13
BAB II KERANGKA TEORETIK
2.1 Belajar, Pembelajaran, Hasil Belajar
2.1.1. Belajar
Belajar bukanlah sekedar mengumpulkan pengetahuan. Belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan
munculnya perubahan perilaku. Aktivitas mental itu terjadi karena adanya interaksi individu dengan lingkungan yang disadari menurut Sanjaya 2008:112.
Menurut Gagne dan Berliner menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organism mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
Morgan menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan relative permanen yang terjadi karena hasil dari praktik atau pengalaman. Menurut Slavin menyatakan
belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. Menurut Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau
kecakapan manusia yang berlangsung selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan. Dari keempat
pengertian tersebut, terkandung tiga unsure utama, yaitu dalam Anni, 2004:2-3: 1.
Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. 2.
Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman. 3.
Perubahan perilaku karena belajar bersifat relative permanen Belajar bukan menghafal dan bukan mengingat. Belajar adalah suatu proses
yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seeorang, dan dapat ditunjukkan
14
dalam berbagai bentuk, seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku. Oleh sebab itu belajar adalah proses aktif, belajar adalah proses
mereaksi terhadap semua situasi yang ada disekitar individu. Belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka
mengembangkan diri baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-
kurangnya ia merasakan telah terjadi adanya suatu perubahan dalam dirinya Darsono, 2000:64.
Unsur-unsur belajar menurut Gagne dalam Anni, 2004:3-4 adalah sebagai berikut :
a. Pembelajar, berupa peserta didik, pembelajar, warga belajar, dan peserta
pelatihan. b.
Rangsangan Stimulus, peristiwa yang merangsang penginderaan pembelajar disebut situasi stimulus. Agar pembelajar mampu belajar optimal, harus focus
pada stimulus tertentu yang diminati. c.
Memori, memori pembelajar berisi berbagai kemampuan yang berupa pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang dihasilkan oleh aktivitas belajar
sebelumnya. d.
Respon, adalah tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori.
2.1.2. Pembelajaran