63 total. Pengujian validitas ini menggunakan software statistical product and
service solution SPSS versi 20. Untuk mencari validitas dalam SPSS 20 ini
menggunakan menu analyze – correlate – bivarate. Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan batasan r tabel dengan signifikansi 0.05 dan uji 2
sisi. Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika kurang dari batasan yang ditentukan, maka item dianggap tidak
valid Priyatno 2010: 17-21.
3.5.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap Arikunto 2002: 86. Pengujian reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan metode
cronbach alpha . Pengujian reliabilitas ini menggunakan software statistical
product and service solution SPSS versi 20. Untuk mencari reliabilitas dalam
SPSS 20 ini menggunakan menu analyze – scale – reliability analysis. Sebelum
melakukan perhitungan dengan menu tersebut, data yang dimasukan harus dipastikan hanya data item yang valid saja. Kriteria yang diambil menggunakan
batasan 0.6 menurut Sekaran dalam Priyatno 2010: 30-2, reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan diatas 0.8 adalah baik.
Jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0.6, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
64
3.5.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Observasi digunakan untuk mengambil data berupa aktivitas siswa dalam pembelajaran. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas belajar siswa. Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama dan kedua. Cara menghitung persentase
keaktifan siswa berdasarkan lembar pengamatan untuk setiap pertemuan yaitu: Persentasi =
× 100 Yonny dkk 2010: 176
Dengan kriteria persentasi aktivitas siswa yaitu: 1
0 - 24,99 : Keaktifan siswa rendah 2
25 - 49,99 : Keaktifan siswa sedang 3
50 - 74,99 : Keaktifan siswa tinggi 4
75 - 100 : Keaktifan siswa sangat tinggi
Yonny dkk 2010: 175. 3.5.4
Analisis Tingkat Kesukaran
Analisis tingkat kesukaran soal instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari tiap butir soal. Tingkat kesukaran perlu dihitung dan
diketahui sebagai pertimbangan pembuatan soal ataupun kisi-kisi. Hal tersebut dilakukan agar perbandingan antara soal mudah, sedang dan sukar bisa
proporsional. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
65 menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di
luar jangkauannya Arikunto 2012: 222. Bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya suatu soal disebut indeks
kesukaran difficult index. Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Taraf kesukaran
yang digunakan untuk menganalisis indeks kesukaran soal digunakan rumus: P =
JS B
Keterangan : P
= indeks kesukaran B
= banyaknya peserta didik yang menjawab soal dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes
Menurut ketentuan yang sering diikuti, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:
- Soal dengan P 1,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
- Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
- Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Arikunto 2012: 222-5.
3.5.5 Analisis Daya Beda