Industri Besar Kawasan Industri Evaluasi Lahan

9

1.5.1 Industri Besar

Industri besar adalah industri yang mempunyai jumlah tenaga kerja 100 orang atau lebih BPS, 2009: 169. Kajian evaluasi industri meliputi industri besar yang berada di Kota Semarang yang tersebar di Kecamatan Genuk, Tugu, dan Ngaliyan.

1.5.2 Kawasan Industri

Dalam peraturan kementerian Nomor 35 tahun 2010, Kawasan industri industrial estate adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh perusahaan kawasan industri yang telah memiliki izin usaha kawasan industri. Beberapa kawasan industri yang ada di Kota Semarang terdapat di Kecamatan Tugu dengan kawasan industri Wijayakusuma, Kecamatan Ngaliyan terdapat Kawasan Tambak Aji dan Kawasan Industri Candi, Kecamatan Mijen terdapat Kawasan Industri Bukit Semarang Baru, Kecamatan Semarang Utara terdapat Kawasan Industri Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Barat terdapat Kawasan Industri Simongan, Kecamatan Genuk terdapat Kawasan Industri Terboyo, Kecamatan Banyumanik terdapat Kawasan Industri Setya Budi, serta Kecamatan Peduungan terdapat Kawasan Industri Penggaron. 10

1.5.3 Evaluasi Lahan

Evaluasi lahan menurut Zuidam dan Concelado 1979 adalah proses pelaksanaan penilaian lahan untuk keperluan tertentu meliputi interpretasi hasil survei dan studi mengenal bentuk lahan, tanah, penggunaan lahan, vegetasi, iklim dan aspek lain ntuk mengidentifikasi dan membandingkan penggunaan lahan untuk tujuan evaluasi Sugiyanto, 2002: 22. Fungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi-informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan Arikunto, 2004 : 1.Dalam penelitian ini kajian dalam mengevaluasi lahan meliputi kemiringan lereng, kerawanan bencana, penggunaan lahan, jaringan jalan dan jenis tanah dengan menggunakan pendekatan unit medan. Peneliti menggunakan unit medan untuk mengevaluasi lahan atas dasar melakukan penerapan rekayasa untuk non pertanian atau untuk lahan terbangun, sedangkan pada unit lahan di terapkan pada batasan untuk pertanian Tjahjono, 2008: 47.

1.6. Sistematika Penulisan Skripsi