Vuforia SDK Software Development Kit

20

2.7 Vuforia SDK Software Development Kit

Vuforia SDK adalah sebuah SDK untuk membangun aplikasi Augmented Reality. Vuforia memanfaatkan kemampuan dari teknologi Computer Vision yang dimiliki oleh perangkat mobile untuk mengenali dan melacak objek-objek yang tertangkap kamera secara real-time. Namun tidak semua objek dapat dilacak dikarenakan pengaruh dari CPU dan GPU perangkat mobile itu sendiri. Vuforia SDK memberikan beberapa fitur untuk membangun sebuah aplikasi Augmented Reality yang sesuai dengan keinginan dan tujuan developer. Vuforia SDK mampu melakukan proses tracking pada benda 2D yaitu marker, frame image serta image target. Lalu untuk objek 3D, proses tracking dapat dilakukan pada benda yang berbentuk kubus ataupun balok serta berbentuk silinder. Lalu Vuforia sendiri menyediakan fitur virtual button untuk menambah interaksi dengan pengguna. Aplikasi Augmented Reality yang dikembangkan menggunakan Vuforia SDK compatible dengan perangkat mobile Iphone dari mulai 4s hingga 5, Ipad, ponsel Android dengan OS diatas 2.2 atau Froyo. Development Platform yang didukung Vuforia dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Tabel Development Environment Vuforia Alexander dan Joseph, 2013 Development Environment Development Platform Native SDK Unity Extemsion Android iOS Android iOS Windows Yes -- Yes, multi-platform deployment MacOS Yes Yes Yes, multi-platform deployment Linux Yes -- -- -- Universitas Sumatera Utara 21 2.7.1 Arsitektur Vuforia SDK Arsitektur Sistem merupakan suatu istilah untuk menjelaskan serta mendefenisikan komponen-komponen yang terdapat di dalam suatu sistem secara spesifik dan terstruktur. Vuforia SDK memiliki beberapa komponen utama didalamnya dalam menjalankan sebuah aplikasi AR. Beberapa komponen tersebut adalah : 1. Kamera Kamera bertugas untuk menangkap setiap gambar secara real-time lalu menyampaikannya ke tracker. Developer hanya bertugas untuk memerintahkan kapan kamera bekerja dan kapan kamera berhenti. Setiap gambar yang tertangkap akan disampaikan secara otomatis bergantung kepada ukuran dan formatnya. 2. Image Converter Pixel Format Converter akan memformat gambar yang dtangkap kamera format gambar hasil kamera menjadi gambar dengan format yang cocok dengan OpenGL rendering and tracking. Hasil konversi ini juga terdiri dari beberapa gambar dengan resolusi yang berbeda-beda. 3. Tracker Tracker berisi algoritma-algoritma computer vision yang dapat mendeteksi dan menangkap dan melacak objek-objek di dunia nyata yang tertangkap oleh kamera. Lalu setelah gambar tertangkap kamera, algoritma yang berbeda-beda mulai mendeteksi target dan memunculkan virtual button. Hasil dari deteksi disimpan dalam objek statis dan akan digunakan oleh komponen selanjutnya Video Background Renderer. Tracker dapat memunculkan banyak data set namun hanya dapat ditampilkan satu persatu. 4. Video Background Renderer Video Background Renderer akan melakukan proses rendering dari gambar yang telah disimpan kedalam objek statis. Rendering merupakan proses membangun sebuah gambar, model atau objek apapun dari sebuah model atau objek tertentu menggunakan program komputer. Adapun hasil dari rendering ini akan Universitas Sumatera Utara 22 ditampilkan melalui perangkat mobile secara real-time. Kecepatan dari proses rendering bergantung pada spesifikasi dari perangkat mobile yang digunakan. 5. Application Code Developer harus menginisialisasi semua komponen di atas dan melakukan 3 langkah utama didalam application code. Untuk setiap frame yang diproses, objek statis diupdate dan fungsi renderer dipanggil. Oleh karena itu developer harus :  Membuat query statis untuk setiap target baru yang terdeteksi.  Mengupdate application logic dengan input data baru.  Menambahkan overlay grafik. Diagram Arsitektur Vuforia SDK dapat dilihat pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Arsitektur Vuforia SDK Qualcomm, 2012 2.7.2 Target Target dapat dibuat dengan Sistem Target Manajemen Online yang disediakan oleh Vuforia. Dataset yang telah didownload berisi file XML yang dapat dikonfigurasi oleh developer untuk mengkonfigurasi fitur trackable tertentu dan file binary yang terdapat didalam database trackable. Universitas Sumatera Utara 23 2.7.3 Target Management System Target Management System atau Qualcomm Target Management System merupakan sebuah tool berbasis web yang disediakan oleh Qualcomm bagi pengembang aplikasi yang menggunakan Vuforia SDK dalam mengembangkan aplikasi Augmented Reality. Tool ini digunakan untuk membuat image target dengan mengupload image yang terlebih dahulu sudah disediakan. Image yang sudah diupload akan diproses untuk menghasilkan sebuah image target. Setelah proses ini selesai, image target hanya tinggal didownload. Hasil download berupa sebuah paket database yang berisi dataset konfigurasi XML yang dapat dikonfigurasi lebih lanjut, lalu ada file binary dan file trackable. 2.7.4 Virtual Button Virtual button adalah sebuah button virtual yang merupakan fitur tambahan yang disediakan oleh Vuforia SDK. Setiap virtual button dapat berisi perintah-perintah tertentu yang dapat mendukung sebuah konten yang ditampilkan pada sebuah aplikasi Augmented Reality. Virtual button dapat diciptakan lebih dari satu dan menjalankan fungsi yang berbeda. Penggunaan virtual button menambah fitur interaksi aplikasi dengan pengguna. Virtual button memiliki beberapa parameter yaitu button name identifier, button coordinate dan button sensitivity. Parameter button name merupakan sebuah string dengan panjang maksimal 25 karakter, dan karakter yang dapat digunakan ialah a-z, A-Z dan 0-9 dan juga tanda penghubung yaitu “.” , “-“ , dan “_”. Lalu ada button coordinate, dimana button adalah sebuah persegi, jadi untuk menampilkan nya kedalam camera view, developer harus menjelaskan posisi dari button tersebut dengan menetapkan titik koordinat dalam bentuk x,y dari button tersebut. Adapun titik koordinat yang harus ditentukan dari button tersebut adalah titik koordinat dari sudut kiri atas button dan sudut kanan bawah button. Lalu ada tingkat sensitivitas button yaitu high, medium dan low. High, proses deteksi cepat namun menjalan fungsi sedikit bermasalah. Medium, seimbang, baik deteksi dan menjalankan fungsi dijalankan dengan baik. Low, proses deteksi sedikit lama namun proses menjalankan fungsi sangat baik. Universitas Sumatera Utara 24

2.8 Penelitian Terdahulu