BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa implementasi Augmented Reality Marker- less Image Tracking dengan memanfaatkan Vuforia SDK untuk memperkenalkan
jenis-jenis Ulos Batak Toba serta tahapan-tahapan yang dilakukan dalam merancang aplikasi yang akan dibangun.
3.1 Analisa Masalah
Banyak sekali terjadi kasus dimana budaya suatu negara diakui sebagai hak milik negara lain. Banyak faktor yang memungkinkan ini terjadi, misalnya letak geografis
yang berdekatan sehingga budaya-budaya yang terbentuk tidak jauh berbeda. Contohnya Indonesia dengan Malaysia, dimana letak geografis kedua negara ini
berdekatan, selain itu kedua negara ini juga merupakan rumpun yang sama yaitu rumpun melayu. Oleh karena itu tidak aneh bila ada beberapa kebudayaan Indonesia
yang sama dengan kebudayaan Malaysia. Selain itu faktor lain yang sebenarnya merupakan faktor penting adalah kesadaran masyarakat dalam mengapresiasi budaya
yang mereka miliki dengan menjaga dan melestarikan budaya yang ada. Budaya merupakan identitas suatu bangsa, seperti yang dikatakan oleh Larson
dan Smalley 1972, budaya merupakan sebuah print dari sebuah komunitas yang memandu perilaku dalam individu dalam komunitas tersebut. Budaya lahir dari
sebuah sistem masyarakat yang terjadi melalui berbagai macam proses sosial. Hilangnya sebuah budaya juga turut menghilangnya identitas sebuah bangsa. Ulos
merupakan salah satu budaya Indonesia yang perlahan mulai tergerus oleh budaya asing, bahkan beberapa diantaranya telah punah.
Universitas Sumatera Utara
27
Sedikitnya dokumentasi dan inisiasi Ulos juga turut membuat posisi Ulos mulai digeser oleh budaya asing di tengah-tengah masyarakat. Untuk menjaga
keragaman dan keunikan Ulos, masyarakat perlu diperkenalkan lagi tentang Ulos melalui cara yang lebih menarik. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah aplikasi yang
mampu memperkenalkan Ulos ketengah-tengah masyarakat dengan cara yang menarik. Hal ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya
mengenal dan melestarikan budaya bangsa.
3.2 Analisa Sistem
Aplikasi UlosAR merupakan aplikasi
Mobile Augmented Reality untuk memperkenalkan Ulos Batak Toba dengan menampilkan model 3D berupa model
manusia yang sedang memakai kain Ulos sesuai pemakaiannya. Adapun sistem akan mendeteksi gambar yang dijadikan sebagai target, lalu kamera akan menangkap setiap
frame, lalu akan membandingkan setiap frame dengan database yang ada di dalam sistem. Setelah proses tersebut selesai, sistem selanjutnya melakukan proses
positioning dan orientation. Proses ini bertujuan untuk menganalisa letak dan posisi dari gambar yang ada di dunia nyata, hal ini bertujuan untuk menentukan letak dan
posisi dari konten virtual yang akan ditambahkan ke dunia nyata melalui layar smartphone. Setelah posisi dan orientasi gambar sudah ditentukan, sistem akan
melakukan proses rendering untuk menampilkan konten virtual sesuai dengan posisi dan orientasi yang telah ditentukan oleh sistem. Kesemua proses tersebut dikerjakan
oleh Vuforia SDK, library yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini. Adapun arsitektur umum aplikasi dapat dilihat pada Gambar 3.1
Universitas Sumatera Utara
28
Gambar 3.1 Arsitektur Umum Sistem Aplikasi UlosAR
Penjelasan dari gambar 3.1 dapat dilihat sebagai berikut : 1.
Input UlosAR mendapatkan input gambar yang telah diprint dalam kertas.
2. Proses
a. Scanning
Proses scanning dilakukan oleh kamera smartphone. Kamera akan mendeteksi setiap gambar yang tertangkap frame yang dilakukan secara
terus menerus hingga sistem mendapatkan gambar yang cocok pada frame yang tertangkap kamera. Jika belum ada gambar yang cocok, sistem akan
memerintahkan kamera untuk terus melakukan proses Scanning, sebaliknya apabila ada gambar yang cocok, sistem akan menghentikan
proses Scanning.
Universitas Sumatera Utara
29
b. Comparing
Pada proses comparing, setiap frame yang diterima dari hasil scanning akan dibandingkan dengan database yang ada di sistem. Proses comparing
akan terus dilakukan hingga didapat frame yang cocok dengan database. Apabila sistem belum mendapat frame yang cocok, proses comparing akan
terus dilakukan, dan apabila telah didapat frame yang cocok, maka sistem akan memerintahkan kamera untuk menghentikan proses scanning, lalu
melanjutkan ke proses positioning. c.
Positioning Proses positioning merupakan proses dimana sistem menentukan posisi
dan orientasi dari gambar yang ada pada frame terlebih dahulu. Untuk selanjutnya menentukan posisi dan orientasi dimana konten virtual akan
ditambahkan. d.
Rendering Graphic Setelah ketiga proses diatas selesai dilakukan, sistem akan melakukan
proses rendering yaitu proses menampilkan grafis. Grafis yang ditampilkan pada aplikasi ini adalah objek 3D yang berupa model manusia
yang sedang mengenakan Ulos. Aplikasi akan menampilkan objek melalui layar smartphone tepat pada gambar yang discan.
3. Output
Aplikasi akan menampilkan output berupa objek 3D yang akan ditampilkan melalui layar smartphone.
3.3 Flowchart Sistem