Faktor Pendukung Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi

4.1.3 Faktor Pendukung Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi

Sidik Sengketa dalam penanganan masalah pertanahan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik sengketa adalah suatu strategi Badan Pertanahan Nasional dalam rangka melaksanakan perbaikan pelayanan dan percepatan penyelesaian sengketa pertanahan serta upaya membangun kepercayaan publik. Kegiatan Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa dilakukan rutin oleh Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah. Untuk mendukung dalam kegiatannya tersebut maka ada beberapa faktor dari hasil penelitian yang didapat peneliti dari faktor internal dan eksternal yang menjadikan pendukung dalam mensukseskan Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa, faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Faktor internal yang terdiri dari; a. Aturan, yakni menjadi pendorong dalam Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa, karena dalam aturan kerja yang jelas dan dipatuhi oleh semua pihak maka akan menghasilkan disiplin kerja yang baik, sehingga hal tersebut akan membantu proses Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa dengan cepat pula. b. Organisasi, dalam hal ini adalah mengenai mekanisme atau prosedur Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa, dalam menangani masalah sengketa pertanahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Badan Pertanahan Nasional. Dengan prosedur yang cepat mudah dipahami dan tidak berbelit-belit sehingga dapat untuk mempercepat proses penanganan masalah sengketa pertanahan. c. Kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh para petugas atau team penanganan masalah pertanahan dalam melakukan penyelesaian target operasi khususnya melalui mediasi yang cukup memadai, dan kemampuan anggota Tim Add hoc dalam penguasaan materi Perundang-undangan, karena rata-rata yang menjadi petugas Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa berpendidikan sarjana dan merupakan lulusan dari Akademi Pertanahan sehingga hal tersebut dapat mempercepat kemampuan kerja dalam proses penanganan masalah pertanahan melalui Pelaksanaan Operasi Tuntas dan Sidik Sengketa. d. Kerjasama antar lembaga yang baik dalam penyelesain kasus pertanahan baik sengketa pertanahan yang tidak berindikasi pidana dan yang berindikasi pidana. e. Penyediaan dokumen atau warkah pertanahan yang lengkap untuk proses penyidikan sehingga dapat menyelesaiakan kasus-kasus sengketa pertanahan dengan cepat, tepet dan akurat. Hal tersebut berdasarkan keterangan dari bapak Eko Jauhari, SH., M.kn selaku Kasubsi Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah sebagai berikut: Program Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa mendapat dukungan dari Badan Pertanahan Nasional, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, dan Kantor Pertanahan KabupatenKota. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah sendiri memberi dukungan pada Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa yang dapat dilihat dari segi aturan yang dibuat oleh Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah, kemudian pelayanan penanganan yang mudah dan transparan. SDM yang dimiliki petugas Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa, dan sarana pelayanan nantinya akan menjadikan kepuasan terhadap masyarakat Propinsi Jawa Tengah, terutama yang memiliki masalah atau kasus sengketa pertanahan. Sumber: wawancara, 13 September 2012, jam 11.00 WIB 2. Faktor eksternal antara lain ; Gagasan ini juga mendapatkan dukungan dari luar Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah yaitu Pemeritah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemerintah KabupatenKota, Pengadilan, kepolisian, serta Instasi yang terkait dalam penanganan sengketa masalah pertanahan. Hal tersebut berdasarkan keterangan dari bapak Ir. Suyono selaku Kepala Bidang Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah, sebagai berikut : Kelancaran dan kesuksesan sebuah program selain karena faktor internal dari pelaksana program juga tidak lepas dari faktor eksternal. Pihak –pihak di luar Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Tengah yang mendukung Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa antara lain: Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Pemeritah KabupatenKota, Aparat yang ada di Kecamatan Kelurahan, Notaris –PPAT, Pengadilan, Kepolisian, Ombudsman, Masyarakat umum, serta Instasi yang terkait dalam penanganan sengketa masalah pertanahan. Sumber: wawancara, 13 September 2012, jam 11.00 WIB Dari keterangan di atas bahwa dukungan untuk Pelaksanaan Operasi Tuntas Sengketa dan Operasi Sidik Sengketa Propinsi Jawa Tengah, tidak berasal dari Internal saja tetapi dari eksternal juga ada pihak-pihak tersebut mau berkerjasama. Aparat Pemerintah Kabupaten Kota, Kecamatan, Desa serta Notaris-PPAT diperlukan kerjasamanya dalam proses pengurusan administrasi pertanahan. Ombudsman diperlukan kerjasamanya dalam menangani sengketa pertanahan khususnya dalam hal Mediasi. Pengadilan dan Kepolisian diperlukan kerjasamanya dalam upaya pemenuhan data fisik dan data yuridis dalam penyusunan kepastian kepemilikan tanah. Pihak ini juga diperlukan untuk menyelesaikan konflik dan atau sengketa tanah, serta penindakan bagi kasus-kasus sengketa pertanahan yang berindikasi pidana. Tidak bisa dipungkiri bahwa menangani sengketa pertanahan membutuhkan data, akta, surat-surat penting dan saksi-saksi dari kedua pihak tersebut.

4.1.4 Hambatan-hambatan yang menjadi kendala Pelaksanaan Operasi

Dokumen yang terkait

Implementasi Kewenangan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara Dalam Penyelesaian Sengketa Pertanahan (Studi Terhadap Penyelesaian Sengketa Tanah Negara Bekas Hak Guna Bangunan NO. 1/Sitirejo)

1 48 150

Peran Badan Pertanahan Nasional Dalam Pelayanan Publik Di Era Otonomi Daerah (Study Kasus Kabupaten Deli Serdang)

7 81 79

Sistem monitoring penggunaan dana petunjuk operasional kegiatan (POK) Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Propinsi Jawa Barat

0 10 47

PERANAN KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PENYELESAIAN SENGKETA BATAS DAERAH

0 2 101

SKRIPSI PENYELESAIAN SENGKETA TANAH Penyelesaian Sengketa Tanah Terindikasi Overlapping Dengan Cara Mediasi Oleh Badan Pertanahan Nasional (Study Kasus Di Kantor Pertanahan Kabupaten Sukoharjo).

0 5 13

Efektivitas Penyelesaian Sengketa Pertanahan Melalui Badan Pertanahan Nasional (BPN) di Kabupaten Pasaman Barat.

0 2 6

Penyelesaian Sengketa Tentang Sertifikasi Tanah Pada Kantor Badan Pertanahan Kotamadya Padang.

0 0 6

MEDIASI DALAM SENGKETA PERTANAHAN DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN PATI.

0 0 2

KEDUDUKAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL SEBAGAI MEDIATOR PARA PIHAK DALAM PENYELESAIAN SENGKETA PERTANAHAN DI KOTA PALEMBANG -

0 0 57

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Badan Pertanahan Nasional Kota Semarang 1. Sekilas tentang Badan Pertanahan Nasional Kota Semarang - PENYELESAIAN SENGKETA TANAH OLEH KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL (STUDI, KANTOR BADAN PERTANAHAN

0 1 22