Rangkaian Basis Bersama Rangkuman 1. Rangkain Emitor Bersama

82 Teknik Elektronika Telekomunikasi oscillator, penyaring filter, dan dapat digunakan sebagai pembalik polaritas phasa.

8.18.2. Rangkaian Basis Bersama

Gambar 8.30 memperlihatkan rangkaian basis bersama, sinyal masukan V IN = r 0,05V mengakibatkan mengalirnya arus searah diam emitor I E = 6,06mA dan berayun sebesar I E r 4,04mA dan mengendalikan perubahan tegangan emitor- basis V EB = 0,6V dengan rentang ayunan V EB r 0,05V. Arus diam kolektor I C = 6mA berayun sebesar I C r 4mA dan mengendalikan tegangan diam kolektor- basis V CB = 4,8V dengan rentang ayunan V CE r 4V. Pada ilustrasi ini dianggap tahanan keluaran dinamis r CE transistor besar sekali. Gambar 8.30 Rangkaian basis bersama Bila tegangan emitor-basis V EB diperbesar yaitu dengan memberi sinyal masukan sinusioda V IN kearah positif, maka arus emitor I E naik kearah positif dan demikian juga dengan arus kolektor I C . Dengan membesarnya arus kolektor I C menyebabkan tahanan kolektor-emitor r CE semakin menurun, sehingga menyebabkan tegangan jatuh antara kolektor-emitor V CE semakin kecil. Ayunan tegangan masukan antara emitor basis V EB dan tegangan keluaran kolektor- emitor V CE adalah searah, dengan demikian pada rangkaian basis bersama besarnya perbedaan phasa antara masukan dan keluaran adalah 0 . Besarnya penguatan arus statis B dengan penguatan arus dinamis E pada saat tanpa beban adalah mendekati sama dengan satu B | E | 1. Sedangkan pada saat beban R L = R C = 1k : penguatan arus turun menjadi setengahnya sekitar 0,5. Penguatan arus maksimum pada rangkaian basis bersama adalah sama dengan 83 Teknik Elektronika Telekomunikasi 1. Besarnya penguatan tegangan A V pada rangkaian basis bersama sama dengan besarnya penguatan pada rangkaian emitor bersama, yaitu saat kondisi tanpa beban besarnya A V sangat tergantung dengan besarnya nilai dari tahanan kolektor R C . Sedangkan pada saat kondisi beban R L = R C = 1k : tegangan keluaran turun menjadi setengahnya. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa pada saat beban R L = R C terjadi pembebanan maksimum baik itu pada transistor maupun beban R L . Besarnya tahanan masukan dinamis r IN pada rangkaian basis bersama adalah jauh lebih kecil daripada rangkaian emitor bersama orde :. Sedangkan besarnya tahanan keluaran dinamis r OUT pada rangkaian basis bersama sama dengan besarnya tahanan dinamis keluaran r OUT pada rangkaian emitor bersama, mendekati nilai tahanan kolektor R C , bilamana tahanan dalam transistor r CE besar sekali terhadap tahanan kolektor R C . Untuk memperjelas pernyataan ini, tabel berikut menunjukkan ilustrasi dengan menetapkan tahanan kolektor R C sama dengan tahanan beban R L , ditetapkan R C = R L = 1k : dan E = 100. Tabel 2.5. ..................nama tabel............... Besara n Rumus Hitungan Keterangan r IN B BC IN I V r Beban R L = f : 105k 5 , 9 1 r IN A V P R R r L E IN E r IN tergantung besarnya nilai beban dari R L Dengan R L = 1k : : 52k 19 1 r IN A V P r OUT L N L L NL OUT OUT V I V V V r OUT I : 0mA 95 , 95 , 95 , r OUT mA V V Bila r CE R C , maka r OUT | R C 84 Teknik Elektronika Telekomunikasi Ai B E I I J J dari transistor 100 A 5 9, 0,95mA P J J = E Ai IN OUT I I Dengan R L = 1k : 50 19 95 , Ai A mA P Ai J d tergantung besarnya nilai dari beban R L . A V Av BC EC V V Beban R L = f 0,95 1 95 , Av V V Penguatan tegangan A V mendekati 1. Beban R L = 1k : 0,95 1 95 , Av V V Hampir tidak tergantung R L A P Ai . Av A P 47,5 5 . 95 , A P A P Ai | Beda phasa masukan dan keluaran M. Kondisi ideal Karena pada rangkaian basis bersama mempunyai tahanan masukan dinamis r IN yang kecil, maka penerapan rangkaian ini banyak digunakan pada penyesuai impedansi rendah dirubah ke impedansi tinggi seperti pada hubungan antena ke masukan tuner TV.

8.18.3. Rangkaian Kolektor Bersama