2. Posisi Pelajaran Sejarah Sebagai Komponen Sistem Pembentuk
Karakter Siswa Di SMKN 1 Jepara
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah menengah yang memiliki tujuan spesifik, yaitu untuk menyiapkan siswanya memasuki
dunia kerja profesional. Kurikulum pada sekolah menengah kejuruan terbagi ke dalam 40 pemahaman materi dan 60 praktik lapangan,
kurikulum sekolah menengah kejuruan menitikberatkan pada aspek kemampuan siswa dalam kegiatan praktik yang bukan hanya sekedar teori.
Kurikukulum tersebut juga berpengaruh terhadap pembentukan karakter siswa SMK. Karakter siswa SMK ditekankan pada pengetahuan akan nilai-
nilai kedisiplinan, keuletan, kemandirian, tanggung jawab, dan kerja keras. Sehingga dengan penanaman nilai karakter tersebut, siswa SMK benar-
benar akan menjadi lulusan yang siap kerja. SMKN 1 Jepara dalam menyiapkan siswanya menjadi lulusan yang
berkualitas dan profesional, senantiasa membekali siswanya dengan pemahaman akan nilai-nilai karakter, terutama nilai disiplin, religius, cinta
tanah air, kreatif, mandiri, bersahabat, dan bertanggung jawab. Hal itu tampak dari setiap kegiatan yang berlangsung di sekolah, SMKN 1 Jepara
selalu menyisipkan pengetahuan tentang pendidikan karakter kedalamnya. Beberapa contoh kegiatan berkarakter yang ada di SMKN 1 Jepara adalah
upacara bendera, apel pagi, jum’at bersih, dan jum’at sehat. Agar lebih mengefektifkan program pembentukan karakter siswa,
SMKN 1 Jepara memiliki sistem pengembangan karakter yang melibatkan
semua komponen di sekolah. Setiap komponen baik itu guru, karyawan, mata pelajaran, sarana dan prasaran, dan kegiatan ekstrakulikuler memiliki
porsinya masing-masing dalam pengembangan karakter siswa. Sistem itu juga terintegrasi kedalam pembelajaran, tak terkecuali kedalam pelajaran
sejarah. Keterlibatan mata pelajaran dalam sistem penggembangan karakter
di SMKN 1 Jepara cukup besar. Setiap mata pelajaran memiliki bagiannya masing-masing dalam pengembangan karakter siswa. Salah satu mata
pelajaran yang berkontribusi cukup besar dalam pengembangan karakter siswa di SMKN 1 Jepara adalah pelajaran sejarah. Di dalam materi
pelajaran sejarah siswa bisa meneladani para tokoh dan mengambil karakter yang baik dari suatu tokoh tertentu. Selain itu dalam pelajaran
sejarah siswa juga dapat mengambil hikmah dari suatu peristiwa sejarah yang dipelajarinya. Mata pelajaran Sejarah bertujuan untuk membangun
kepribadian dan sikap mental anak didik, membangkitkan keinsyafan akan suatu dimensi fundamental dalam eksistensi umat manusia kontinuitas
gerakan dan peralihan terus menarus dari yang lalu ke arah masa depan, mengantarkan manusia ke kejujuran dan kebijaksanaan pada anak didik,
dan menanamkan cinta bangsa dan sikap kemanusiaan. Sebegitu vitalnya peran pelajaran sejarah dalam pembentukan
karakter siswa, maka sudah sewajarnya apabila pelajaran sejarah mendapat posisi strategis disekolah sebagai komponen pengembangan karakter
siswa, terlebih lagi pada sekolah menengah kejuruan. Melalui mata
pelajaran sejarah, siswa bisa menteladani serta mengambil hikmah secara langsungdari tokoh sejarah, siswa bisa mendapatkan contoh langsung dari
orang-orang yang berkarakter di Indonesia. Siswa bisa mencontoh tokoh sejarah yang dalam kehidupannya dulu dikenal sebagai tokoh yang
disiplin, tokoh yang mandiri, tokoh yang cinta tanah air, tokoh yang kreatif, tokoh yang religius, tokoh yang bersahabat, dan lain sebagainya.
Dengan begitu siswa mampu membuat indikator sendiri dengan mengambil hikmah dari tokoh dan peristiwa sejarah sebagai acuan dalam
membentuk karakter mereka. Hubungan ini menegaskan bahwa ada keterkaitan antara pelajaran
sejarah dengan pendidikan karakter. Hal tersebut dikarenakan materi- materi sejarah memiliki nilai-nilai karakter yang bisa digunakan untuk
mendukung pelaksanaan pendidikan karakter dalam pembelajaran. Selain hal tersebut perilaku tokoh di masa lampau yang di pelajari dalam sejarah
juga dapat digunakan guru untuk menanamkan nilai-nilai karakter sehingga terwujud pembelajaran sejarah yang berkarakter. Lebih jauh
mengenai hubungan antara pelajaran sejarah dengan pendidikan karakter di SMKN 1 Jepara, Rini Sulistyoningsih S.Pd mengatakan :
“.....hubungannya sangat signifikan, karena tanpa mempelajari sejarah itu anak tidak akan pernah tahu karakter-karakter apa yang
akan dia munculkan dalam dirinya nanti, siswa belajar dari masa lalu untuk menginspirasi mereka kedepannya, ya walaupun tidak bisa
semaksimal seperti yang kita harapkan, ini pekerjaan sulit bagi guru, namun bagaimanapun juga ya harus tetap berusaha wawancara
tanggal 26 Agustus 2013
Adanya hubungan signifikan antara pelajaran sejarah dengan pendidikan karakter di SMKN 1 Jepara mengindikasikan bahwa mata
pelajaran sebenarnya memiliki posisi yang cukup vital dalam sistem pengembangan karakter di SMKN 1 Jepara. Secara khusus mengenai
posisi pelajaran sejarah dalam sistem pengembangan karakter siswa di SMKN 1 Jepara, Drs. Achmad Sholeh mengatakan :
“untuk pelajaran sejarah ini paling tidak memasukkan materi pendidikan karakter kedalam pembelajaran, disitu termasuk sub
bagian dan tujuan akhir dari pelajaran itu, bagiannya ada termasuk pendidikan karakter, jadi seperti pembentukan akhlak mulia dan
karakter lainnya itu semua ada disana, karena itu pelajaran sejarah sebenarnya memiliki posisi cukup penting dalam pengembangan
karakter siswa wawancara tanggal 26 Agustus 2013
” Lebih jelas mengenai hubungan antara pelajaran sejarah dengan
sistem pembentuk karakter siswa di SMKN 1 Jepara dapat dilihat dalam bagan dibawah ini :
Bagan 4. Hubungan Pelajaran Sejarah Dengan Sistem Pembentuk Karakter Siswa Di SMKN 1 Jepara
Bagan di atas menjelaskan bahwa pelajaran sejarah dan sistem pembentuk karakter siswa di SMKN 1 Jepara pada dasarnya sama-sama
memiliki tujuan untuk mengembangkan karakter siswa. Pelajaran sejarah Sistem
Pembent uk
Karakter Pelajaran
Sejarah Siswa
Berkarak
termasuk sebagai komponen sistem pengembagan karakter, oleh karena itu dalam pelaksanaannya pelajaran sejarah terkoordinasi dengan sistem
pembentuk karkter dan saling menunjang dengan komponen lainnya yang terdapat dalam sistem.
Sebagai salah satu komponen dalam sistem pengembangan karakter siswa, pelajaran sejarah memiliki posisi yang cukup penting. Terlebih
pelajaran sejarah di SMKN 1 Jepara dilaksanakan dengan berbasis pada nilai sejarah lokal Kabupaten Jepara, sehingga dalam praktiknya siswa
menjadi lebih mudah memahami sejarah lokal yang sebenarnya merupakan sejarah tentang daerah mereka sendiri, siswa akhirnya menjadi lebih
mudah menyerap nilai-nilai karakter yang terdapat dalam sejarah lokal Kabupaten Jepara, inilah yang menjadikan pelajaran sejarah di SMKN 1
Jepara dipandang cukup efektif dalam mengembangkan karakter siswa. Mengetahui potensi besarnya dalam mengembangkan karakter siswa,
maka SMKN 1 Jepara tetap menjadikan pelajaran sejarah sebagai salah satu komponen utama dalam sistem pengembangan karakter siswa.
Pelajaran sejarah di SMKN 1 Jepara dilaksanakan dengan berbasis pada nilai sejarah lokal Kabupaten Jepara, melalui cara seperti ini siswa menjadi
lebih mudah untuk mengambil hikmah dan nilai dari tokoh dan peristiwa sejarah, karena sejarah yang diajarkan kepada mereka pada dasarnya
adalah sejarah yang berasal dari daerah mereka sendiri. Dalam sistem pengembangan karakter siswa di SMKN 1 Jepara,
semua komponen yang ada saling terkait dan saling mendukung. Pelajaran
sejarah meskipun secara resmi hanya ada pada kelas X semester 2, namun hal ini tidak mengecilkan posisi pelajaran sebagai sistem pengembangan
karakter siswa di SMKN 1 Jepara. Pembelajaran berbasis sejarah lokal ini tetap diberikan oleh guru meskipun materi pelajaran sejarah sudah habis.
Sebagai contoh adalah pada pelajaran IPS untuk kelas XI dan kelas XII. Pada kelas XI terdapat materi mengenai akulturasi budaya, disini guru
mengajarkan tentang akulturasi budaya yang ada pada sejarah lokal Kabupaten Jepara dengan mengambil contoh Masjid Mantingan.
Sementara pada pelajaran IPS kelas XII ada materi mengenai kegiatan perekonomian masyarakat Indonesia dimasa lalu, disini guru memberikan
pengetahuan kegiatan perekonomian masyarakat Jepara pada masa Ratu Kalinyamat dan masa kolonial.
Pelajaran sejarah juga telah menjadi bagian dari kegiatan kesiswaan di SMKN 1 Jepara. Dalam berbagai kegiatan seperti kesenian dan kirab
budaya, SMKN 1 Jepara selalu mengangkat tema mengenai sejarah lokal Kabupaten Jepara, dan terbukti dengan cara seperti itu siswa menjadi lebih
antusias untuk berpartisipasi dalam kegiatan kesiswaan di SMKN 1 Jepara. Ketika siswa berpartisipasi dalam kegiatan kesiswaan, maka secara tidak
langsung mereka telah mengikuti kegiatan pengembangan karakter. Dikarenakan sifatnya yang dinamis dan fleksibel inilah, maka pelajaran
sejarah mendapat posisi yang cukup strategis dalam sistem pengembangan karakter siswa di SMKN 1 Jepara.
3. Peranan Pelajaran Sejarah Dengan Pembelajaran Berbasis Nilai