Responsiveness daya tanggap PENDAHULUAN

2.2.4 Unsur-Unsur yang Berpengaruh terhadap Pelayanan Keperawatan

Ada beberapa unsur yang memengaruhi kualitas pelayanan keperawatan, yaitu unsur masukan input, unsur lingkungan, unsur proses prosess dan unsur keluaran output. Unsur masukan input berupa tenaga, dana dan sarana fisik, perlengkapan serta peralatan yang dimiliki pelayanan keperawatan. Unsur lingkungan berupa kebijakan, organisasi dan manajemen keperawatan. Unsur proses prosess terdiri dari tindakan medis, keperawatan atau non medis. Sedangkan yang dimaksud dengan unsur keluaran output adalah penampilan pelayanan keperawatan yang diselenggarakan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan Triwibowo, 2013.

2.2.5 Dimensi Kualitas Pelayanan Keperawatan

Parasuraman 1988 dalam Muninjaya 2012 mengatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan ada lima dimensi yaitu sebagai berikut:

a. Responsiveness daya tanggap

Dimensi ini dimasukkan ke dalam kemampuan petugas kesehatan menolong pasien dan kesiapannya melayani sesuai prosedur dan bisa memenuhi harapan pasien. Dimensi ini merupakan penilaian mutu pelayanan yang paling dinamis. Harapan pasien terhadap kecepatan pelayanan cenderung meningkat dari waktu ke waktu sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi kesehatan yang dimiliki oleh pasien. b. Reliability keandalan Kemampuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan tepat waktu dan akurat sesuai dengan yang ditawarkan. Untuk meningkatkan Universitas Sumatera Utara keandalan di bidang pelayanan kesehatan, budaya tidak ada kesalahan yang diterapkan mulai dari pimpinan puncak sampai ke front line staff yang langsung berhubungan dengan pasien perlu dibangun oleh pihak manajemen puncak c. Assurance jaminan Kriteria ini berhubungan dengan pengetahuan, kesopanan, dan sifat perawat yang dapat dipercaya oleh pasien. Berdasarkan riset, dimensi ini meliputi faktor keramahan, kompetensi, kredibilitas dan keamanan. d. Empathy empati Kriteria ini terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus perawat kepada setiap pasien, memahami kebutuhan mereka dan memberikan kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika pasien ingin memeroleh bantuannya. Peranan SDM kesehatan terutama perawat sangat menentukan mutu pelayanan kesehatan karena mereka dapat langsung memenuhi kepuasan para pengguna jasa pelayanan kesehatan. e. Tangible bukti fisik Mutu pelayanan kesehatan juga dapat dirasakan secara langsung oleh para penggunanya dengan menyediakan fasilitas fisik dan perlengkapan yang memadai. Para penyedia layanan kesehatan akan mampu bekerja secara optimal sesuai dengan keterampilan masing-masing. Dalam hal ini, perlu dimasukkan perbaikan sarana komunikasi dan perlengkapan pelayanan yang tidak langsung seperti kenyaman ruang tunggu untuk keluarga. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan teori Fitzmmons dalam pramono 2008 dalam Triwibowo 2013 dikatakan juga bahwa kualitas pelayanan keperawatan dapat dilihat dari lima dimensi utama yang disusun sesuai dengan urutan kepentingan relatifnya sebagai berikut: a Reliability Keandalan Berkaitan dengan kemampuan perawat dalam memberikan pelayanan yang tepat dan dapat diandalkan. Dalam hal ini perawat mampu memberikan pelayanan dengan bersikap ramah dan selalu siap menolong. Keandalan juga berhubungan dengan tingkat kemampuan dan keterampilan perawat dalam menyelenggarakan dan memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit. b Responsiveness Daya Tanggap Berkaitan dengan kesediaan dan kemampuan perawat dalam membantu pasien dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan waktu pemberian pelayanan yang diberikan secara cepat. Perawat harus mampu cepat tanggap terhadap masalah atau keluhan yang disampaikan oleh perawat. c Assurance Jaminan Berkaitan dengan kemampuan perawat menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap perawat dan mampu menciptakan rasa aman bagi pasien. Jaminan juga berarti bahwa perawat selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengatasi pertanyaan, keluhan atau masalah pasien. Perawat juga diharapkan mampu melakukan komunikasi secara efektif kepada pasien. Universitas Sumatera Utara d Empathy Empati Berkaitan dengan pemahaman perawat dalam memahami masalah pasien dan bertindak demi kepentingan pasien, serta memberikan perhatiab personal kepada pasien. e Tangible Bukti Fisik Berkaitan dengan daya tarik fisik, perlengkapan, kerapian, kebersihan serta penampilan perawat.

2.3 Asuransi Jaminan Kesehatan Aceh JKA