merupakan skor atau angka yang diperoleh melalui tes evaluasi pada akhir pembelajaran yang terkait dengan aspek kognitif, sedangkan lembar observasi
digunakan untuk memperoleh data aktivitas siswa yang terkait dengan aspek afektif dan psikomotorik. Indikator hasil belajar berupa keterampilan
menyimak cerita anak adalah: 1 mampu menemukan unsur-unsur cerita yang meliputi tema, tokoh, latar dan amanat, 2 menyimpukan isi cerita.
2.1.12 Penerapan Model NHT dengan Media Audio pada Pembelajaran
Keterampilan Menyimak
Pada penelitian ini, peneliti akan melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan model NHT dengan media audio dengan
skenario pembelajaran yang difokuskan untuk keterampilan menyimak cerita anak.
Langkah 1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pembelajaran dengan membuat RPP dan menyiapkan media yang akan digunakan dalam
pembelajaran menyimak.
Langkah 2. Penomoran
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model NHT. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok yakni kelompok merah, kuning, hijau,
biru, ungu, hitam, coklat, dan oranye setiap kelompok terdiri atas 4 sampai 5 siswa.
Langkah 3. Tiap kelompok menyimak cerita anak yang diputarkan melalui media audio
Tahap ini guru memutarkan cerita anak yang ditampilkan dengan rekaman media audio, guru meminta setiap siswa untuk menyimak cerita yang
diputarkan. Siswa harus berkonsentrasi penuh agar bisa menyimak secara seksama tentang cerita anak tersebut.
Langkah 4. Pengajuan Pertanyaan
Guru membagikan LKS pada setiap kelompok yang berisikan pertanyaan-pertanyaan tentang unsur-unsur cerita dalam menyimak cerita
anak.
Langkah 5. Berpikir Bersama
Bersama kelompoknya siswa mendiskusikan LKS, untuk mendapatkan jawabannya siswa harus menyimak dengan seksama unsur-unsur dalam cerita
yang ditayangkan, setiap siswa harus mampu menyumbangkan jawaban kepada kelompoknya karena pembelajaran menyimak bukan hanya untuk
kelompok namun tiap individu.
Langkah 6. Pemberian Jawaban
Setelah diskusi selesai, guru memanggil nomor kepala secara acak, siswa yang merasa nomor kepalanya dipanggil harus menyampaikan jawaban
hasil diskusi kelompoknya, dan keompok lain yang tidak dipanggil menanggapi jawaban tersebut. Setelah guru selesai memanggil nomor, guru
memberikan penguatan dan reward. Langkah terakhir yaitu bersama siswa guru menyimpulkan pembelajaran pada hari ini.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian Indrawati 2014 dengan judul Peningkatan Keterampilan Menyimak Menggunakan Media Audio di Kelas V SDN 17 Matan Hilir
Selatan , menunjukkan bahwa penggunaan media audio dapat meningkatkan keterampilan menyimak cerita anak dalam pembelajaran bahasa Indonesia
pada siswa kelas V SDN 17 Matan Hilir Selatan. Adapun peningkatannya dapat dilihat hasil rata-rata keterampilan menyimak pada siklus I pada tiap
indikator keterampilan menyimak, seperti aspek keterampilan mengingat pada siklus I skor rata-rata 83,3 dan pada siklus II skor rata-rata 85,1. Aspek
keterampilan menilai pada siklus I skor rata-rata 57,1 dan pada siklus II skor rata-rata 81. Kemudian pada aspek keterampilan menanggapi siklus I skor
rata-rata 76,2 dan pada siklus II skor rata-rata 92,8. Chawa 2011 melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan Media
Audio Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kejambon 3 Kota Tegal. Pada hasil penelitian ini, yaitu
terdapat peningkatan terhadap hasil belajar siswa dan kualitas pembelajaran keterampilan menyimak menggunakan media audio pada siswa kelas III SD
Negeri Kejambon 3 Kota Tegal. Dibuktikan dengan persentase hasil belajar pada pratindakan 70,3 meningkat pada siklus 1 menjadi 78,2 dan siklus 2 menjadi
92,2. Aktivitas siswa pada pratindakan 75,65 meningkat pada siklus 1 dengan