16 dalam Rifa’i dan Anni 2009: 82 menyatakan bahwa “belajar merupakan
perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman”. Belajar dikatakan berhasil manakala seseorang mampu mengulangi kembali materi yang telah
dipelajarinya, maka belajar seperti ini disebut rote learning. Menurut konstruktivtivisme, “belajar adalah proses aktif si belajar dalam
mengkonstruksi arti, wacana, dialog, pengalaman fisik dalam proses belajar tersebut terjadi proses asimilasi dan menghubungkan pengalaman atau informasi
yang sudah dipelajari” Sugandi 2007: 11. Konstruktivisme menyatakan bahwa siswa menemukan sendiri dan menstranformasikan informasi kompleks,
mengecek informasi baru dan merevisinya apabila aturan-aturan tersebut tidak lagi sesuai dengan aturan lama Trianto 2007: 13
Berdasarkan pengertian belajar menurut para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan perilaku yang didahului oleh proses
pengalaman dan perubahan tersebut bersifat relatif tetap permanen dalam arti tidak hanya terjadi pada saat seseorang belajar saja, melainkan untuk waktu yang
akan datang dan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
2.2.2 Pengertian Pembelajaran
Belajar dan pembelajaran merupakan dua kata yang berbeda. Namun, kedua kata ini sangat erat hubungannya satu sama lain. Bahkan, kedua kegiatan tersebut
saling menunjang dan saling mempengaruhi satu sama lain. Belajar merupakan suatu kegiatan yang terdapat dalam pembelajaran. Di bawah ini adalah beberapa
pengertian tentang pembelajaran.
17 Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 Ayat 20, “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Artinya
dalam proses pembelajaran harus ada 4 komponen yang menunjang yakni, siswa, guru, sumber belajar, dan lingkungan belajar.
Menurut Cubukcu 2012: 51, “learning is a dinamic process during which individuals make internal adjustments indivuduallyand develop necessary skills”.
Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran adalah proses dinamis yang dilakukan selama seseorang dapat menyesuaikan diri dan mengembangkan
kebutuhan keterampilan. Menurut Fortune et. al 2001: 112, “based on these principles, effective
teaching in the field should include different learning activities, repetion of activities, and a context to link the students trials to broader principles of
practice”. Maksud dari pernyataan tersebut yaitu berdasarkan prinsip-prinsip,
pembelajaran yang efektif di lapangan harus mencakup kegiatan belajar yang berbeda, pengulangan kegiatan, dan konteks untuk menghubungkan percobaan
siswa dengan prinsip-prinsip yang lebih luas dari praktek. Menurut Briggs dalam Sugandi 2007: 9-10, “pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan dalam berinteraksi berikutnya dengan
lingkungan”. Jadi dengan adanya pembelajaran siswa akan memperoleh pengetahuan untuk dijadikan bekal untuk berinteraksi di dalam lingkungan.
18 Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa, pembelajaran
merupakan upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan kondisi agar terjadi proses kegiatan belajar.
2.2.3 Aktivitas Belajar