Tokoh dan Penokohan Landasan Teoretis

5. Wanita kedah gemi, nastiti, surti, ngati-ati wanita haruslah pandai berhemat, tidak konsumtif berlebihan, hati-hati dalam menyimpan penghasilan suaminya, dan pandai menyusun anggaran. Ajaran-ajaran tersebut harusnya masih dijunjung tinggi wanita-wanita maupun perempuan-perempuan pada jaman sekarang. Kriteria yang disebutkan oleh Ki Ageng Suryomentaram memang sudah sangat lama sekali, tetapi masih sangat relevan untuk menjadikan wanita yang bermoral dan terhormat. Citra pribadi merupakan penggambaran diri seseorang. Citra pribadi dapat dianalisis berdasarkan citra fisik, citra perilaku, citra psikis, dan citra sosial. Untuk menganalisi citra diri tokoh perempuan dalam novel Cintrong Paju-Pat maka harus diketahui struktur yang ada pada novel tersebut. Struktur pada novel dapat dianalisis menggunakan teori tokoh dan penokohan. Dibawah ini dijelaskan mengenai teori tokoh dan penokohan.

2.2.4. Tokoh dan Penokohan

Di bawah ini akan dikemukakan teori-teri mengenai tokoh dan penokohan menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut: Tokoh dan penokohan merupakan salah satu unsur yang penting dalam karya sastra naratif selain plot dan pemplotan. Penokohan dan karakterisasi sering disamakan artinya dengan karakter. Menurut Jones dalam Nurgiyantoro, 2002:165 penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penggunaan istilah “karakter” character sendiri dalam berbagai literatur bahasa Inggris menyaran pada dua pengertian yang berbeda, yaitu sebagai tokoh-tokoh cerita yang ditampilkan, dan sebagai sikap, ketertarikan, keinginan, emosi, dan prinsip moral yang dimiliki tokoh-tokoh tersebut Stanton dalam Nurgiyantoro, 2002:165. Tokoh dapat berarti pelaku cerita maupun perwatakan. Tokoh cerita character menurut Abram dalam Nurgiyantoro 2002: 165 adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan. Dengan demikian, menurut Nurgiyantoro 2002: 166 penokohan lebih luas pengertiannya daripada tokoh dan perwatakan sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca. Penokohan merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah karya fiksi. Penokohan merupakan salah satu fakta cerita di samping kedua fakta cerita yang lain. Dengan demikian, penokohan mempunyai peranan yang besar dalam menentukan keutuhan dan keartistikan sebuah novel Nurgiyantoro, 2002:172 Tokoh cerita hanyalah rekaan dari pengarang, tetapi di dalam sebuah cerita ia harus hidup layaknya di kehidupan nyata. Menurt Nurgiyantoro 2002:168 menyatakan bahwa tokoh cerita hendaknya bersifat alami, memilki sifat lifelikeness kesepertihidupan. Kriteria kemiriphidupan itu sendiri tak terlalu menolong untuk memahami kehidupan tokoh fiksi, bahkan ia dapat menyesatkan ke arah pemahaman lterer Kenny dalam Nurgiyantoro, 2002:168. Tokoh-tokoh karya fiksi semuanya adalah rekaan yang tidak ada di kehidupan nyata. Tokoh- tokoh tersebut hanyalah penggambar dari kehidupan nyata, sehingga sebisa mungkin pengarang membuat tokoh yang lifelikness sepertihidupan. Pendapat Aminudin tentang tokoh yaitu, pelaku yang mengemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita disebut dengan tokoh Aminudin, 2009:79. sedangkan penokohan menurut Aminudin 2009: 79 adalah cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku. Sukadaryanto 2010:27 berpendapat bahwa penokohan merupakan penggambaran perilaku atau sifat-sifat psikologi yang tampak pada tokoh. Pendapat lain mengenai penokohan dikemukakan oleh Suharianto 2005: 20-21 penokohan atau perwatakan ialah pelukisan mengenaia tokoh cerita, baik keadaan lahirnya maupun batinnya yang dapat berupa: pandangan hidupnya, sikapnya, keyakinannya, adat-istiadatnya, dan sebagainya. Beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas mengenai teori-teori baik tokoh maupun penokohan dapat disimpulkan bahwa tokoh adalah orang- orang yang diceritakan dalam sebuah karaya narasi sedangkan penokohan adalah watak atau sifat yang dimiliki tokoh.

2.2.5. Jenis-jenis Tokoh