Religius Kreatif Nilai-Nilai Karakter Yang Dikembangkan Dalam Pelajaran Sejarah Di SMKN 1 Jepara

Gambar 5. Siswa mengerjakan tugas secara mandiri sumber : dokumentasi pribadi

d. Religius

Religius diartikan Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Nilai religius ini mengandung makna untuk melaksanakan ajaran agaman dengan sepenuh hati, karena dalam ajaran agama juga mengandung nilai-nilai luhur. SMKN 1 Jepara menyadari bahwa aspek religius merupakan salah satu karakter utama yang harus diberikan kepada siswa. Dengan karakter religius, siswa bisa memiliki keseimbangan mental. Mengingat dalam sejarahnya pula Kabupaten Jepara terkenal dengan berbagai tokoh sejarah dari lintas agama, seperti Ratu Shima yang beragama Hindu dan Sultan Hadlirin yang beragama Islam. Dalam pembelajaran sejarah, penanaman nilai religius diberikan oleh guru dengan cara melaksanakan doa sebelum dan sesudah pelajaran, selain itu juga dengan meneladani perjuangan tokoh sejarah lokal Kabupaten Jepara dalam menegakkan aturan agama. Sebagai contohnya adalah kisah tentang Sultan Hadlirin yang membangun Masjid Mantingan dengan tujuan untuk menyebarluaskan ajaran Agama Islam di Jepara serta untuk menguatkan pemahaman masyarakat Kabupaten Jepara pada masa lampau terhadap Agama Islam. SMKN 1 Jepara juga memiliki fasilitas Masjid yang dimanfaatkan sebagai sarana peribadatan, selain itu penanaman nilai religius diberikan oleh sekolah melalui peringatan hari besar keagamaan. Gambar 6. Kegiatan Isthigosah untuk menanamkan nilai religus kepada siswa sumber : dokumentasi pribadi

e. Kreatif

Kreatif diartikan sebagai berbagai tindakan berfikir dan melakukan sesuatu yang menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Sebagai sekolah kejuruan, siswa SMKN 1 Jepara dituntut untuk memiliki jiwa kreatif. Lulusan SMK disiapkan secara mental untuk memasuki dunia kerja, disamping itu dalam prosesnya siswa SMK juga disiapkan untuk menjadi wirausahawan. Oleh karena itu sejak dari pertama kali maasuk sekolah, siswa SMKN 1 Jepara diberikan penanaman nilai kreatif sebagai upaya untuk menyiapkan mereka sebagai siswa yang berdaya saing ketika lulus nanti. Dalam Pembelajaran sejarah berbasis nilai sejarah lokal di SMKN 1 Jepara, nilai kreatif diberikan oleh guru dengan memberikan penugasan yang mengharuskan siswa untuk berbuat kreatif, seperti penugasan untuk membuat teatrikal berkelompok tentang kisah sejarah lokal yang ada di Kabupaten Jepara. Selain itu guru juga menyampaikan kisah sejarah tentang berkembangnya seni ukir Kabupaten Jepara. Pada masa awal berkembangnya Agama Islam, menggambar maupun membuat kerajinan yang berbentuk makhluk hidup adalah hal yang dilarang keras karena dianggap sebagai upaya mensekutukan Tuhan. Patih Sungging Badarduwung sebagai penasihar Sultan Hadlirin lalu memodifikasi kerajinan ukir menjadi berbentuk sulur yang menyerupai binatang, motif ukiran yang dimodifikasi tersebut kemudian menjadi motif khas ukiran Jepara. Dengan mengetahui kisah tadi siswa menjadi lebih terpacu semangatnya untuk berkreatifitas. Gambar 7. Pementasan teatrikal oleh siswa tentang Patih Sungging Badarduwung sumber: dokumentasi pribadi

f. Bersahabat dan Komunikatif