49
Teknik Elektronika Telekomunikasi
8.1. Tanggapan Frekuensi dan Fungsi Alih Frekuensi
Untuk sistem linier, tanggapan frekuensi mempunyai sifat yang khas, yaitu bila masukan sistemnya adalah :
. .
cos .
_
D Z
t u
t u
8.1 kemudian keluarannya adalah :
t. .
cos .
y t
y
_
E Z
8.2 dimana :
_ _
, y u
: amplitudo, E
D
,
: fase,
Z
: frekuensi,
t
: waktu Itu artinya keluaran mempunyai frekuensi angular
Z
yang sama dengan masukannya, yang berbeda hanyalah amplitudo dan fasenya saja.
8.2. Pentingnya tanggapan frekuensi Response Frequency
a. Untuk aplikasi yang berbeda memerlukan frekuensi yang berbeda pula, sebagai contoh:
Audio | 20kHz Video | 100MHz
Microwave 10GHz
b. Untuk membatasi rugi daya hilang, semakin lebar tanggapan frekuensi semakin besar daya yang diperlukan, dan agar tidak terjadi pemborosan untuk
itu diperlukan adanya pembatasan daerah lebar frekuensi dan disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Untuk memperkecil dan menekan nois terhadap sinyal pada frekuensi yang tak dikehendaki apabila satu sistem peralatan berinteraksi dengan sistem lain.
Sebagai contoh, penguat RF bila tidak dibatasi lebar daerah frekuensinya bisa menimbulkan interferensi.
d. Stabilitas,pada operasi frekuensi tinggi yang tak dikehendaki. e. Penyaring berfungsi untuk membatasi rangkaian hanya untuk frekuensi yang
digunakan saja.
50
Teknik Elektronika Telekomunikasi
8.3. Tanggapan Frekuensi dan Transien Perilaku Temporer:
Ini penting karena pada daerah frekuensi yang kompleks mempunyai hubungan dalam kaitannya dengan s=
V + jZ, dengan V = tanggapan frekuensi atau faktor redaman transient response or damping term.
j Z = tanggapan frekuensi keadaan stabil steady state frequency
response. Daerah yang paling menarik untuk dibahas dalam perancangan adalah pada rentang frekuensi keadaan stabil, dengan
V= 0 dan s=jZ. Bagaimanapun, perilaku temporer tanggapan transien adalah suatu karakteristik yang amat
penting dari suatu sistem elektronik, karena hali ini akan ikut berperan untuk membangkitkan distorsi sinyal. Penyimpangan distorsi sinyal dapat dibedakan
ke dalam tiga kategori, yaitu: a. Penguatan tidak tergantung frekuensi atau biasa disebut distorsi
amplitudo b. Pergeseran fasa merupakan fungsi tidak linier terhadap frekuensi
distorsi fasa c. Penguatan tidak linier atau disebut distorsi tidak linier.
Tanggapan frekuensi dari suatu rangkaian merupakan fungsi step dari perubahan informasi masukan yang didalamnya mengandung tiga unsur jenis
distorsi dan masalah ini sangat penting untuk mendapatkan dan memperkirakan stabilitas dari suatu sistem, karena pada rangkaian kutub tunggal single pole.
Dan tegangan keluaran di dalam daerah waktu time domain dapat dinyatakan.
W
H
t INITIAL
mak OUT
Vmak -
V V
V 8.3
8.4. Komponen Induktif Kapasitif