Penggunaan Lahan Kemiringan Lereng Gerakan Tanah

3.4.2.1 Penggunaan Lahan

Dalam perencanaan pengembangan wilayah termasuk perencanaan pengembangan industri perlu mengetahui penggunaan lahan lainnya, karena ada beberapa penggunaan lahan yang tidak boleh dialihfungsikan, yaitu sawah irigasi, permukiman, kawasan lindung sempadan sungai, sempadan pantai, serta kawasan strategis militer. Perlindungan terhadap lahan pertanian terutama yang beririgasi teknis dan lahan dengan fungsi utama melindungi sumber daya alam dari pengaruh kawasan industri diatur dalam Keppres Nomor 41 Tahun 1996.

3.4.2.2 Kemiringan Lereng

Kemiringan lereng merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dalam penentuan lokasi industri. Semakin besar kemiringan lerengnya, maka akan semakin besar pula investasi yang harus dikeluarkan untuk penanganannya. Hal ini disebabkan faktor pemotongan dan penimbunana lereng untuk bangunan, serta pertimbangan stabilitas lereng. Selain itu, kemiringan lereng juga akan berpengaruh terhadap kecepatan aliran dan volume aliran permukaan yang dapat mengakibatkan banjir.

3.4.2.3 Gerakan Tanah

Gerakan tanah merupakan suatu gerakan yang terjadi akibat keadaan tanah yang tidak stabil, dikarenakan lereng yang miring atau merupakan suatu daerah patahan, akibatnya tanah menjadi tidak stabil akibat dari pergeseran tersebut. Sehingga, gerakan tanah menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan suatu lahan tempat berdirinya industri. Beberapa jenis gerakan tanah, yaitu: 1 Translasi, bergeraknya massa tanah dan batuan padabidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2 Rotasi, bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. 3 Pergerakan blok, perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata translasi blok batu. 4 Runtuhan batuan, terjadi ketika sejumlah besar batuan atau material lain bergerak kebawahdengan cara jatuh bebas. 5 Rayapan tanah, jenis gerakan tanah yang bergerak lambat. 6 Aliran bahan rombakan, terjadi ketika massa tanah bergerak di dorong oleh air DISTAMBEN: 2007.

3.4.2.4 Kerawanan Banjir