4.1.2.5 Jaringan Jalan
Jalan utama Kota Semarang menghubungkan antara Kota Semarang dengan kota-kota lain yang berbatasan dengan kabupaten kabupaten yang ada di
sekitarnya. Dibagian timur Kota Semarang jalan alteri kaligawe menghubungkan transportasi darat menuju Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan, di bagian
barat jalan terdapat jalan wali songo dan jalan alteri Semarang-Boja yang biasa di sebut dengan jalan prof. DR. Hamka yang menghubungkan Kota Semarang ke
Kabupaten Kendal Gambar 4.10. Jalan alteri perintis kemerdekaan dibagian selatan menuju ke arah Kabupaten Semarang. Peta jaringan jalan dalam penelitian
ini dengan menggunakan buffering untuk mengetahui jarak kawasan industri dengan jalan alteri sebagai infrastruktur yang mendukung dalam aksesibilitas
Gambar 4.11.
Gambar 4.10 Jalan alteri Semarang – Boja Kabupaten Kendal, Kec. Mijen
Sumber: Arifandi Djayanegara 2013
Gambar 4.11 Peta Buffering Jaringan Jalan
4.1.2.6 Geologi Amblesan
Daerah yang mengalami amblesan berada di Kota Semarang bawah yang tanahnya terdiri dari susunan batuan alluvial yang masih muda.
Pengambilan air tanah yang berlebihan merupaka faktor dominan penyebab amblesnya tanah, disusul faktor pemampatan tanah secara alami
dan pembebanan, baik berupa bangunan maupun pengerukan tanah Murdohardono, 2003 dalam DISTAMBEN. Hal ini disebabkan batuan
alluvium di dataran Kota Semarang bagian bawah usianya baru ratusan tahun, jadi belum matang sehingga terus mengalami kopresiatan
pemadatan. Amblesan sangat tinggi berada pada bagian utara daerah Semarang Utara sampai Genuk dengan tingkat amblesan melebihi 8
cmtahun. Sedangkan tingkatan amblesan kategori tinggi dengan tingkat amblesan 6
– 8 cmtahun berada pada Semarang Utara bagian tengah memanjang ke timur melewati bagian utara Semarang Timur dan
Gayamsari, terus memanjang hingga Genuk. Daerah amblesan sedang dengan penurunan muka tanah 4
– 6 cmtahun, hampir sama dengan amblesan tinggi ditambah dengan sebagian kecil Semarang Barat
mengarah ke timur menuju bagian utara Semarang Tengah hingga menuju kearah Genuk. Pada bagian utara Semarang Barat memanjang ke timur
menuju bagian tengah Semarang Barat memenjang ke arah timur hingga Genuk berada pada amblesan rendah dengan penurunan tanah 2
– 4 cmtahun. Hampir semua daerah Kota Semarang berada pada daerah
amblesan sangat rendah dengan amblesan 0 – 2 cmtahun, penampakan
geologi ambelesan dapat dilihat pada Gambar 4.12 dan peta geologi ambelesan Gambar 4.13. Keterangan luas daerah geologi amblesan dapat
dilihat pada tabel 4.8 pada halaman 71.
Tabel 4.6. Luasan Geologi Amblesan Kota Semarang No
Tingkat Amblesan cmtahun
Keterangan Luas
Ha 1.
– 2 Sangat Rendah
32962,44 88,20
2. 2
– 4 Rendah
1632,33 4,36
3. 4
– 6 Sedang
1310,22 3,50
4. 6
– 8 Tinggi
474,36 1,26
5. 8
Sangat Tinggi 991,21
2,65 Total
37370,56 100,00
Sumber: Hasil Analisis Peta Geologi Amblesan Kota Semarang 2012
Gambar 4.12 Geologi Ambelesan Tol Semarang – Bawen, Kec. Banyumanik
Sumber: Arifandi Djayanegara 2013
Gambar 4.13 Peta Geologi Ambelesan Kota Semarang
4.1.2.7 Jenis