2.2.2. Aliran-aliran Feminisme
Dalam perkembangannya, Feminisme terbentuk menjadi beberapa aliran. Menurut Fakih 2000: 38-42 aliran-aliran feminisme dibagi menjadi
emapat, sebagai berikut.
1. Feminisme Liberal
Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap teori politik yang pada umumnya menjunjung tinggi nilai otonomi, persamaan dan nilai moral serta kebebasan
individu, namun di saat yang sama dianggap mendiskriminasikan kaum perempuan. Asumsi dasar feminisme liberal berpandangan bahwa kebebasan
fredom dan kesamaan equality berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Feminis liberal dalam memperjuangkan persoalan
masyarakat tertuju pada “kesempatan yang sama dan hak yang sama” bagi setiap individu. Oleh karena itu, ketika mempermasalahkan mangapa kaum perempuan
dalam keadaan terbelakang atau tertinggal, feminis liberal beranggapan bahwa hal itu disebabkan karena kesalahan “mereka sendiri”. sehingga harus diberi
kesempatan yang sama juga dengan laki-laki Fakih 2008: 82.
2. Feminisme Radikal
Aliran feminisme ini menganggap bahwa penguasaan fisik perempuan oleh laki-laki, seperti hubungan seksual, adalah bentuk dasar penindasan terhadap
kaum perempuan. Jaggar dalam Fakih 2008: 84. Bagi gerakan feminisme radikal, revolusi terjadi pada setiap perempuan yang telah mengambil aksi untuk
merubah gaya hidup, pengalaman dan hubungan mereka sendiri terhadap kaum laki-laki.
3. Feminisme Marxis
Kelompok ini menolak keyakinan kaum feminis radikal yang menyatakan biologi sebagai dasar pembedaan gender. Bagi mereka, penindasan perempuan
adalah bagian dari penindasan kelas dalam hubungan produksi. Penindasan perempuan merupakan kelanjutan dari sistem eksploitatif yang bersifat struktural.
Oleh karena itu, mereka tidak menganggap patriarki ataupun kaum laki-laki sebagai permasalahan, akan tetapi sistem kapitalisme yang sesungguhnya
merupakan penyebab masalhnya. 4.
Feminisme Sosialis
Feminisme sosialis adalah sinestesia antara teori feminisme marxisme dan radikal. Feminisme sosoalis muncul sebagai kritik terhadap feminisme marxis.
Aliran ini mengatakan bahwa patriarki sudah muncul sebelum kapitalisme dan tetap tidak akan berubah jika kapitalisme runtuh. Feminsme sosial menggunakan
analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan. Feminisme soaial sependapat dengan feminisme marxis dan radikal.
Menut Tong 2006 membagi aliran-aliran feminisme menjadi lebih lengkap, yaitu feminisme liberal, feminisme radikal, feminisme marxis dan
soialis, feminisme psikoanalisis dan gender, feminisme eksistensial, feminisme postmodern, feminisme multikultural dan global serta ekofeminisme.
1. Feminisme Liberal