Bagian Awal Skripsi Bagian Isi Skripsi

sebagai masukan atau sumbangan pemikiran untuk pemerintah sebagai penanggung jawab atas penyelenggaraan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa di Indonesia, yang dalam hal ini diemban oleh Badan Pertanahan Nasional BPN, agar dapat membantu percepatan dalam penanganan masalah- masalah pertanahan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang baik mengenai isi dan hasil penelitian yang diwujudkan dalam bentuk karya tulis, maka perlu diadakan penyusun secara sistematis sesuai dengan sistematika penulisan karya tulis. Sistematika penulisan yang digunakan dalam skripsi ini mengacu pada buku pedoman penulisan karya ilmiah skripsi program S1 Ilmu Hukum Universitas Negeri Semarang. Skripsi ini terdiri dari lima bab yang masing-masing bab memiliki suatu keterkaitan antara satu bab dengan bab yang lainnya. Berikut ini adalah sistematika dari karya tulis skripsi ini yang terdiri tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan bagian akhir.

1.6.1 Bagian Awal Skripsi

Bagian awal skripsi meliputi halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, pernyataan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar bagan, daftar tabel, dan daftar lampiran.

1.6.2 Bagian Isi Skripsi

Bagian isi skripsi mengandung lima bab yaitu: pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan, serta penutup. Berikut ini penjelasan mengenai masing-masing bab: 1. Bab 1 berisikan pendahuluan yang memuat uraian tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perumusan masalah, yang hendak dicapai dalam skripsi ini, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. 2. Bab 2 memuat tentang kerangka pemikiran atau tinjauan pustaka, dimana akan diuraikan teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini. Tinjauan pustaka meliputi Badan Pertanahan Nasional BPN, Sengketa Bidang Pertanahan, Penyelesaian Sengketa Bidang Pertanahan, dan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa. 3. Bab 3 berisikan penjabaran dari metode penelitian yang digunakan oleh penulis. Adapun metode penelitian memuat tentang jenis penelitian, fokus penelitian, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, objektifitas dan keabsahaan data, analisis data. 4. Bab 4 berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan, Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam bab ini akan disajikan mengenai data-data yang diperoleh pada pelaksanaan penelitian yang dilakukan melalui wawancara maupun studi pustaka mengenai pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik sengketa kantor wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah. 5. Bab 5 berisi tentang kesimpulan dan saran, dimana bab ini akan menguraikan mengenai pokok-pokok pikiran dari hasil akhir analisis data yang kemudian diwujudkan dalam bentuk kesimpulan. Selanjutnya akan dirumuskan rekomendasi yang diharapkan dapat berguna bagi Pemerintah Propinsi Jawa Tengah dalam hal ini Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah yang menyelenggarakan program pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa.

1.6.3 Bagian Akhir Skripsi

Dokumen yang terkait

Implementasi Kewenangan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara Dalam Penyelesaian Sengketa Pertanahan (Studi Terhadap Penyelesaian Sengketa Tanah Negara Bekas Hak Guna Bangunan NO. 1/Sitirejo)

1 48 150

Peran Badan Pertanahan Nasional Dalam Pelayanan Publik Di Era Otonomi Daerah (Study Kasus Kabupaten Deli Serdang)

7 81 79

Sistem monitoring penggunaan dana petunjuk operasional kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat

0 10 47

PERANAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA BATAS DAERAH

0 2 101

SKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA TANAH Penyelesaian Sengketa Tanah Terindikasi Overlapping Dengan Cara Mediasi Oleh Badan Pertanahan Nasional (Study Kasus Di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo).

0 5 13

Efektivitas Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Kabupaten Pasaman Barat.

0 2 6

Penyelesaian Sengketa Tentang Sertifikasi Tanah Pada Kantor Badan Pertanahan Kotamadya Padang.

0 0 6

MEDIASI DALAM SENGKETA PERTANAHAN DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI.

0 0 2

KEDUDUKAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL SEBAGAI MEDIATOR PARA PIHAK DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN DI KOTA PALEMBANG -

0 0 57

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Badan Pertanahan Nasional Kota Semarang 1. Sekilas tentang Badan Pertanahan Nasional Kota Semarang - PENYELESAIAN SENGKETA TANAH OLEH KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL (STUDI, KANTOR BADAN PERTANAHAN

0 1 22