Kependudukan Analisis Kapasitas dan Kerentanan Masyarakat Di Gununglurah

90 Pengaruh karakteristik fisik alam disajikan secara lengkap seperti terlihat pada Gambar 4.8 dibawah ini. Sumber: Hasil analisis 2008 GAMBAR 4.8 PENGARUH KARAKTERISTIK FISIK TERHADAP POTENSI GERAKAN TANAH

4.2 Analisis Kapasitas dan Kerentanan Masyarakat Di Gununglurah

Berdasarkan identifikasi karakteristik sosial ekonomi masyarakat Desa Gununglurah yang diperoleh dari data sekunder dan wawancara, maka dapat diketahui kapasitas dan kerentanan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan bencana tanah longsor yang akan terjadi di daerah penelitian. Tingkat kapasitas dan kerentanan masyarakat meliputi aspek kependudukan, sosial ekonomi, sosial kemasyarakatan dan tingkat aksesibilitas masyarakat di Desa Gununglurah.

4.2.1. Kependudukan

Analisis kependudukan, dilihat berdasarkan kuantitas, kualitas, dan perwujudan ruang sebagai bentuk manivestasi dari karakteristik kualitas dan kuantitas penduduk. Permasalahan kependudukan, menjadi sangat penting dalam Kelerengan besar Pelapukan cukup intensif Peka terhadap erosi Sedimentasi rendah Curah hujan tinggi Kelerengan kecil Pelapukan intensif Kurang peka terhadap erosi Sedimentasi tinggi Curah hujan tinggi Potensi Tinggi Potensi Rendah Po te nsi G e ra ka n T h Karakteristik Fisik Resiko Tinggi Resiko Rendah Re siko G e ra ka n T h 91 suatu rencana tata ruang karena pada dasarnya penataan ruang dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penduduk secara berkesinambungan. Disisi lain, masalah kependudukan juga dapat menjadi faktor penyebab utama munculnya persoalan pemanfaatan ruang dan kerusakan lingkungan hidup. Masalah kependudukan tersebut secara garis besar meliputi: jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur serta kepadatan penduduk. Penduduk di Desa Gununglurah yang terdiri dari 3 tiga dusun, 10 sepuluh RW dan 55 limapuluh lima RT berjumlah 7.362 jiwa terdiri atas 3.692 laki-laki dan 3.670 perempuan dengan 1.996 jumlah Kepala Keluarga. Jumlah penduduk di Desa Gunungulurah terbagi dalam 66,72 sebagai usia produktif dan 33,28 sebagai usia tidak produktif. Adapun kepadatan penduduk terhadap luas lahan efektif adalah 4 jiwaha, sedangkan tingkat kepadatan penduduk terhadap luas lahan terbangun adalah 79 jiwaha. Kepadatan penduduk terhadap lahan terbangun tersebut cukup padat, sedangkan untuk kepadatan penduduk terhadap lahan efektif termasuk sangat rendah karena sebagian besar dari lahan yang ada di Desa Gununglurah berupa hutan negara. Berdasarkan komposisi kependudukan tersebut didapat gambaran bahwa jumlah penduduk dan kepadatan penduduk merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kapasitas dan kerentanan masyarakat yang bermukim di daerah penelitian, hal ini dapat ditunjukkan dengan semakin banyaknya usia produktif maka akan banyak pula masyarakat yang dapat menanggung jumlah usia non produktif serta tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi akan dapat lebih mudah interaksi sosial dalam meningkatkan kapasitas masyarakat. 92 Berdasarkan Peraturan Daerah RTRW Kabupaten Banyumas, kebutuhan lahan yang layak untuk aktivitas penduduk perdesaan adalah 0,3 hektar per kapita. Kepadatan di daerah penelitian yang cukup tinggi yaitu 79 jiwa per hektar akan menjadikan tingkat kerentanan masyarakat menjadi tinggi karena masyarakat tidak mempunyai lahan yang cukup luas untuk mengelola lahan dengan tanaman keras sebagai upaya untuk mengurangi kerentanan terhadap gerakan tanah.

4.2.2. Tingkat Pendidikan