54 mata pelajaran matematika. Dari hasil validasi oleh dosen ahli media, dosen
ahli materi, dan guru mata pelajaran matematika terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki pada game edukasi special maths olympiad sebagai berikut.
Terdapat beberapa kesalahan penulisan kalimat dalam game edukasi. Dalam game edukasi tersebut, jika game over seharusnya tidak
kembali ke Indonesia tetapi kembali ke menu utama. Pada pengisian nama, jika di tekan enter akan terjadi kesalahan.
Berdasarkan hasil validasi game edukasi oleh ahli media, ahli materi, dan guru matematika, game edukasi yang dikembangkan layak untuk
diujicobakan dengan revisi sesuai saran dari ahli media dan ahli materi.
d. Implementation Implementasi
Tahap selanjutnya setelah tahap pengembangan development adalah tahap
implementasi implementation.
Tahap implementasi
yaitu mengujicobakan game edukasi yang telah dibuat kepada siswa. Dalam
penelitian ini, tahap implementasi dilaksanakan setelah siswa mempelajari materi mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma, dan limas serta
bagian-bagiannya, dan membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas. Tahap ini dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Mei 2016 dan Kamis, 19
Mei 2016 pada 23 siswa kelas VIII D SMP N 4 Sleman. Hari pertama digunakan untuk uji coba game edukasi yang telah dikembangkan, bertempat
di laboratorium komputer SMP N 4 Sleman. Pada hari kedua di ruang kelas VIII D, siswa diminta untuk mengerjakan tes evaluasi hasil belajar dan
mengisi angket respon siswa. Uji coba ini bertujuan untuk mengetahui
55 kualitas kepraktisan dan keefektifan game edukasi yang telah dikembangkan.
Sebelum uji coba game edukasi, peneliti telah melakukan persiapan dengan meng-copy game edukasi special maths olympiad ke setiap komputer yang
dapat digunakan. Pelaksanaan uji coba game edukasi sebagai berikut:
1 Membuka kegiatan pembelajaran dan memberikan apersepsi terkait
materi menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar. 2
Menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan, yaitu pembelajaran dengan menggunakan game edukasi
special maths olympiad. 3
Menjelaskan kepada siswa tata cara penggunaan game edukasi special maths olympiad.
4 Mempersilakan siswa untuk memainkan game edukasi yang telah
tersedia di komputer. 5
Mendampingi siswa dan memberikan respon jika ada siswa yang bertanya atau membutuhkan bantuan terkait teknis penggunaan game
edukasi special maths olympiad. Pada saat uji coba game dilakukan, peneliti didampingi oleh seorang
observer yang mencatat keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Sesekali observer juga membantu siswa yang membutuhkan bantuan terkait teknis
penggunaan game edukasi special maths olympiad. Dalam implementasi game edukasi, siswa terlihat antusias untuk memainkan game edukasi
tersebut.
56 Setelah uji coba game edukasi selesai dilakukan, pada hari kedua siswa
diminta untuk mengerjakan tes hasil belajar dan mengisi angket respon siswa. Sebelum tes hasil belajar dimulai, peneliti mengingatkan kembali tentang apa
yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Jika dilihat secara keseluruhan, pelaksanaan implementasi berjalan
dengan lancar. Meskipun masih terdapat beberapa keterbatasan yang dialami selama pelaksanaan implementasi, antara lain:
1 Keterbatasan komputer yang ada di laboratorium komputer SMP Negeri
4 Sleman yang dapat beroperasi baik hanya terdapat 9 buah, sehingga dalam pelaksanaan uji coba game edukasi satu komputer digunakan
untuk dua orang dan ada juga yang tiga orang. 2
Pada pelaksanaan uji coba game edukasi, ada siswa yang tidak fokus dengan kegiatan pembelajaran dan hanya asal pilih jawaban yang
tersedia. Hal tersebut menyebabkan permainan game over dengan cepat. Ketika game over, siswa harus mengulang kembali dari awal, sehingga
ada beberapa siswa yang tidak dapat menyelesaikan game edukasi special maths olympiad ini.
3 Pada pelaksanaan uji coba game edukasi, beberapa siswa dapat
menyelesaikan game edukasi hingga materi cara menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar. Namun pada latihan soal mereka
malas-malasan dan tidak mengerjakannya dengan serius. Hal tersebut menyebabkan nilai yang diperoleh pada bagian olimpiade cukup rendah.
57 4
Pada pelaksanaan tes hasil belajar, beberapa siswa mengeluhkan soal tes evaluasi hasil belajar terlalu susah sesaat setelah melihat soal yang baru
saja dibagikan, padahal mereka belum mencoba dan berusaha untuk
mengerjakan. e. Evaluation Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan pengembangan oleh peneliti dengan bantuan dari dosen pembimbing. Evaluasi tersebut berupa masukan
dan revisi dalam setiap tahapan pengembangan. Setelah melakukan tahap implementasi, dilakukan juga evaluasi terkait hasil uji coba game edukasi
pada siswa SMP N 4 Sleman. Evaluasi dilakukan dengan mengetahui respon siswa setelah menggunakan game edukasi yang diperoleh dari angket yang
telah diisi pada tahap implementasi. Selain itu, evaluasi juga dilakukan berdasarkan hasil dari tes evaluasi hasil belajar siswa.
Hasil dari angket respon siswa dapat dilihat pada Lampiran C3, dan hasil perhitungan dapat dilihat pada Lampiran D3. Pada tes evaluasi hasil belajar,
diketahui bahwa siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM tidak mencapai 50 dari total siswa dan persentase ketuntasan hanya sebesar 47,8. Hal
tersebut merupakan permasalahan baru yang ditemukan saat penelitian berlangsung. Kemudian peneliti melakukan evaluasi pada game edukasi yang
dikembangkan berdasarkan catatan lapangan saat tahap uji coba game edukasi dan meninjau kembali game edukasi yang dikembangkan berdasarkan teori
Markaban 2006.
58
2. Deskripsi Kualitas Game Edukasi a. Aspek Kevalidan