi Mutu Pelayanan pada Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 856MenkesSKIX2009. Instalasi Gawat
Darurat IGD Koentjoro., T,2007. Regulasi Kesehatan di Indonesia. C.V. Andi Offset. Yogyakarta.
Levina., 2009. Saredimensi Mutu Pelayanan Pada Unit Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Karel Sadsuitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara Tahun 2013
Lyer, P.W., Camp, N.H. 2005. Dokumentasi Keperawatan, Suatu Pendekatan Proses Keperawatan, Edisi 3. Jakarta: EGC
Mangkunegara., 2006. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta
Universitas Sumatera Utara
Maryuani, Anik dan Yulianingsih, 2009. Asuhan Kegawatdaruratan. Jakarta : Trans Info Media Medis.
Muwardi., 2003, Materi Pelatihan PPGD, Surakarta Notoatmodjo., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam., 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Jakarta Purwanto, B. M., 2000. Persepsi Konsumen akan Citra RS Berdasarkan Penampilan
Fisik. Yogyakarta. Pusponegoro AD, Ahmadsyah I, Prasetyono TOH. 2005. Trauma dan Bencana. Buku.
Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC. Prawitasari., 2006. Hubungan Beban Kerja Perawat Pelaksana dengan Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Husada Jakarta. Sabriya., 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Ketepatan Waktu Tanggap
Penanganan Kasus Pada Response Time I di Instalasi Gawat Darurat Bedah dan Non-Bedah RSUP dr. Wahidin Sudirohusodo.
Siahaan., 2013. Setiap Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Harus Memiliki ‘Response
Time’ yang Cepat dan Tepat. http:kesehatan
. kompasiana.commedis20130211setiap-unit-gawat-darurat-rumah-sakit-
harus-memiliki-response-time-yang-cepat-dan-tepat-527515.html Silviana., 2013.Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Studi
Persepsional Karyawan Bank BJB Cabang Sukajadi Bandung Singgih Santoso., 2001, Statistik Non Parametrik, PT Elex Media Komoutindo,
Jakarta. Sucista., 2011. Pembuatan Aplikasi Penentuan Rute optimal Menuju Pelayanan
Gawat Darurat berbasis Mobile. STMIK Amikom Yogyakarta Sudaryanto., 2003. Metodologi Penelitian Pengajaran Bahasa, Sebuah Panduan
Singkat dan Praktis. Yogyakarta: FBS UNY. Sudaryanto Supratman., 2008. Model-model Supervisi Keperawatan Klinik.
Diambil pada tanggal 24 Maret 2014 dari http:www.lib.ui.ac.id
Universitas Sumatera Utara
Sugiyono., 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta Sugiyono., 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung.
Alfabeta Sukoco. 2010. Penentuan Rute Optimal Menuju Lokasi Pelayanan Gawat Darurat
Berdasarkan Waktu Tempuh Tercepat Studi Kasus Kota Surakarta Sulistiyani., A.T, 2004. Memahami Good Governance dalam Perspektif Sumber
Daya Manusia, Gava Media, Yogyakarta. Sugiarto., 2002, Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa, PT Gramedia Pustaka.
Utama, Jakarta Sukadji,S., 2000. Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah.Depok: Lembaga
Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi LPSP3 Fakultas Psikologi Universitas
Suyanto., 2010. Pengaruh Strategi Respon Time di Instalasi Gawat Darurat dalam Upaya Meningkatkan Kepuasan Pelanggan di Rumah Sakit Semen Gresik
Syofyanti., 2014 Hubungan Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di instalasi Gawat Darurat Rssn Bukit Tinggi Tahun 2014.
http:jurnal.umsb.ac.idwp-contentuploads201409Jurnal-Richa-pdf.pdf .
Diakses tagnggal 8 Januari 2014. Pkl 09.00 The National Institue for Health and Clinical Excellence,2007. Head Injury: Triage,
Assessment, Investigation and Early Management of Head Injury in Infant, children and adults. London: The National Institue for Health and Clinical
Excellence
Zulganef., MM. 2006. Konsep Persamaan Struktural dan Aplikasinya Menggunakan AMOS 5. Bandung : Penerbit Pustaka
Universitas Sumatera Utara
lampiran 1. Kuisioner Penelitian
HUBUNGAN PENATALAKSANAAN PENANGANAN GAWAT DARURAT DENGAN WAKTU TANGGAP RESPON TIME KEPERAWATAN
DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT PERMATA BUNDA TAHUN 2014
A. Identitas responden
1. Nomor responden
:…………………………………. 2.
Jenis Kelamin :…………………………………
3. Umur
:…………………………………
B. Kuisioner
5. Mohon diisi dengan memberikan tanda chek list √ pada kolom jawaban yang
telah disediakan dimana SS Sangat Setuju, S Setuju, KS Kurang Setuju, TS Tidak setuju,
6. Setiap pernyataan hanya memerlukan satu jawaban
92
Universitas Sumatera Utara
No. Pernyataan
Sangat Setuju
SS Setuju
S Kurang
Setuju KS
Tidak Setuju
TS A. Penatalaksanaan Penanganan
Gawat Darurat X
4 3
2 1
I. ASPEK KUANTITTAIF
PELAYANAN
Prosedur
1. Menurut saya diperlukan kebijakan
peraturan prosedur tertulis tentang pasien yang tidak tergolong akut
gawat akan tetapi datang untuk berobat di Instalasi Unit Gawat
Darurat.
2. Menurut saya sebaiknya ada
kebijakan dan prosedur pelaksanaan tertulis di unit yang selalu ditinjau dan
disempurnakan bila perlu dan mudah dilihat oleh seluruh petugas
3. Saya setuju ada petunjuk tertulis
SOP untuk menangani kasus yang akan ditangani IGD
4. Saya tidak setuju ada ketentuan
tertulis tentang manajemen informasi medis prosedur rekam medic
5.
Saya setuju perlu ada prosedur tetap
mengenai penggunaan obat dan alat untuk life saving sesuai dengan
standar
Kondisi Pekerjaan
6 Di Instalasi gawat darurat tidak perlu
ada petunjuk dan informasi yang jelas bagi masyarakat sehingga menjamin
adanya kemudahan, kelancaran dan ketertiban dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
7 Letak unit instalasi harus diberi
petunjuk jelas sehingga dapat dilihat dari jalan di dalam maupun di luar
rumah sakit.
8. Menurut saya perlu ada kemudahan
bagi kendaraan roda empat dari luar
Universitas Sumatera Utara
untuk mencapai lokasi Instalasi Gawat Darurat IGD di rumah sakit, dan
kemudahan transportasi pasien dari dan ke Instalasi Gawat Darurat IGD
dari arah dalam rumah sakit.
9. Menurut saya perlu ada pemisahan
tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan kondisi penyakitnya.
10. Menurut saya tidak perlu ada ada
sistem komunikasi untuk menjamin kelancaran hubungan antara instalasi
gawat darurat
Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan
11. Menurut saya Rumah Sakit perlu
menyelenggarakan pelayanan gawat darurat secara terus menerus selama
24 jam, 7 hari dalam seminggu.
12. Sebaikya jam buka pelayanan gawat
darurat standar 24 jam 14.
Sebaiknya waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat, standar
≤ 5 menit terlayani setelah pasien datang
Jumlah kesalahan dalam melaksanakan pekerjaan
15. Menurut saya perlu diupayakan agar
tidak ada pasien yang diharuskan membayar uang muka standar 100.
16. Tidak perlu ada prosedur tetap
mengenai penggunaan obat dan alat untuk life saving sesuai dengan
standar
17. Perlu ada prosedur media tertulis yang
antara lain berisi Tanggung jawab dokter
18. Perlu ada prosedur media tertulis yang
antara lain berisi Batasan tindakan medis
19. Tidak perlu ada prosedur media
tertulis yang antara lain berisi Protokol medis untuk kasus-kasus
tertentu yang mengancam jiwa
Universitas Sumatera Utara